Suatu hari seorang pelayan sedang berjalan di pinggir sungai. Tiba-tiba ia melihat sesuatu yang berkilau didalam sungai dan nampak seuntai kalung berlian. Ia lalu teringat beberapa saat sebelumnya Raja mengatakan kehilangan kalung berlian yang yang dicuri oleh seekor burung dan siapa yang bisa menemukan akan memperoleh hadiah besar.
Bergegas pelayan itu menjulurkan tangannya ke sungai untuk mengambil kalung itu. Tapi kalung itu tak bisa dijangkau, masih ditempat yang sama.
Penasaran, ia lalu kembali menggapai kalung itu dengan masuk kedalam sungai yang kotor dan hitam. Ternyata kalung itu masih berada ditempatnya dan tidak dapat dijangkau.
Akhirnya pelayan itu nekad menceburkan dirinya ke sungai itu, sehingga badannya kotor dan gagal pula kalung itu diraih.
Tak lama kemudian, lewatlah seorang bijak dan menghampiri pelayan itu serta menanyakan apa yang terjadi.
Pelayan itu enggan bercerita dengan orang bijak karena tidak ingin rahasia tentang kalung di sungai itu sampai diketahuinya. Karena berjanji tidak akan menceritakan kepada orang lain, akhirnya pelayan itu mempercayai orang bijak tersebut.
Ia memberitahu bahwa gagal mendapatkan kalung permata yang ada di sungai itu meskipun berulang kali mencobanya.
Kemudian orang bijak itu berkata kepada pelayan sebaiknya ia melihat keatas, pada cabang-cabang pohon diatas sungai tersebut, bukan pada air sungai yang hitam. Pelayan itu lalu melihat keatas dan benar,pada salah satu cabang kalung itu menjuntai.Rupanya ia selama ini berusaha menangkap bayangan kalung permata itu...[]
𝘒𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘦𝘳𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘪𝘳 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘢𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘰𝘵𝘰𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘵𝘢𝘮, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘦𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘴𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭
𝐀𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐚𝐭𝐚𝐬,𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐣𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐞𝐫𝐢.𝐊𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮-𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐮𝐭𝐮𝐡.
Dari buku
KOIN EMAS DI TEPI JALAN