Ibunya lebih memilih minuman keras dibandingkan mengurusi anak-anaknya. Dalam sepekan sang ibu bisa berhari-hari tidak pulang dan tidak diketahui keberadaannya. Akibatnya kakak perempuan Marlon harus keluar masuk bar untuk mencarinya.
Tak beda dengan ibunya, ayah Marlon yang bekerja sebagai sales produk pertanian, juga punya kebiasaan mabuk, bahkan seringkali melecehkan mental Marlon dengan mengatakan anak laki-lakinya itu bodoh dan tidak bisa mengerjakan apa-apa.
Suatu saat sang Ayah dipanggil kepala sekolah Marlon karena prestasinya yang menurun. Kepala sekolahnya pun ikut merendahkan Marlon. "Kamu bodoh Marlon" katanya. "Kamu tidak bisa apa-apa! Tidak akan pernah bisa berhasil dalam hidupmu! Kau akan menjadi gelandangan" ayahnya ikut menimpali.
Tak tahan dengan semua itu, akhirnya Marlon memutuskan untuk berhenti sekolah.
Suatu hari, Marlon muda berjalan-jalan di pusat kota New York. Disana ia tertarik pada sebuah sekolah akting, dan mendaftarkan diri.
Salah satu teknik akting yang paling penting adalah mengeluarkan emosi dengan mengingat kejadian-kejadian yang pernah dialami. Dengan semua penderitaan yang dialami, bagi Marlon itu adalah hal yang tidak sulit. Kemampuan ini akhirnya menjadikan Marlon Brando menjadi aktor terkenal.
Perannya dalam film "Julius Caesar" dan "The Godfather" yang meraih penghargaan menjadikan anak yang tidak bisa apa-apa menjadi salah satu bintang tersukses di Hollywood.
=====================================
Jangan bandingkan nilai bayaranmu dengan besarnya bakatmu
(Marlon Brando)
Dari buku
101 kisah inspiratif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar