Sabtu, 11 Februari 2023

DZIKIR DAN KEDOKTERAN


𝑴𝒆𝒏𝒖𝒏𝒕𝒖𝒕 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒒𝒘𝒂. 𝑴𝒆𝒏𝒚𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒃𝒂𝒅𝒂𝒉. 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈-𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒛𝒊𝒌𝒊𝒓. 𝑴𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒊𝒉𝒂𝒅.
(Abu Hamid Al Ghazali)


Dalam risetnya, seorang dokter merasa terkejut karena ternyata dzikir merupakan obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit, masya Allah. Sosok dokter ini bernama lengkap Dr. dr. A. Y. Saleh, M.Kes, Sp.S. dari RS Sunter Jakarta. Sang dokter menyatakan bahwa dzikir itu menyehatkan. Hal ini bisa dibuktikan melalui riset yang dilakukannya terhadap pasiennya. Pasien yang berdzikir bisa pulih lebih cepat daripada pasien yang tidak berdzikir.

Pasien yang menderita alzheimer dan stroke akan lebih baik keadaannya setelah membiasakan berdzikir dengan melafazhkan kalimat tauhid, "Laa illaaha illallaah," dan kalimat istighfar, "Astaghfirullah." Menurut sang dokter, jika dilihat dari pengetahuan kedokteran kontemporer, pengucapan kalimat, "Laa illaaha illallaah," dan, "Astaghfirullah," bisa menyingkirkan rasa nyeri serta menumbuhkan ketenangan dan kestabilan saraf pasien. Hal ini karena dalam kedua bacaan dzikir tersebut, ada huruf jahr yang bisa mengeluarkan CO2 (karbondioksida) dari otak.
Dalam kalimat, "Laa Ilaaha Illallah, " ada huruf jahr yang diulang tujuh kali, yakni huruf lam. Lalu dalam kalimat, "Astaghfirullah," ada huruf ghin, ra, dan dua buah lam sehingga ada empat huruf jahr yang harus dilafazhkan dengan keras. Jadi, kalimat dzikir tersebut mengeluarkan CO2 semakin banyak saat udara diembuskan keluar mulut.

Zat CO2 yang dikeluarkan oleh badan tidak mengubah pergantian diameter pembuluh darah dalam otak karena apabila sistem pengeluaran CO2 kacau, karbondioksida (CO2) yang keluar pun kacau sehingga bisa mengakibatkan pembuluh darah di otak akan melebar jika terlalu berlebih-saat kandungan CO2 dalam otak mengalami penurunan.

Dilihat dari tinjauan pengetahuan syaraf, ada hubungan yang erat dalam pelafazhan huruf (makharijul huruf) pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan keluar yang mengandung zat CO2 dan sistem yang rumit dalam otak pada keadaan fisik atau psikis spesial. 
Nah, mari, meneruskan kebiasaan baik ini dan lebih memperbanyak dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid, "Laa ilaahaillallaah," dan kalimat istighfar, "Astaghfirullah."[]

"𝐃𝐳𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐢𝐛𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐚𝐢𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐤𝐚𝐧. 𝐋𝐢𝐡𝐚𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐢𝐫?"
(Ibnu Taimiyah)

Dari buku
"DARI KUNTUM MENJADI BUNGA" Seri Kumpulan Kisah Inspiratif jilid 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...