Selasa, 09 Agustus 2022

KOPI KEHIDUPAN


Setelah lama sekali tidak bertemu, beberapa lulusan sebuah sekolah bertemu di rumah seorang gurunya. Mereka saling berbagi cerita tentang rumah tangga, pekerjaan, karir, jabatan. Tentu saja diantara mereka ada yang mengeluhkan tentang hal yang dialaminya. Mendengar semua keluhan itu, Guru mereka lalu pergi ke dapur dan tak lama kemudian kembali ikut berkumpul dengan membawa satu teko kopi berikut beberapa cangkir. Karena yang berkumpul cukup banyak, maka cangkir yang tersedia tidak cukup. Sehingga kopi itu disajikan dalam cangkir yang bermacam-macam: kaca, melamin, plastik, kertas.

"Silakan ambil cangkir dan tuangkan kopinya" Guru itu menyilakan murid-muridnya. Setelah masing-masing mendapatkan cangkir yang berisi kopi, guru itu lalu berkata: "Kalian sudah memilih cangkir yang bagus, dan kini tinggal cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih yang terbaik adalah hal yang biasa. Namun, sebenarnya disitulah letak permasalahannya. Saat kalian tidak mendapat cangkir yang bagus, ada yang terasa tidak nyaman dan menganggu. Kalian mulai melihat cangkir yang dipegang orang lain dan membandingkannya dengan cangkir yang kalian pegang. Pikiran kalian hanya terfokus pada sebuah cangkir, padahal yang kalian nikmati adalah kopi, bukan cangkirnya"

Kehidupan bisa diibaratkan dengan kopi. Sedangkan cangkir adalah yang mewadahi kehidupan: karir, rumah-tangga, jabatan, pekerjaan. 

Jangan biarkan cangkir yang hanya wadah itu mempengaruhi harumnya kopi yang kita nikmati. Cangkir keramik bisa saja diisi dengan kopi, tapi belum tentu bisa dinikmati harumnya kopi yang ada didalamnya.

Adalah lebih penting menikmati anugerah yang ada dan mengisi hari-hari dengan hal-hal yang benar dan positif.


Dari buku

Inspirasi 5 Menit

 AIR SISA PERASAN JERUK


"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya"

Pada suatu pertunjukan disebuah pasar malam itu,tampil seorang pria kuat yang mampu membengkokkan baja dengan tangan kosong, memukul hancur tumpukan batu bata dan mengalahkan semua pria yang hadir itu dalam lomba panco.Untuk mengakhiri pertunjukannya,dia mengambil sebuah jeruk dan memeras dengan genggamannya sampai pada tetesan terakhir.Kemudian dia memberikan tantangan kepada yang hadir "Siapa yang dapat memeras jeruk hingga keluar setetes dari jeruk itu ,akan diberikan hadiah uang satu juta".

Segera beberapa orang mencoba tantangan itu.Seorang berbadan kekar tampil keatas panggung dan beraksi.Dengan tangannya yang kekar dia mencoba memeras jeruk tadi,namun tak ada air yang menetes setitik pun.Demikian juga yang dilakukan peserta yang lain, tidak ada yang berhasil.

Akhirnya, dia berkata,"Baiklah,saya berikan kesempatan terakhir bagi yang mau mencoba".

Seorang wanita kurus setengah baya maju dan meminta untuk mencoba.

"Tentu boleh saja Nyonya,silakan naik ke panggung". Manusia perkasa itu membimbing wanita itu keatas panggung.Beberapa orang penonton tertawa sambil mengejek.

Wanita itu lalu mengambil jeruk itu dan mulai menggenggamnya.Semakin banyak yang mentertawakan.Lalu wanita itu mencoba berkonsentrasi untuk memeras dan memeras,dan.....ting!,setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh.Para penonton diam terperangah sebelum akhirnya memberikan tepuk tangan yang meriah.

Manusia kuat tadi lalu memeluk wanita kurus sambil berkata ,"Nyonya,aku sudah melakukan pertunjukan ini berulang kali, semuanya gagal.Hanya kaulah satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.Bolehkah aku tahu, bagaimana kau melakukannya?".

Jawab wanita itu ,"jika suamimu sedang sakit keras dan tak bisa mencari nafkah, sedangkan kau memiliki delapan orang anak yang harus kau beri makan setiap hari, lalu kau harus mencari uang meski serupiah dua rupiah,maka memeras jeruk untuk mendapatkan satu juta rupiah bukanlah hal yang sulit".

Demikianlah, apabila kita memiliki sebuah keinginan yang mantap dan motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu,maka hal itu akan mengarahkan pada apa yang kita inginkan.Motivasi itu harus muncul dari dalam diri kita dan disertai dengan semua potensi untuk menggapai sukses dengan melakukan tindakan nyata yang bertujuan menjadikan setiap niat menjadi kenyataan...



Dari buku

BELAJAR DENGAN HATI NURANI

Senin, 08 Agustus 2022

FILOSOFI KOPI



Seorang ayah berkata kepada anaknya

"Tolong buatkan kopi dua cangkir untuk kita berdua, tetapi gulanya jangan kau tuang dahulu, bawa saja  kemari dengan toplesnya".

"Baik, Yah," ujar sang anak dengan santun.

Tidak berapa lama kemudian, anaknya sudah membawa dua cangkir kopi yang masih hangat, gula di dalam toples, dan sendok kecil.

"Coba cicip, bagaimana rasa kopimu, Nak?" tanya ayahnya 

"Pahit sekali, Yah"

Ayahnya kembali memberikan perintah dengan lembut,

"Tuangkan sesendok gula lalu aduklah dan cicipi. Bagaimana rasanya kini?"

"Nah, sekarang rasapa hitnya berkurang" jawab anaknya 

Ayah tersebut berkata kembali, "Tuangkan sesendok lagi gula, aduk dan cicipi"

Anak itu pun menjawab, "Sudah berkurang banyak rasa pahitnya, Yah".

Kembali ayahnya berkata, "Tuangkan sesendok gula lagi dan aduk. Kini bagaimana rasanya?"

"Sudah ada rasa manisnya, meski ada sedikit rasa pahitnya, Yah", ucap sang anak. 

"Kalau begitu, tuangkan lagi sesendok gula, aduk dan cicipi. Bagaimana rasanya kini?" tanya ayahnya.

Anaknya menjawab , "Manis sekali, Yah"

Kembali ayahnya mengeluarkan perintah yang sama seperti perintah sebelumnya,

"Tuangkan sesendok gula lagi lalu aduklah. Bagaimana rasanya kini?"

Sang anak menjawab dengan cepat, "Terlalu manis, malah tidak enak ,Yah"

"Tuangkan sesendok gula lagi dan aduk. Kini bagaimana rasanya?" kembali ayahnya berkata .

"Rasa kopi ini menjadi tidak enak. Lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gula yang sama-sama terasa, Yah" ujar anaknya seraya menutup mulut.


Ayah tersebut berhenti memberikan perintah. la mulai menjelaskan dengan tutur kata yang lembut, "Ketahuilah,Nak pelajaran yang bisa diambil dari contoh ini adalah jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup, rasa manis gula ibarat kekayaan harta" 

Ayah itu bertanya,

"Menurutmj, kenikmatan hidup seperti apa yang sebaiknya, Nak?"

Sang anak termenung sejenak lalu menjawab,

"Ya,Yah, sekarang saya mulai mengerti. Kenikmatan hidup dapat kita rasakan jika dapat merasakan seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, Yah"

Ayahnya lalu tersenyum lebar sambil berkata, "Nah, sekarang campurkan kopi yang sudah kamu beri gula tadi dengan kopi yang belum kamu beri gula. Kemudian aduklah dan tuangkan kedalam cangkir ini. Mari kita sama-sama menikmati secangkir kopi ini"

 Sang anak mengerjakan perintah ayahnya. Setelah itu, kembali ayahnya bertanya,

"Bagaimana rasanya?"

Anaknya menjawab mantap, "Terasa nikmat"

Ayahnya lalu memberikan pesan penutup dengan kalimat yang indah, "Begitu pula, jika kamu memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat saat engkau mau berbagi dengan orang-orang  yang memerlukan".[]


"Lihatlah pada orang yang lebih rendah daripada kamu, dan janganlah melihat pada orang yang lebih tinggi daripada kamu, karena yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah"

(HR al-Bukhari dan Muslim)


Dari Buku

"Dari Kuntum Menjadi Bunga" Jilid 2

Seri Kumpulan Kisah Inspirasi

Kamis, 04 Agustus 2022

𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐊𝐀𝐘𝐀


"𝘚𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯, 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘤𝘶𝘤𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢"

(Ernest Hemingway)


Seseorang bertanya kepada Bill Gates, "Apakah ada orang yang lebih kaya daripada dirimu?"


Bill Gates menjawab, "Hanya satu orang." Kemudian, Bill Gates melanjutkan, "Bertahun-tahun yang lalu, aku pernah pergi ke bandara di New York. Aku membaca surat kabar yang dipajang di sana. Aku tertarik dengan isi berita salah satu surat kabar tersebut dan ingin membelinya. Namun, ternyata uang koinku tidak cukup.


Tiba-tiba, seorang anak laki-laki berkulit hitam memanggilku dan mengatakan, 'Koran ini untuk Anda.' Aku berkata, 'Koinku tidak cukup.' la berkata lagi, 'Tidak masalah. Aku memberikan gratis untuk Anda.'


Setelah tiga bulan, aku pergi lagi ke bandara di New York. Secara kebetulan cerita yang sama terjadi lagi, yakni anak yang sama-anak laki-laki berkulit hitam-memberikan koran gratis. Aku pun berkata, 'Aku tidak bisa menerima hal ini.' Kemudian,ia berkata, 'Aku akan memberimu keuntungan dari hal yang telah aku lakukan.'


Setelah 19 tahun berlalu, aku sudah menjadi orang kaya dan memutuskan untuk menemukan anak laki-laki yang telah memberiku majalah dan koran gratis saat aku ada di bandara di New York. Aku menemukannya setelah satu setengah bulan mencari. Aku bertanya kepadanya, 'Apakah kamu mengenaliku?' la menjawab, 'Ya, kamu orang terkenal, Bill Gates.' Aku pun menjelaskan, 'Beberapa tahun yang lalu, kamu memberiku surat kabar gratis dua kali. Sekarang, aku ingin mengimbangimu. Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan.'


Sang bocah yang kini telah menjelma menjadi pemuda pun menjawab, 'Anda tidak dapat mengimbangiku.' 'Kenapa?' tanyaku keheranan. la menjawab, "Sebab aku memberi Anda ketika aku miskin, sedangkan Anda ingin memberi saya ketika Anda kaya. Jadi, bagaimana Anda bisa mengimbangiku?' Aku tertegun mendengar perkataan pemuda tersebut dan menyimpulkan, 'Kurasa pemuda berkulit hitam ini lebih kaya daripada aku.'"


 Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Apalagi, jika tangan di atas yang terulur adalah milik orang yang tergolong miskin (kekurangan harta), tentu ini akan lebih istimewa lagi dan merupakan kebaikan yang tak ternilai harganya.[]


Rasulullah saw. bersabda, "𝑺𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂, 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒅𝒆𝒓𝒎𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒆𝒓𝒎𝒂𝒘𝒂𝒏𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒍𝒂𝒌-𝒂𝒌𝒉𝒍𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒍𝒊𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒍𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒌. "

 (HR Muttafaq 'alaih)


Dari buku

"Dari Kuntum Menjadi Bunga Jilid 2" 

Seri Kumpulan Kisah Inspirasi

𝗣𝗘𝗡𝗚𝗘𝗠𝗜𝗦 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗔𝗜𝗦𝗔𝗥


 

"𝙰𝚙𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊, 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚊𝚗, 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗. 𝙺𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚊𝚗 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚗𝚝𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝙰𝚗𝚍𝚊"

(Brian Tracy)


Alkisah pada zaman kekaisaran Cina kuno,hiduplah seorang peramal terkenal yang mampu meramal kehidupan seseorang pada masa mendatang. Peramal ini begitu, hebatnya, hingga hampir setiap ramalan yang dibuatnya menjadi kenyataan. Suatu ketika, datanglah dua orang ibu muda secara bersamaan dan masing-masing membawa bayi mereka untuk diramalkan nasibnya di kemudian hari. 

Bayi dari ibu pertama diramal akan menjadi Kaisar sedangkan bayi dari ibu yang kedua diramal akan menjadi pengemis ketika dewasa nanti. 

Pulanglah kedua ibu muda tersebut ke rumah masing-masing.


Ibu pertama sangat senang dan bangga karena kelak anaknya akan menjadi seorang Kaisar. Oleh karena itu, setiap kali bertemu orang lain ia menceritakan nasib anaknya kelak. 

Waktu pun berlalu, dari kecil sampai dewasa ibu ini sangat memanjakan anaknya, apa pun yang diinginkan anaknya selalu diberikan. Bahkan, ia merasa tidak perlu menyekolahkan anaknya, karena toh nantinya akan menjadi orang yang paling penting di kerajaan. Namun, lain halnya dengan ibu yang kedua. Ibu ini sangat bersedih karena anaknya kelak akan menjadi seorang pengemis. la mengurung dirinya dan mendidik anaknya dengan keras dan disiplin ketat. Ibu ini bertekad agar anaknya kelak tidak menjadi pengemis seperti kata sang peramal. Setiap hari anaknya diberikan pelajaran yang baik dan disiplin yang tinggi. Singkat cerita, ketika kedua anak ini tumbuh dewasa,kenyataan menjadi terbalik. Oleh karena sering dimanja dan tidak pernah susah dalam hidupnya,anak yang diramal menjadi Kaisar akhirnya menjadi pengemis, sedangkan anak yang ditempa dengan keras oleh ibunya dan dididik dengan disiplin tinggi akhirnya menjadi Kaisar.


Dua orang ibu itu mendapat informasi yang sama dari peramal. Namun, sikap terhadap informasi yang diterima dan pengendalian pikirannya tidak sama, sehingga ramalan dan kenyataan bisa berbalik 180°.[]


"𝐒𝐚𝐭𝐮-𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐨𝐛𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢"

(Richard M. De Vos)


Dari buku

Fight Like a Tiger, Win Like a Champion

Selasa, 02 Agustus 2022

𝐓𝐄𝐑𝐔𝐒𝐊𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍𝐍𝐘𝐀


"𝐊𝐞𝐝𝐞𝐫𝐦𝐚𝐰𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐧𝐲𝐚"

(Frank Howard Clark)


Siswa tersebut adalah Trevor, seorang bocah berusia delapan tahun yang berpikir jika ia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ketiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kebaikan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka ia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Konsep ini ia beri nama "𝐏𝐚𝐲 𝐈𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐰𝐚𝐫𝐝"


Dengan menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda bukannya membayar kebaikan orang yang membantu Anda (Pay It Back) tetapi Anda menyebarkan kebaikan kepada lebih banyak orang lagi (Pay It Forward).

Singkat cerita, Trevor memutuskan untuk mencoba konsep tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. la pun menentukan tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen yaitu ibunya sendiri, seorang gelandangan yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan teman sekelasnya yang sering diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.


Eksperimennya pun dimulai. Trevor melihat bahwa ibunya yang merupakan orang tua tunggal merasa sangat kesepian dan melarikan diri dalam minuman keras. Trevor berusaha untuk mencarikan teman berbicara, menjauhkan dari minuman keras. Rupanya usahanya tak sia-sia. Ibunya berhasil mengatasi masalahnya dan terharu akan usaha anaknya dan mengucapkan terimakasih. Trevor membalasnya dengan kalimat "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖".

Sang ibu terkesan dengan apa yang dilakukan Trevor, dan akhirnya terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah nenek Trevor. Hubungan mereka selama ini tidak harmonis dan sehingga tidak pernah bertegur sapa. Kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan di antara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, dan pada saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, ibunda Trevor berkata persis sama seperti yang Trevor katakan  "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑩𝒖"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, memutuskan untuk meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑵𝒂𝒌"


Pemuda itu meneruskan kebaikannya dengan memberikan nomor antrean dokter kepada seorang gadis kecil yang harus didahulukan karena penyakitnya memerlukan perawatan dengan segera. Atas ucapan terimakasih ayah gadis itu, pemuda itu berpesan "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖, 𝑻𝒖𝒂𝒏"


Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan sebuah stasiun TV yang mobilnya mengalami kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara. Lagi-lagi saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis hanya berpesan: "𝑻𝒆𝒓𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂".

Jiwa jurnalismenya mendorong wartawan itu untuk menelusuri mundur dan mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrean nomor dokter, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai akhirnya ia menemukan Trevor yang si pencipta ide tersebut.


Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, wartawan tersebut mengatur agar Trevor bisa tampil di televisi supaya banyak orang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang menonton acara tersebut untuk 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.


Namun sangat disayangkan umur Trevor sangat singkat, ia ditusuk pisau saat hendak menolong seorang teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan. Selepas upacara pemakaman Trevor, betapa terkejutnya sang ibu melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya, meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berdukacita terhadap kepergian anaknya. Trevor sebagai pencetus ide "Pay It Forward" (Teruskan kebaikannya) sendiri pun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain. Seandainya ia sendiri masih hidup pastinya ia juga tidak menyangka dalam waktu dua minggu sebuah kebaikan dapat membuahkan 4.782.969 kebaikan yang memenuhi kehidupan orang lain. Sebuah kebaikan tidak hanya melahirkan sebuah kebaikan tetapi menjadi berlipat-lipat kebaikan.


Meski kisah tentang Trevor ini sebuah film, namun banyak nilai-nilai yang kita dapatkan bahwa perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu memengaruhi kehidupan mereka dan bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak bosan-bosan berbuat baik kepada orang lain.[]

"𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯  𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘢𝘵."

(Thomas J Watson, Sr)


Dari buku

"The Heart of Gold"

MIMPI IPUL

Bocah ini dari  filial SDN 01Labuan Kananga. Sebuah sekolah beratap ijuk berdinding kayu di kaki gunung Tambora 

Bulan-bulan pertama lpul rajin ke rumah keluarga angkat saya untuk les atau pinjam buku. Dia juga menggerakkan teman-temannya untuk ikut belajar tambahan dengan datang lebih awal sehingga mengetahui lebih banyak dibandingkan teman-temannya.

Suatu saat dia bercerita padaku tentang rindu kepada mamanya yang ditahan di rutan dan belum juga pulang, meski masa tahanan sudah lewat. Dia bercerita dengan menulis  dua halaman penuh sampai terasa lega. Dan ucapan terima kasihnya padaku diungkapkan dengan sebuah nangka yang harum,

"lni lbu, katanya lbu suka nangka"

Selama menunggu ibunya keluar dari tahanan, Ipul rajin ke rumah keluarga angkat saya menagih soal tambahan pelajaran atau meminjam buku, dia tak akan pulang kalau tak kuingatkan hari sudah senja dan sebentar lagi adzan Maghrib.

Air mataku merebak sesaat melihat ia diam-diam menggambar aku menggandeng tangannya dan menulis

"lbu Riri baik seperti Mama saya" la bersikeras menjadi pemain bola, tetapi juga melihat dirinya kelak sebagai pemilik hotel dan restoran, pendaki gunung Tambora, dan pengunjung candi Borobudur, sampai menjadi prajurit dari lbu Riri yang menjadi ratu, dalam goresan gambar yang bermakna. Saat lari pagi bersama murid kl.4, dengan cepat ia menggoreskan ranting diatas pasir, berkata dalam gambar

"lni lpul dan lbu Riri yang baik hati karena suka bermain dengan anak-anak", berkali-kali tingkah dan perilakunya menghangatkan hatiku.

Mimpi lpul adalah berkuliah

"Bapak saya bilang saya disuruh kuliah di Mataram ,tapi saya mau di Jakarta. Saya mau belajar seperti bu Riri muda, lalu kita makan ayam goreng yang enak....Dan pergi ke kebun teh. Ibu nanti pake baju bagus yang saya kasih"

Suatu saat, selesai sesi bahasa Inggris yang seru, lpul menggambar gedung tinggi yang dilihatnya dari buku dan kembali menulis

"lbu, saya doakan semoga ibu panjang umur dan bisa mengajar di Amerika seperti cita-cita lbu, nanti ibu bisa makan yang enak dan melihat pemandangan yang indah ....tapi jangan lupakan kami di desa labuan Kenanga ya, Bu....saya mau minta foto lbu dan nomor henpon lbu, jadi nanti kalau lbu pergi lalu saya kangen, saya bisa telepon lbu sambil lihat foto lbu....."

...........................


Disarikan dari buku

CATATAN KECIL PENGAJAR MUDA

Setahun mengajar ,seumur hidup menginspirasi



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...