"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝙺𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚎𝚍𝚒𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒."
(Andy F Noya)
Di perusahaan Google, karyawan mendapat gaji besar, makanan enak, camilan gratis, tempat tidur siang, berbagai sarana olahraga dan games, desain kantor yang keren, serta banyak spot selfie. Tentu saja semua kemudahan dan fasilitas ini membuat para karyawan merasa senang dan betah bekerja di perusahaan Google. Maka tidak mengherankan kalau perusahaan Google dikatakan tempat kerja yang paling membahagiakan.
Adalah Chad Meng-seorang insinyur dan tergolong karyawan angkatan pertama di perusahaan Google, yakni karyawan no.107.Ia adalah "otak" yang merancang sebuah program untuk menciptakan suasana membahagiakan di perusahaan Google. la menggagas sebuah program untuk karyawan perusahaan Google. Gagasan ini diberi nama "Search Inside Yourself". Program yang diterapkan oleh "Search Inside Yourself" ada banyak dan sangat unik.
Salah satu program yang menarik adalah Chad Meng mengajarkan sebuah latihan pikiran selama sepuluh detik saja. Pikirkan dua orang yang ada di ruangan tempatnya berada lalu mengatakan dalam hati, saya mendoakan dengan tulus agar si A bahagia. Saya mendoakan dengan tulus agar si B bahagia. Ternyata latihan sederhana ini telah mengubah banyak orang. Setiap orang yang sudah mempraktikkan ini akan tersenyum dan merasa lebih bahagia dibandingkan sepuluh detik yang lalu.
Pada malam Selasa Chad Meng mengajarkan praktik latihan pikiran selama sepuluh detik itu dalam sebuah seminar. la menyarankan kepada audiens untuk mempraktikkan latihan tersebut saat bekerja keesokan hari. Terapkanlah selama sepuluh detik setiap jam. Pilihlah secara acak dua orang yang melintas di kantor Anda. Karena ini hanya ada dalam pikiran Anda, tidak ada hal yang menyulitkan atau memalukan untuk melakukannya.
Keesokan harinya, Chad Meng mendapat email dari salah seorang yang mempraktikkan latihan pikiran tersebut: "Saya membenci pekerjaan saya. Saya benci setiap hari berangkat kerja. Tetapi apa yang Anda katakan merubah semuanya, dan hari ini adalah hari yang membahagiakan saya dalam sepekan"
Mengapa praktik ini begitu efektif untuk menciptakan suasana bahagia dalam hati?
Nampaknya sumber stres adalah karena kita sibuk memikirkan diri kita sendiri. Mungkin sekitar 99% doa kita adalah untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kekayaan diri kita sendiri. Sepertinya, kita jarang sekali menyelipkan doa untuk tetangga yang sedang susah, tukang mi tek-tek yang lewat ketika malam, atau petugas PLN yang sedang mengecek meteran. Padahal, ternyata salah satu sumber kebahagiaan adalah karena melakukan kebaikan untuk orang lain atau "altruism". Sebaliknya, sumber ketidakbahagiaan adalah "selfish" (egoisme-selalu aku dan aku).[]
"𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢"
(Muhamad Agus Syafii)
Dari buku "Dari Kuntum Menjadi Bunga" jilid 3