"𝐊𝐞𝐝𝐞𝐫𝐦𝐚𝐰𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐧𝐲𝐚"
(Frank Howard Clark)
Siswa tersebut adalah Trevor, seorang bocah berusia delapan tahun yang berpikir jika ia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ketiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kebaikan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka ia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Konsep ini ia beri nama "𝐏𝐚𝐲 𝐈𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐰𝐚𝐫𝐝"
Dengan menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda bukannya membayar kebaikan orang yang membantu Anda (Pay It Back) tetapi Anda menyebarkan kebaikan kepada lebih banyak orang lagi (Pay It Forward).
Singkat cerita, Trevor memutuskan untuk mencoba konsep tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. la pun menentukan tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen yaitu ibunya sendiri, seorang gelandangan yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan teman sekelasnya yang sering diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.
Eksperimennya pun dimulai. Trevor melihat bahwa ibunya yang merupakan orang tua tunggal merasa sangat kesepian dan melarikan diri dalam minuman keras. Trevor berusaha untuk mencarikan teman berbicara, menjauhkan dari minuman keras. Rupanya usahanya tak sia-sia. Ibunya berhasil mengatasi masalahnya dan terharu akan usaha anaknya dan mengucapkan terimakasih. Trevor membalasnya dengan kalimat "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖".
Sang ibu terkesan dengan apa yang dilakukan Trevor, dan akhirnya terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah nenek Trevor. Hubungan mereka selama ini tidak harmonis dan sehingga tidak pernah bertegur sapa. Kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan di antara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, dan pada saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, ibunda Trevor berkata persis sama seperti yang Trevor katakan "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖"
Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, memutuskan untuk meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑵𝒂𝒌"
Pemuda itu meneruskan kebaikannya dengan memberikan nomor antrean dokter kepada seorang gadis kecil yang harus didahulukan karena penyakitnya memerlukan perawatan dengan segera. Atas ucapan terimakasih ayah gadis itu, pemuda itu berpesan "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑻𝒖𝒂𝒏"
Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan sebuah stasiun TV yang mobilnya mengalami kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara. Lagi-lagi saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂".
Jiwa jurnalismenya mendorong wartawan itu untuk menelusuri mundur dan mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrean nomor dokter, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai akhirnya ia menemukan Trevor yang si pencipta ide tersebut.
Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, wartawan tersebut mengatur agar Trevor bisa tampil di televisi supaya banyak orang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang menonton acara tersebut untuk 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.
Namun sangat disayangkan umur Trevor sangat singkat, ia ditusuk pisau saat hendak menolong seorang teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan. Selepas upacara pemakaman Trevor, betapa terkejutnya sang ibu melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya, meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berdukacita terhadap kepergian anaknya. Trevor sebagai pencetus ide "Pay It Forward" (Teruskan kebaikannya) sendiri pun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain. Seandainya ia sendiri masih hidup pastinya ia juga tidak menyangka dalam waktu dua minggu sebuah kebaikan dapat membuahkan 4.782.969 kebaikan yang memenuhi kehidupan orang lain. Sebuah kebaikan tidak hanya melahirkan sebuah kebaikan tetapi menjadi berlipat-lipat kebaikan.
Meski kisah tentang Trevor ini sebuah film, namun banyak nilai-nilai yang kita dapatkan bahwa perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu memengaruhi kehidupan mereka dan bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak bosan-bosan berbuat baik kepada orang lain.[]
"𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘢𝘵."
(Thomas J Watson, Sr)
Dari buku
"The Heart of Gold"