Jumat, 10 Desember 2021

JIKA RUSAK JANGAN DIPERBAIKI

 




Orang-orang biasa hanya percaya pada hal yang mungkin. Orang-orang luar biasa tidak menggambarkan apa yang mungkin, tetapi lebih pada apa yang tidak mungkin. Dan dengan menggambarkan hal-hal yang tidak mungkin, mereka mulai melihat bahwa hal tersebut adalah mungkin

(Cherie Cartier Scott)

Lahir pada 28 Oktober 1933 di Rio de Janeiro dengan tubuh yang tidak sempurna. Tulang punggung Manuel Fransisco Dos Santos tumbuh tidak sempurna. Tak hanya itu, sebelah kakinya bengkok ke depan dan lebih pendek 6 cm dari kaki satunya.

Tentunya, orang tua berusaha untuk memperbaiki kondisi tersebut. Namun, karena kondisi ekonomi, orang tua Mane, demikian dia dipanggil, membiarkan keadaan itu terjadi.

Dengan fisik yang  berbeda, Mane tetap bermain bola seperti umumnya anak-anak di Brasil.

Rupanya kaki yang lebih pendek sebelah itu membawa berkah baginya. Dia mempunyai gaya lari yang tidak biasa. Teman-temannya tidak bisa memperkirakan apa yang akan ia lakukan.

Mereka mengira dia akan bergerak ke satu arah, tapi ternyata dia bergerak kearah yang berlawanan.

Dia akhirnya menjadi pahlawan nasional dengan sebutan "Garrincha" (burung kecil)

Orang mungkin menganggap Pele adalah pemain bola terbaik sepanjang masa. Bagi orang Brasil yang pernah melihat Garrincha bermain, mereka akan mengatakan lebih baik daripada Pele.

Bersama Garrincha Brasil memenangkan dua kali Piala Dunia, tahun 1958 dan 1962.

Masyarakat Brasil menjulukinya "Anjo de Pernas Tortas" yang artinya "Malaikat Berkaki bengkok.

Tahun 1958, dalam pertandingan melawan Italia, dia melewati empat pemain bertahan dan kiper. Lalu, didepan gawang yang kosong, dia berhenti. Dia membalikkan badan dan menunggu pemain bertahan lawan mengejarnya. Saat pemain bertahan mendekatinya, dia melewati pemain itu dan menggulirkan bola ke gawang.

Aksi serupa kembali dilakukan pada piala Dunia berikutnya. Saat melawan Spanyol, dia menggiring bola melewati seorang pemain bertahan dan berhenti. Sekali lagi dia menunggu sampai dua pemain lawan mengejar. Dengan mudah dia melewati dua pemain itu dan mengoper bolanya ke pemain depan timnya yang lalu mencetak gol.

Dari 648 pertandingan, Garrincha mencetak 244 gol sampai akhirnya mengundurkan diri saat usianya menjelang empat puluh tahun.

Lebih dari 130 ribu orang datang untuk menonton pertandingan perpisahannya.

Garrincha adalah pahlawan.

Dia menjadi pahlawan karena mempunyai kondisi yang tidak menguntungkan, namun tidak memperbaikinya.

Dia menjadi pahlawan, karena merubah kondisi itu menjadi sebuah keuntungan


Dari buku

Satu +Satu =Tiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “π‘Ίπ’†π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ-π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ π’Žπ’‚π’π’–π’”π’Šπ’‚ 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 π’šπ’‚π’π’ˆ π’‘π’‚π’π’Šπ’π’ˆ π’ƒπ’†π’“π’Žπ’‚π’π’‡π’‚π’‚π’• π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’.”  (Hadits Riway...