Kamis, 04 Agustus 2022

𝗣𝗘𝗡𝗚𝗘𝗠𝗜𝗦 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗔𝗜𝗦𝗔𝗥


 

"𝙰𝚙𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊, 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚊𝚗, 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗. 𝙺𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚊𝚗 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚗𝚝𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝙰𝚗𝚍𝚊"

(Brian Tracy)


Alkisah pada zaman kekaisaran Cina kuno,hiduplah seorang peramal terkenal yang mampu meramal kehidupan seseorang pada masa mendatang. Peramal ini begitu, hebatnya, hingga hampir setiap ramalan yang dibuatnya menjadi kenyataan. Suatu ketika, datanglah dua orang ibu muda secara bersamaan dan masing-masing membawa bayi mereka untuk diramalkan nasibnya di kemudian hari. 

Bayi dari ibu pertama diramal akan menjadi Kaisar sedangkan bayi dari ibu yang kedua diramal akan menjadi pengemis ketika dewasa nanti. 

Pulanglah kedua ibu muda tersebut ke rumah masing-masing.


Ibu pertama sangat senang dan bangga karena kelak anaknya akan menjadi seorang Kaisar. Oleh karena itu, setiap kali bertemu orang lain ia menceritakan nasib anaknya kelak. 

Waktu pun berlalu, dari kecil sampai dewasa ibu ini sangat memanjakan anaknya, apa pun yang diinginkan anaknya selalu diberikan. Bahkan, ia merasa tidak perlu menyekolahkan anaknya, karena toh nantinya akan menjadi orang yang paling penting di kerajaan. Namun, lain halnya dengan ibu yang kedua. Ibu ini sangat bersedih karena anaknya kelak akan menjadi seorang pengemis. la mengurung dirinya dan mendidik anaknya dengan keras dan disiplin ketat. Ibu ini bertekad agar anaknya kelak tidak menjadi pengemis seperti kata sang peramal. Setiap hari anaknya diberikan pelajaran yang baik dan disiplin yang tinggi. Singkat cerita, ketika kedua anak ini tumbuh dewasa,kenyataan menjadi terbalik. Oleh karena sering dimanja dan tidak pernah susah dalam hidupnya,anak yang diramal menjadi Kaisar akhirnya menjadi pengemis, sedangkan anak yang ditempa dengan keras oleh ibunya dan dididik dengan disiplin tinggi akhirnya menjadi Kaisar.


Dua orang ibu itu mendapat informasi yang sama dari peramal. Namun, sikap terhadap informasi yang diterima dan pengendalian pikirannya tidak sama, sehingga ramalan dan kenyataan bisa berbalik 180°.[]


"𝐒𝐚𝐭𝐮-𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐨𝐛𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢"

(Richard M. De Vos)


Dari buku

Fight Like a Tiger, Win Like a Champion

Selasa, 02 Agustus 2022

𝐓𝐄𝐑𝐔𝐒𝐊𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍𝐍𝐘𝐀


"𝐊𝐞𝐝𝐞𝐫𝐦𝐚𝐰𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐧𝐲𝐚"

(Frank Howard Clark)


Siswa tersebut adalah Trevor, seorang bocah berusia delapan tahun yang berpikir jika ia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ketiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kebaikan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka ia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Konsep ini ia beri nama "𝐏𝐚𝐲 𝐈𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐰𝐚𝐫𝐝"


Dengan menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda bukannya membayar kebaikan orang yang membantu Anda (Pay It Back) tetapi Anda menyebarkan kebaikan kepada lebih banyak orang lagi (Pay It Forward).

Singkat cerita, Trevor memutuskan untuk mencoba konsep tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. la pun menentukan tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen yaitu ibunya sendiri, seorang gelandangan yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan teman sekelasnya yang sering diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.


Eksperimennya pun dimulai. Trevor melihat bahwa ibunya yang merupakan orang tua tunggal merasa sangat kesepian dan melarikan diri dalam minuman keras. Trevor berusaha untuk mencarikan teman berbicara, menjauhkan dari minuman keras. Rupanya usahanya tak sia-sia. Ibunya berhasil mengatasi masalahnya dan terharu akan usaha anaknya dan mengucapkan terimakasih. Trevor membalasnya dengan kalimat "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖".

Sang ibu terkesan dengan apa yang dilakukan Trevor, dan akhirnya terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah nenek Trevor. Hubungan mereka selama ini tidak harmonis dan sehingga tidak pernah bertegur sapa. Kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan di antara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, dan pada saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, ibunda Trevor berkata persis sama seperti yang Trevor katakan  "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, memutuskan untuk meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑵𝒂𝒌"


Pemuda itu meneruskan kebaikannya dengan memberikan nomor antrean dokter kepada seorang gadis kecil yang harus didahulukan karena penyakitnya memerlukan perawatan dengan segera. Atas ucapan terimakasih ayah gadis itu, pemuda itu berpesan "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑻𝒖𝒂𝒏"


Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan sebuah stasiun TV yang mobilnya mengalami kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara. Lagi-lagi saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂".

Jiwa jurnalismenya mendorong wartawan itu untuk menelusuri mundur dan mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrean nomor dokter, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai akhirnya ia menemukan Trevor yang si pencipta ide tersebut.


Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, wartawan tersebut mengatur agar Trevor bisa tampil di televisi supaya banyak orang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang menonton acara tersebut untuk 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.


Namun sangat disayangkan umur Trevor sangat singkat, ia ditusuk pisau saat hendak menolong seorang teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan. Selepas upacara pemakaman Trevor, betapa terkejutnya sang ibu melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya, meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berdukacita terhadap kepergian anaknya. Trevor sebagai pencetus ide "Pay It Forward" (Teruskan kebaikannya) sendiri pun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain. Seandainya ia sendiri masih hidup pastinya ia juga tidak menyangka dalam waktu dua minggu sebuah kebaikan dapat membuahkan 4.782.969 kebaikan yang memenuhi kehidupan orang lain. Sebuah kebaikan tidak hanya melahirkan sebuah kebaikan tetapi menjadi berlipat-lipat kebaikan.


Meski kisah tentang Trevor ini sebuah film, namun banyak nilai-nilai yang kita dapatkan bahwa perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu memengaruhi kehidupan mereka dan bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak bosan-bosan berbuat baik kepada orang lain.[]

"𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯  𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘢𝘵."

(Thomas J Watson, Sr)


Dari buku

"The Heart of Gold"

MIMPI IPUL

Bocah ini dari  filial SDN 01Labuan Kananga. Sebuah sekolah beratap ijuk berdinding kayu di kaki gunung Tambora 

Bulan-bulan pertama lpul rajin ke rumah keluarga angkat saya untuk les atau pinjam buku. Dia juga menggerakkan teman-temannya untuk ikut belajar tambahan dengan datang lebih awal sehingga mengetahui lebih banyak dibandingkan teman-temannya.

Suatu saat dia bercerita padaku tentang rindu kepada mamanya yang ditahan di rutan dan belum juga pulang, meski masa tahanan sudah lewat. Dia bercerita dengan menulis  dua halaman penuh sampai terasa lega. Dan ucapan terima kasihnya padaku diungkapkan dengan sebuah nangka yang harum,

"lni lbu, katanya lbu suka nangka"

Selama menunggu ibunya keluar dari tahanan, Ipul rajin ke rumah keluarga angkat saya menagih soal tambahan pelajaran atau meminjam buku, dia tak akan pulang kalau tak kuingatkan hari sudah senja dan sebentar lagi adzan Maghrib.

Air mataku merebak sesaat melihat ia diam-diam menggambar aku menggandeng tangannya dan menulis

"lbu Riri baik seperti Mama saya" la bersikeras menjadi pemain bola, tetapi juga melihat dirinya kelak sebagai pemilik hotel dan restoran, pendaki gunung Tambora, dan pengunjung candi Borobudur, sampai menjadi prajurit dari lbu Riri yang menjadi ratu, dalam goresan gambar yang bermakna. Saat lari pagi bersama murid kl.4, dengan cepat ia menggoreskan ranting diatas pasir, berkata dalam gambar

"lni lpul dan lbu Riri yang baik hati karena suka bermain dengan anak-anak", berkali-kali tingkah dan perilakunya menghangatkan hatiku.

Mimpi lpul adalah berkuliah

"Bapak saya bilang saya disuruh kuliah di Mataram ,tapi saya mau di Jakarta. Saya mau belajar seperti bu Riri muda, lalu kita makan ayam goreng yang enak....Dan pergi ke kebun teh. Ibu nanti pake baju bagus yang saya kasih"

Suatu saat, selesai sesi bahasa Inggris yang seru, lpul menggambar gedung tinggi yang dilihatnya dari buku dan kembali menulis

"lbu, saya doakan semoga ibu panjang umur dan bisa mengajar di Amerika seperti cita-cita lbu, nanti ibu bisa makan yang enak dan melihat pemandangan yang indah ....tapi jangan lupakan kami di desa labuan Kenanga ya, Bu....saya mau minta foto lbu dan nomor henpon lbu, jadi nanti kalau lbu pergi lalu saya kangen, saya bisa telepon lbu sambil lihat foto lbu....."

...........................


Disarikan dari buku

CATATAN KECIL PENGAJAR MUDA

Setahun mengajar ,seumur hidup menginspirasi



𝐁𝐄𝐑𝐈𝐒𝐓𝐈𝐑𝐀𝐇𝐀𝐓𝐋𝐀𝐇 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐂𝐄𝐑𝐃𝐀𝐒


Bersama dengan beberapa orang tua, pemuda itu bekerja memotong pohon disuatu hutan. Anak muda itu dengan semangat yang tinggi bekerja keras dengan melewatkan waktu istirahatnya. Dia menyesalkan para orang tua itu yang membuang waktunya dengan istirahat. Tapi dia melihat,meski mereka banyak beristirahat dengan ngobrol  dan minum, hasil tebangan pohon yang mereka peroleh ternyata sama banyak. Kadang-kadang mereka memperoleh hasil tebangan yang lebih banyak dibandingkan hasil perolehannya. Pemuda itu kembali bekerja keras melewatkan waktu istirahatnya pada keesokan harinya dan.... ternyata hasilnya justru lebih buruk. Suatu kali, saat istirahat seorang dari mereka mengajaknya istirahat dan minum. Pemuda itu menolak dan mengatakan tidak mempunyai banyak waktu. "𝑰𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝑨𝒏𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒅𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒔𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒑𝒂𝒌𝒎𝒖" kata orang tua itu sambil tersenyum. Barulah pemuda itu sadar, bahwa pada saat istirahat sambil ngobrol dan minum, mereka sempatkan untuk mengasah kembali kampaknya. Itulah sebabnya mengapa mereka bisa menebang pohon lebih banyak. Orang tua itu melanjutkan "𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔. 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒍𝒂𝒊𝒏. 𝑨𝒕𝒂𝒖...𝒔𝒆𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂...𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖".[]


𝐁𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐫, 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭. 𝐏𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭.


Dari buku 

"Koin Emas di tepi jalan"

𝙎𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝙍 𝙆𝙀𝙍𝙏𝘼𝙎 𝙎𝙊𝘽𝙀𝙆 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙈𝙐𝙎𝙐𝙃


"𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡, 𝐭𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠"

(Cut Nyak Dien)


Suatu saat pada upacara pemakaman,

Seorang isteri berdiri memberikan sambutan pada saat pemakaman suaminya. Wanita itu mengambil secarik kertas, potongan kertas tua. la mengatakan bahwa suaminya telah menyimpan potongan kertas itu dan membawanya ke mana-mana sejak suaminya masih berada di bangku sekolah. Dan setiap kali suaminya itu merasa kesal atau marah, ia akan mengambil kertas ini, melihatnya, dan kertas ini membuat seluruh pemikiran negatifnya hilang. la berkata bahwa suaminya menceritakan kepadanya dari mana potongan kertas ini berasal.

la mengatakan, saat suaminya dahulu masuk di SMA khusus putra, ada pertengkaran yang berujung pada perkelahian di dalam kelas. Guru kelas itu kemudian memerintahkan semua orang untuk duduk dan mengambil selembar kertas dari buku catatan mereka. Di bagian tengah kertas itu ditarik garis lurus kebawah sehingga membagi kertas itu menjadi kolom kiri dan kanan. Di bagian paling atas kertas itu mereka harus menulis nama anak yang paling mereka benci di kelas itu, yang benar-benar mengesalkan.  Nama mereka diletakkan paling atas, lalu di kolom sebelah kiri tuliskan mengapa mereka itu demikian mengesalkan. Anak-anak itu jelas menulis dengan sangat lancar dan mudah. Selanjutnya guru memerintahkan menulis semua yang mereka kagumi dan hargai dari orang itu.


"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏, 𝑩𝒖 𝑮𝒖𝒓𝒖!" protes mereka keberatan.

 '𝑻𝒖𝒍𝒊𝒔!" Sekali lagi guru memerintahkan.

Tentu menjadi sulit saat menuliskan hal yang mereka kagumi dalam diri orang yang membuat mereka marah, namun ketika mereka telah mengisi sisi sebelah kanan, guru itu menyuruh mereka melipat kertas itu di bagian tengah, tepat di garis pemisah itu. Lalu robek dengan hati-hati sepanjang garis itu.


"𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏. 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒇𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒈𝒖𝒎𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏, 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂."

Lalu istri mendiang itu mengatakan, "𝑰𝒏𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒐𝒕𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒏𝒚𝒂. 𝑲𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒂𝒈𝒖𝒎𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂." Dan dia berkata, "𝑺𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒌𝒖, 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊. 𝑴𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒈𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂."

Pada akhir pidatonya, tiga atau empat orang berdiri-mereka adalah mantan teman sekelas mendiang-dan mereka mengeluarkan potongan kertas yang sama. Mereka juga menyimpannya. Sungguh berarti, mengetahui bahwa musuh Anda bisa melihat sesuatu yang indah pada diri Anda.[]

 "𝘚𝘦𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘥𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘱𝘶𝘳𝘢𝘯."

( Sun Tzu)

Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!"

Senin, 01 Agustus 2022

𝐁𝐔𝐋𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐑𝐈

 


"𝐊𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚𝐩𝐮𝐧. 𝐈𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐆𝐚𝐠𝐚𝐡. 𝐌𝐞𝐬𝐤𝐢 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐭𝐮𝐩𝐢, 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢"


Seorang muda yang sedang belajar menghadap Guru Zen Huineng, untuk mohon petunjuk.

"Jujur saja, saya ini sebenarnya tidak bisa membaca dan menulis", kata sang Guru kepada pemuda itu. "Tetapi, jika kamu dapat membacakan kata-kata itu padaku, mungkin aku bisa menjelaskan apa artinya"

Pemuda itu heran, "Guru pasti sedang bergurau. Jika Anda tidak dapat membaca, bagaimana Anda mengerti artinya?".

"Kebenaran tidak ada hubungannya dengan kata-kata" kata Guru Zen itu dengan tenang. "Kebenaran itu seperti bulan, seperti burung-burung di langit dan bunga di padang liar. Kata-kata itu seperti jari. Jari dapat menunjuk dimana bulan, dimana burung dan bunga berada, tapi jari bukanlah bulan, burung dan bunga itu sendiri. Disamping itu, kamu dapat melihat semua hal tersebut tanpa menggunakan jarimu, bukan?" []


"𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐦𝐛𝐨𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢"


Dari buku

KISAH-KISAH KEBIJAKSANAAN CHINA KLASIK

Refleksi bagi Para Pemimpin

𝐏𝐄𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈𝐍 𝐁𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈 𝐄𝐌𝐀𝐒

Pernahkah Anda memenangkan sebuah perlombaan namun Anda tidak sempat hadir menerima penghargaan itu? Bagaimana perasaan Anda? Bagaimana perasaan penonton? Bagaimana perasaan panitia? Saya yakin Anda pasti kecewa berat karena Anda ingin sekali mendapatkan penghargaan tersebut. Anda juga bisa menebak sikap penonton dan tim juri, mereka bukan hanya kecewa, mereka juga mungkin memberikan hadiah tersebut kepada juara kedua yang hadir di acara itu. Tapi hal ini sama sekali tidak dirasakan oleh Liu Xiaobo, pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2010 dari China. Demikian juga dengan para penonton dan para juri yang memberikan tepuk tangan bergemuruh walaupun Liu Xiaobo hanya diwakilkan oleh sebuah kursi kosong. Juri berketetapan untuk tidak mengganti dengan pemenang lain walau sudah mengetahui bahwa Liu yang masih menjalani hukuman penjara tidak dapat hadir menerima penghargaan tersebut. Liu Xia, istri Liu yang sebenarnya dapat mewakili suaminya untuk menerima penghargaan tersebut, dikenai hukuman tahanan rumah. la tidak diperbolehkan keluar dari apartemennya, dan tidak dapat menggunakan telpon selulernya karena nomornya diblokir. Beth Schwanke, konselor hukum internasional dari Freedom Now yang mewakili Liu Xiaobo mengatakan, sang pemenang menangis ketika tahu bahwa ia menerima Nobel Perdamaian. Liu ingin mendedikasikan award ini kepada semua orang yang terbunuh pada demonstrasi 1989 di Tiananmen Square. Ia adalah orang pertama China yang menerima penghargaan nobel yang ketika menerima masih tinggal di China.

Para pemimpin yang berhati emas sangatlah menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pemimpin jauh lebih besar dari hak yang perlu dituntutnya. Mereka menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin, pengorbanan serta contoh yang terbaiklah yang harus terus menerus ditekankan. Alangkah baiknya jika kita semua yang ingin menjadi pemimpin dapat belajar dari contoh sederhana yang tak pernah lekang dimakan zaman. Be a Leader with a Golden Heart! []

"𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢, 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮, 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐮𝐧, 𝐛𝐢𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 ... 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐢"

(Etienne Grillet)


Dari buku

"The Heart of Gold"


Keterangan foto: Ketua Komite Nobel memandang kursi kosong yang terdapat sertifikat penghargaan atas Liu Xiaobo



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...