Senin, 05 September 2022

KEYAKINAN YANG BERUBAH

 


"Ukuran kesuksesan Anda tergantung pada ukuran keyakinan Anda"

(David J Schwartz)


Keyboard mesin ketik atau komputer model QWERTY (perhatikan susunan huruf paling kiri atas keyboard Anda) dianggap sebagai model paling efisien dan telah dipakai selama lebih dari 120 tahun, dan tidak ada yang mempermasalahkannya hingga hari ini. 

Awalnya model QWERTY ini sengaja disusun untuk memperlambat kecepatan mengetik pada zaman ketika mesin ketik itu masih berupa mesin yang sangat besar dan bergerak sangat lambat. Jika terlalu cepat dikhawatirkan akan menyebabkan mesin besar dan lambat tersebut macet.


Pada tahun 1882, semua orang mengetik dengan menggunakan metode "cari dan ketik" empat jari. Pada saat itu, ada seorang wanita yang mengajukan model QWERTY sebagai model yang dikatakannya merupakan model pengetikan tercepat dengan menggunakan delapan jari. Setelah itu, ia menyewa seorang tukang ketik profesional yang dimintanya menghafal model ini, dan kemudian menantang beberapa guru mengetik lainnya. Hasilnya, wanita ini memenangkan semua lomba kecepatan mengetik dengan model QWERTY-nya. 

Sejak saat itulah, model ini meluas dan menjadi model standar yang dipakai di seluruh dunia. Tanpa ada yang mempermasalahkannya sama sekali.


Model keyboard QWERTY yang awalnya adalah untuk memperlambat pengetikan akhirnya tumbang karena keyakinan bahwa kemudian menjadi metode yang terbaik.[]


"Jika Anda percaya bahwa Anda mampu melakukan sesuatu atau Anda percaya bahwa Anda tidak mampu, dalam kedua hal itu Anda mungkin benar"

(Henry Ford)


Dari buku

"Fight Like a Tiger Win Like a Champion"

Jumat, 02 September 2022

SENI MEMIMPIN


Kepemimpinan adalah mengkomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka

(Stephen R Covey)

Kebijaksanaan Raja itu membuat apa yang diperintahkannya selalu dikerjakan para punggawanya. Namun para bawahannya banyak yang punya sifat mencari perhatian, menjilat dan mencari muka.

Kalau sedang berjalan beriringan, mereka selalu berlomba-lomba 'menyenangkan' hati raja dengan memuji-mujinya: Tuanku adalah Raja yang paling bijaksana; tak ada raja lain yang seperti Baginda. Yang lain tidak mau kalah: Kami bangga dengan kepemimpinan Tuanku, tak ada peperangan yang tidak Tuanku menangkan. Tak mau kalah dengan temannya, punggawa lain berkata: Berkat kepemimpinan Tuanku, negeri ini jadi adil dan makmur.

Makin lama sang Raja makin sebal dan muak dengan segala perlakuan tersebut dan menyusun rencana untuk memberi sebuah pelajaran.

Suatu hari, raja mengajak para punggawanya berjalan-jalan di pantai. Seperti biasa, para abdi itu kembali berlomba-lomba mengeluarkan pujian-pujian.

Raja mulai kehilangan kesabaran dan berkata "Kalian mengatakan aku adalah raja yang paling hebat di muka bumi, benarkah"

"Ya benar, Baginda. Itu jelas yang mulia, semut dan burungpun  tahu. Apa yang Tuanku titahkan pasti terjadi" serentak mereka menjawab.

"Benarkah kalau aku perintahkan membayar pajak mereka akan mematuhinya?"

"Pasti Tuanku" kembali mereka menjawab serentak.

"Benarkah semua apa yang kuperintahkan semua makhluk mengikutinya?"

"Benar Baginda. Segala titah Tuanku pasti dituruti  oleh apapun dan siapapun di muka bumi"

Tanpa disadari, mereka sudah menginjakkan kaki di bibir laut. Lalu raja bertanya "Apakah kalau aku perintahkan agar gelombang laut menari, gelombang laut akan menurut?"

Para punggawa itu tiba-tiba terdiam dan berangsur pucat.

Lalu dengan gaya yang gagah rajapun berseru "Wahai lautan yang luas, samudera yang biru, aku perintahkan kamu untuk untuk bergelora dan membentuk gelombang besar dan buatlah tarian untukku!"

Tetapi air laut ternyata tidak tunduk oleh perintahnya. Berkali-kali ia berseru, namun laut tetap seperti sedia kala. Gelombang laut tetap saja kecil dan lembut menghempas ke pantai.

Raja mengalihkan pandangannya ke para punggawanya. Mereka semua diam membisu karena malu.

"Wahai para abdi dan punggawaku, ternyata aku tidak sehebat seperti yang kalian sanjung selama ini. Lihatlah laut ini, mereka sama sekali tidak tunduk oleh perintahku. Aku ini manusia biasa saja rupanya seperti kalian, seorang anak manusia yang ditakdirkan menjadi raja. Raja maha perkasa seperti yang kalian katakan itu adalah Tuhan seru sekalian alam, sembahan kita semua. Untuk itu, aku perintahkan kalian: agar mulai sekarang jangan mendewa-dewakan aku lagi".[]


Kepemimpinan adalah sebuah seni yang harus dikuasai oleh seorang Pimpinan. Salah satu diantaranya adalah seni mendidik dan menegur dengan cara yang kreatif dan efektif


Dari buku

KAFE ETOS

Selasa, 30 Agustus 2022


 KELEDAI DALAM SUMUR



“Mungkin ada sisi positif dari semua kesengsaraan dan penderitaan.”

(James Patterson)


Mendapati keledai miliknya terperosok ke dalam sumur tua yang dalam, petani berpikir keras bagaimana mengangkat keledainya dari dalam sumur tersebut. Diundangnya para tetangga untuk membantu, tetap tidak ketemu cara untuk melakukannya.


Kepada para tetangga akhirnya petani itu berkata "Aku kasihan mendengar erangan keledaiku. Apalagi sumur tua ini sudah tidak aku pakai. Bagaimana kalau keledaiku yang di dalam sana kita kubur sekalian dengan tanah untuk mengakhiri penderitaannya?"


Para tetangga menyetujui usulan pemilik keledai dan mulai membantu menimbun sumur dengan tanah. Ketika sekop demi sekop tanah mulai menimpa punggung si keledai, si keledai semakin mengerang. Akan tetapi kemudian dia mendadak diam dan berpikir. Dalam hatinya dia berkata, "Tuanku sangat menyayangiku, pasti dia sedang menolong aku dengan tanah ini!"


Lantas bersamaan dengan semakin banyaknya tanah yang dilempar ke dalam sumur, kaki keledai mulai menginjak ke tanah yang baru dilempar tersebut. Dia langsung berpikir, "Oh begini cara tuanku menyelamatkanku. Dia melempar tanah banyak-banyak ke dalam sumur supaya aku bisa berpijak dan makin banyak tanah dilempar akan sampailah aku ke permukaan."


Maka itulah yang dilakukan si keledai di dalam sumur, setiap tanah yang dilempar kedalam sumur menjadi pijakannya untuk semakin dekat ke permukaan. Sebagian tanah memang mengenai tubuhnya tetapi bisa dikibaskannya dan menjadi pijakannya pula.


Karena sudah beberapa saat tidak mendengar erangan si keledai lagi, si petani meminta tetangganya untuk berhenti, "Cukup..! Nampaknya keledaiku sudah mati." Lantas serentak mereka melongok ke dalam sumur. Bukan main terkejutnya petani dan para tetangga karena didapatinya keledainya sudah sangat dekat dengan permukaan.


Para petani dan tetangga pun sadar bahwa tanah-tanah yang mereka lempar ke dalam sumur untuk mengubur si keledai, ternyata malah berguna sebagai pijakan si keledai tersebut untuk naik ke permukaan sumur. Maka beramai-ramailah si petani dan tetangga untuk meneruskan melempar tanah ke dalam sumur sampai sumur rata dengan tanah dan keledai melompat keluar.


Tiga hal yang sesungguhnya membuat si keledai tadi selamat. Pertama, tidak panik dalam menghadapi permasalahannya. Kedua, prasangka baik terhadap tuannya. Dan ketiga, mampu melihat sisi positif dari apa yang dialaminya. 

Tidak panik adalah ketika si keledai berhenti mengerang kemudian berpikir, prasangka baik adalah ketika si keledai tidak melihat tanah-tanah yang dilempar petani dan para tetangga ke dalam sumur sebagai upaya mereka untuk menguburnya. Sisi positif adalah ketika dia melihat tanah-tanah tadi sebagai pijakannya untuk naik ke permukaan.


Dalam hidup, masalah demi masalah tentu kita hadapi. Tetapi bukan masalah-masalah tersebut yang menjadi masalah, terkadang justru sikap kitalah yang menjadi masalah. Sejauh kita tidak panik dalam menghadapi masalah, selalu berprasangka baik pada-Nya, maka insya Allah kita akan ketemu juga sisi positif dari masalah-masalah tersebut. Amin.[]


"Apa yang kita pikirkan, menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup kita, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita."

(Wayne Dyer.)


Dari buku 

"INSPIRING ONE"

Membangun Jiwa Entrepreneur

Kiat Sukses dan Mulia dalam Usaha dan Kehidupan

Senin, 29 Agustus 2022

KETIKA MEMILIH BATU UJI


 

"Kualitas sebuah keputusan seperti elang yang menyerang dengan cepat. Menukik menyerang dan menghancurkan korbannya."

(Sun Tzu)


Batu uji (touchstone) adalah batu hitam yang mengandung silikon dan selama ribuan tahun digunakan oleh orang-orang jaman dahulu untuk menguji kemurnian emas, perak, atau batu mulia yang lain. Batu ini bisa diperoleh di pantai, tetapi jumlahnya tidak banyak. Di antara jutaan batu yang tergeletak di pasir pantai, orang harus mencarinya dengan teliti untuk bisa menemukan satu atau dua batu yang benar-benar batu uji.


Berbeda dengan batu pada umumnya, Batu uji mampu menyimpan panas. Jadi kalau dipegang dia akan terasa lebih hangat dari jutaan batu lainnya. Bedanya sangat tipis sehingga hanya tangan-tangan yang terlatih yang tahu mana batu biasa dan mana yang batu uji.


Orang mencari batu uji dengan cara berjalan di pantai sore hari dan mengambil batu satu per satu. Dirasakannya batu tersebut di tangannya, bila tidak terasa hangat langsung dibuang batu tersebut ke laut. Tidak dikembalikan lagi ke pantai karena bila demikian batu biasa yang sama akan bisa terambil lagi oleh dia atau oleh pencari batu uji yang lain.

Dengan peluang menemukan batu uji ini yang kecil sekali, para pencari batu uji yang tidak berpengalaman akan sering tidak sabar. Diambilnya batu di pantai, dirasakan sebentar langsung dia buang ke laut. Demikian seterusnya semakin lama semakin cepat. Gerakannya yang terlalu cepat ini membuat dia tidak sepenuhnya bisa merasakan perbedaan suhu antara batu biasa dengan batu uji.

Bisa jadi karena terburu-buru, dia telah membuang batu uji yang sebenarnya sudah ditangan.


Menentukan pilihan yang sesuai, apakah itu usaha, pekerjaan, pasangan hidup adalah mirip dengan proses pencarian batu uji ini. Di antara banyak peluang yang ada di depan mata kita, tidak semuanya sesuai untuk kita. Kita harus mencarinya dengan teliti, tidak buru-buru tetapi juga tidak berlama-lama.


Bila kita terburu-buru maka dua kemungkinannya. Kita salah mengambil 'batu biasa' yang kita kira 'batu uji'. Atau sebaliknya, kita sebenarnya sudah bersentuhan dengan 'batu uji' tetapi terlalu cepat 'membuangnya ke laut'.


Bila kita menunggu terlalu lama pun ada dua kemungkinannya. 'Batu uji' yang sebenarnya untuk kita, telah diambil lebih dulu oleh orang lain. Atau kita sangat terlambat menemukan 'batu uji' tersebut sehingga peluang terbaiknya telah berlalu bersaaman dengan waktu.


Sebuah teknik kuno sederhana untuk menemukan batu uji adalah melakukannya dengan cara buka-tutup mata. Dengan mata terbuka dicarilah batu yang kira-kira seperti batu uji, kemudian segera menutup matanya bila batu sudah di tangan. Saat memejamkan matanya, indra perasa bisa bekerja lebih fokus, sehingga perbedaan suhu yang sangat kecil pun dapat dirasakan.


Demikian pula halnya ketika kita memilih peluang yang akan kita ambil, kita juga harus fokus menggunakan mata hati kita untuk bisa benar-benar merasakan mana peluang yang terbaik untuk kita.


keterampilan membuka mata hati untuk mendeteksi peluang ini akan melengkapi keterampilan lainnya sehingga kita tidak membuang ke laut 'batu uji yang sudah ada di tangan kita'.[]



"Sesuatu mungkin datang kepada mereka yang menunggu. Hanya saja sesuatu itu pergi terhadap mereka yang terburu-buru"

(Abraham Lincoln)


Dari buku:

"INSPIRING ONE"

Membangun Jiwa Entrepreneur

Kiat Sukses dan Mulia dalam Usaha dan Kehidupan

Kamis, 25 Agustus 2022

TIDAK BERPUAS DIRI


Mamofuku Ando adalah orang yang sukses membuat mi instan di Jepang. Sekalipun mie instan buatannya sangat laris, ia tidak bosan bereksperimen untuk memperbaiki mutu dan cita rasanya. la melibatkan keluarga, teman, dan masyarakat untuk mencicipi mi instan baru yang ia ciptakan untuk mengetahui selera pasar terhadap hasil racikannya. Bahkan, Ando melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjajaki selera Eropa terhadap mi instan. Di sana, ia mempelajari banyak hal, seperti bagaimana orang Eropa menikmati mi dengan garpu, tanpa kuah. la juga mengamati bahan kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas, tanpa harus dimasak. la pun mendapatkan ide untuk membuat mi instan dalam wadah berbahan styrofoam yang bisa ditutup rapat dengan lapisan alumunium. Jadi, mi instan itu cukup diseduh saja. Dan, dalam kemasannya disediakan garpu untuk menyantapnya. Ando lalu memasarkan mi instannya tersebut ke Asia, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa.

Berkat kreatifitasnya ia pernah mendapat julukan "The Inovator of The Year".

Mamofuku Ando tidak hanya pandai dalam melihat peluang, tetapi memiliki hati yang selalu mau belajar, dan tidak menutup diri terhadap pendapat dan selera orang meski kesuksesan ada di tangan.[]


"Anda memiliki semua alasan di dunia untuk mencapai impian termegah Anda. Imajinasi ditambah inovasi sama dengan realisasi"

(Denis Waitley)


Dari buku

"THE WISDOM"

150 Kisah Inspiratif yang akan mengubah Hidup Anda

Rabu, 24 Agustus 2022

BANYAK BACA, BANYAK TAHU

 

"Bahkan ketika Anda membaca, alam semesta seolah sedang merencanakan secara diam-diam untuk membuat Anda sungguh-sungguh bahagia, sehat, dan sukses,"

(Steve Bhaerman)


Victor Villasenor memiliki gangguan disleksia yang membuatnya sulit membaca. Itulah sebabnya, mengapa ia baru bisa membaca setelah berusia dewasa. Ketika belajar membaca itulah ia memutuskan untuk menjadi penulis besar dan memohon agar Tuhan membantunya meraih impian tersebut. Mungkin, banyak orang yang beranggapan bahwa mimpi itu terlalu tinggi untuk dicapai, membaca saja sulit, bagaimana bisa menjadi penulis hebat? Namun, di sela-sela aktivitasnya sebagai pekerja kasar, Victor menaruh minat yang luar biasa terhadap buku. la membaca berbagai buku dengan semangat, bahkan selama 10 tahun dia sudah membaca lebih dari lima ribu buku. Selain membaca, ia juga belajar cara menulis dengan baik. Dan, hasilnya: sembilan novel dan 65 cerpen dihasilkan dari tangan dinginnya. Tidak hanya itu, ia juga memenangkan berbagai penghargaan Internasional. Akhirnya, impiannya menjadi kenyataan; ia menjadi penulis besar.[]


Apa pun yang masuk dalam diri kita, baik melalui hal-hal yang kita lihat sehari-hari maupun yang kita baca, akan memengaruhi pola pikir kita. 

Jika kita mempelajari sesuatu yang positif, memasukkan nutrisi bergizi bagi kesehatan jiwa dan pikiran kita, maka kita juga akan menjadi pribadi yang positif pula.


Dari buku

"THE WISDOM"

150 Kisah Inspiratif yang akan mengubah Hidup Anda

Senin, 22 Agustus 2022

SELEMBAR TIKET KERETA


Para polisi yang menemukanku di stasiun kereta api Xin Zhu sempat kebingungan, karena tangisanku. Beruntung ada seorang ibu yang bisa menyusuiku sehingga aku selamat. Tak lama kemudian aku dibawa ke De Lan Center, sebuah Panti Asuhan Katolik di Bao San, bagian dari Xin Zhu.

Sejak umur sebulan itulah aku jadi penghuni disana dan yang para biarawati itulah yang membesarkanku, tanpa mengenal siapa ibuku.

Banyak pekerja sukarela yang datang ke biara untuk mengajariku. Mereka adalah lulusan dan dosen dari Universitas Jiao dan Universitas Qing, Lembaga Penelitian, serta insinyur. Tentu saja itu banyak membantuku. Seorang mahasiswa yang sebelumnya mengajariku IPA, lalu menjadi asisten dosen. Karena yang mengajar bahasa Inggris seorang yang jenius, maka sejak kecil kemampuan bahasa Inggrisku bagus sekali.

Pelajaran piano yang diajarkan para biarawati menjadikan aku sebagai pianis gereja yang mengiringi misa.

Kemampuanku berbicara yang bagus pun membuat aku sering mengikuti lomba pidato dan debat.

Dengan prestasi yang banyak itu memudahkan aku diterima di jurusan Arsitektur Universitas Xin Zhu yang bisa kuselesiakan sambil bekerja sambilan.

Saat wisuda, biarawati Sun yang membesarkanku, hadir mewakili orang tua yang oleh kepala jurusanku memintanya untuk berfoto denganku.

Pada saat wajib militer, aku kembali berkunjung ke De Lan Center. Tiba-tiba, biarawati Sun ingin berbicara serius denganku. Ia mengambil amplop surat dari raknya dan memintaku untuk melihat isinya.

Terdapat dua lembar tiket dalam amplop tersebut. Biarawati Sun berkata, saat polisi mengantarku ke Panti dalam bajuku terselip dua tiket perjalanan dari tempat asal ibuku ke Stasiun Xin Zhu.

Tiket pertama adalah tiket bus dari suatu tempat di selatan menuju Ping Dong. Sedangkan tiket yang lain adalah tiket kereta api murahan dari Ping Dong ke Xin Zhu. Dari ini aku menduga bagaimana keadaan ekonomi ibuku.

Biasanya biarawati tidak senang menyelidiki latar belakang dari bayi-bayi yang ditinggalkan orang tuanya. Tapi melihat aku cukup dewasa untuk menerima kenyataan, mereka memutuskan untuk memberikan kepadaku saat aku dewasa.

Biarawati Sun memberikan dukungan kepadaku untuk mencari keberadaan orang tuaku, juga jika ada kemungkinan terburuk yang harus kuhadapi.

Maka, berangkatlah aku ke kota yang berada di pegunungan, yang tak pernah kudengar sebelumnya.

Dikota itu aku ke kantor polisi untuk mencari data tentang diriku. Akhirnya kuperoleh dua buah dokumen yang berhubungan denganku. Yang pertama adalah data kelahiran seorang laki-laki dan yang kedua data laporan anak hilang.

Hilangnya anak itu adalah saat dua hari setelah aku ditemukan di stasiun Xin Zhu. Aku mendapat titik terang tentang data kelahiranku.

Sayang, saat ku pastikan kebenaran itu, kedua orang tuaku sudah meninggal. Ada seorang kakak laki-lakiku, tapi dia telah meninggalkan kota itu dan tidak diketahui kemana perginya.

Seorang polisi tua memberitahuku bahwa ibuku bekerja di sebuah SMP dan dia mengantarkanku untuk menemui kepala SMP tersebut.

Kepala sekolah itu adalah seorang ibu yang ramah, mengatakan ibuku sangat baik hati. Bertolak belakang dengan ibuku, ayah adalah pria pemalas yang mengandalkan hidupnya dari ibuku yang bekerja sebagai pekerja kasar.

Saat kakakku SMP, ayahku pergi dari rumah dan tidak pernah kembali.

Ibu kepala sekolah itu juga bercerita, ibuku mempunyai dua anak. Namun, setelah berumur sebulan, anak kedua itu menghilang secara misterius. Aku lalu menjelaskan semua yang kuketahui kepadanya.

Kepala sekolah itu tergerak hatinya, kemudian mengeluarkan selembar amplop surat. Amplop itu ditinggalkan  ibuku sebelum ia meninggal di samping bantalnya. Kepala sekolah berpikir mungkin didalamnya ada barang berharga. Oleh karena itu ia menyimpan dan menunggu sampai ada pihak keluarga yang datang.

Saat kubuka, amplop itu berisi tiket kereta api dari kota kecil di bagian selatan ke Xin Zhu. Kepala sekolah itu bercerita, setiap setengah tahun, ibuku pergi ke daerah utara untuk menemui salah seorang saudaranya. Dan sepulang dari sana wajahnya nampak ceria.

Ibuku juga bangga akan usahanya menggalang dana untuk disumbangkan ke panti asuhan katolik dimana ia hadir pada penyerahan tersebut.

Aku merinding seketika. Suatu saat sebuah bus pariwisata dari daerah selatan datang ke panti dan menyerahkan sumbangan ke De Lan Center.

Sebagai ucapan terimakasih, mereka membuat foto bersama para penyumbang. Aku yang sedang bermain basket saat itu dipanggil untuk foto bersama. Kepala sekolah itu lalu menunjuk ibuku dalam foto tersebut. Aku tersentak saat melihat ternyata ada juga fotokopi foto wisudaku dalam amplop tersebut. Meski membuang ku, rupanya ibuku tetap datang mengunjungiku. Boleh jadi dia datang saat aku diwisuda.

Dengan suara tenang, kepala sekolah itu berkata "kamu harus berterima kasih kepada ibumu. Ia telah membuangmu untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Jika kau tetap disini, paling hanya akan sekolah sampai SMP, lalu ke kota untuk bekerja. Apalagi dengan kekasaran ayahmu, mungkin nasibmu akan sama seperti kakakmu"

Tiba-tiba aku bertanya kepada kepala sekolah apakah ada piano disini. Setelah ditunjukkan, aku membuka tutup piano dan menghadap matahari di luar jendela. Lalu kumainkan satu-persatu lagu-lagu tentang ibu.

Para biarawati bagaikan ibu yang membesarkanku. Mengapa aku tidak bisa menganggap mereka selayaknya ibu sendiri? Ibuku pun selalu memperhatikanku. Ketegasan dan pengorbanannyalah yang membuatku memiliki lingkungan hidup yang baik dan masa depan yang cerah.

Suara piano juga bergaung ke seluruh sekolah sampai ke lembah. Pada senja hari ini, penduduk-penduduk di kota kecil akan bertanya "kenapa ada orang yang memainkan lagu tentang ibu?"

Bagiku, hari itu adalah hari Ibu.

Sebuah amplop yang penuh dengan tiket membuatku tidak takut memperingati Hari Ibu untuk selamanya.


(sebuah kisah nyata dari Li Jia Tong, Rektor Universitas Ji Nan)


Dari buku

IBU YANG HEBAT

Kisah-kisah Inspirasional tentang Keajaiban dan Kehebatan Para Ibu

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “π‘Ίπ’†π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ-π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ π’Žπ’‚π’π’–π’”π’Šπ’‚ 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 π’šπ’‚π’π’ˆ π’‘π’‚π’π’Šπ’π’ˆ π’ƒπ’†π’“π’Žπ’‚π’π’‡π’‚π’‚π’• π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’.”  (Hadits Riway...