Selasa, 20 Mei 2025

Edisi Hari Buku Nasional AYAH, AKU, DAN BUKU

Saat sudah bisa membaca, saya mendapat rak khusus berisi buku kanak-kanak dari Ayah.  Beliau tidak mau jika buku-buku saya tercecer. Oleh karena itu Ayah menyimpannya dalam rak khusus.

Sebagian terbesar buku anak-anak itu diterbitkan oleh Balai Pustaka dan tersimpan sampai sekarang. Ada buku pelajaran, buku bacaan, maupun alat-alat tulis dan gambar.

Salah satu jenis buku bacaan favorit saya adalah komik Mahabharata karya R.A. Kosasih, dan bacaan serial Winnetou yang mengisahkan tentang kehidupan Winnetou, seorang pemuda Indian Amerika.(Kelak, berkat buku RA Kosasih ini saya mendapat nilai tertinggi saat ujian kuliah mengenai wayang dan falsafah serta karakternya).

Dalam memperlakukan buku ayah membuat aturan yang cukup ketat, yaitu membaca dengan rapi, duduk manis didepan meja, tangan dilipat. Tidak boleh mencoret-coret buku serta melipat ujung halaman untuk menandai halaman yang sudah dibaca.

Itulah yang membuabuku-buku saya sampai sekarang masih selalu kelihatan seperti baru.

Ayah mulai mengoleksi buku sejak bersekolah di Prins Hendrischool Batavia pada usia 16 tahun.

Saat bersekolah di Belanda, koleksi buku ayah yang terbanyak diantara mahasiswa Indonesia. Menjelang kepulangannya  ke tanah air setelah 11 tahun, bukunya mencapai 14 peti berbentuk kubus berukuran 1x1x1 m. 

Koleksi buku Ayah meliputi berbagai subjek: ilmu ekonomi, hukum, tata negara, administrasi negara, filsafat, agama, politik, sejarah, sosiologi, antropologi (yang dahulu disebut etnologi), dan kesusasteraan. Ayah juga mempunyai buku dengan koleksi terbatas, mungkin hadiah dari teman-temannya yang mengetahui hadiah yang tepat untuk bung Hatta adalah buku.

Tahun 1968, saya mendampingi ayah yang memberikan ceramah kepada mahasiswa di Honolulu. Pada hari Sabtu yang merupakan hari istirahat akhir pekan, Ayah dan saya sering berjalan ke toko buku yang tak jauh dari apartemen. Kami berdua ke sana dengan berjalan kaki. Menyenangkan sekali kalau mengingat lagi pengalaman itu. Daerah sekitar kampus lebih sepi pada akhir pekan, dan berjalan kaki terasa lebih nyaman.

Di toko buku yang terletak dekat kampus itu, buku-buku yang digunakan dalam kuliah relatif lengkap, dan ini tentu sangat menarik bagi saya sebagai mahasiswa. Kami melihat-lihat buku sesuai dengan minat kami masing-masing. Selesai membayar, kami keluar menuju apartemen.

Begitu asyiknya kami belanja buku sampai akhirnya saat akan kembali ke apartemen, buku-buku itu tidak bisa terbawa karena banyaknya. Terpaksa kami panggil taksi untuk mengantar pulang.

Kami sangat menyayangkan saat mengetahui keluarga Moh.Yamin menjual koleksi perpustakaan pribadinya ke Pertamina karena merasa keluarganya tidak lagi memerlukannya.

Ayah.

Suatu hari, saya dipanggil Ayah ke ruang kerjanya. Perintah Ayah mengherankan saya, "Meutia, pilihlah buku-buku yang berguna bagi studi Meutia."

Saya bertanya, "Buat apa, Yah?"

"Buat Meutia sendiri karena kalau Ayah meninggal nanti, mungkin kalian mau menjual buku-buku ini untuk biaya hidup Ibu dan kalian. Meutia kan tahu, pensiun Ayah..."

Rupanya peristiwa dijualnya perpustakaan Moh.Yamin menjadi pikiran Ayah, padahal kami tidak akan melakukan hal yang sama terhadap buku-buku beliau.

Ayah tersenyum khas tanpa kata, mungkin beliau terharu mendengar jawaban saya atas permintaan beliau.

"Kalau memang Ayah mau memberikan saya buku, saya minta yang Ayah punya dua saja." Saya memang merencanakan bahwa buku apa pun yang saya terima akan saya anggap sebagai warisan dari Ayah. Khusus atas permintaan saya itu, Ayah memberikan saya buku antik, The History of Java jilid I dan II karangan Thomas Stamford Raffles, terbitan tahun 1817. 

Kira-kira tiga tahun sesudah percakapan dengan Ayah itu, pemerintah menaikkan pensiun Ayah dengan adanya peraturan baru. Saya katakan, "Sekarang betul-betul Ayah tidak perlu lagi memikirkan tentang (pembiayaan) buku Ayah dengan adanya pensiun baru ini." Ayah pun tersenyum gembira.[]

(Dikisahkan oleh Meutia Hatta, Putri pertama bung Hatta)


Sumber 

1.Buku "Bung Hatta di Mata Tiga Putrinya"

2.https://ellenconny.com/2017/11/09/pahlawan-juga-manusia-bagian-2/






JUST DO IT...

 "๐‘ฉ๐’†๐’“๐’”๐’Š๐’Œ๐’‚๐’‘ ๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ๐’๐’‚๐’‰ ๐’Œ๐’‚๐’“๐’†๐’๐’‚ ๐’”๐’†๐’Ž๐’–๐’‚ ๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’•๐’†๐’Ž๐’–๐’Š ๐’”๐’†๐’…๐’‚๐’๐’ˆ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‹๐’–๐’‚๐’๐’ˆ ๐’Œ๐’†๐’“๐’‚๐’”."

(Plato)


Stanford University 1892,  

Seorang mahasiswa berusia 18 tahun dan yatim piatu sedang berjuang keras untuk membayar biaya kuliahnya.

Bersama seorang teman, mahasiswa tersebut memutuskan hendak menggelar konser musik di kampus untuk mengumpulkan uang yang akan digunakan sebagai biaya pendidikan mereka. Konser ini mereka adakan dengan mendatangkan pianis besar, Ignacy J. Paderewski.

Sebuah kesepakatan pun dibuat, usai manajer sang pianis meminta biaya sebesar $2.000 untuk konser piano tersebut.

Sayang, harapan tidak sesuai dengan ekspektasi. Menjelang konser digelar, hanya diperoleh uang $ 1.600. Kedua mahasiswa itu lalu menemui Paderewski untuk menyerahkan seluruh uang $ 1.600 ditambah sisanya dalam bentuk cek yang akan dilunasi secepatnya.

"Tidak" kata sang Maestro sambil mengembalikan uang tersebut dan merobek cek yang diberikan.

"Itu uang kalian, gunakan saja untuk biaya kuliah. Saya akan menggelar konser tanpa bayaran dari kalian"

Tentu saja kedua anak muda itu gembira dan konserpun digelar di Stanford University.


Waktu berlalu,

Tahun 1919, Ignacy J Paderewski diangkat menjadi Perdana Menteri Polandia yang kemudian disusul dengan pecahnya Perang dunia pertama. Akibat perang besar itu terjadi bencana kelaparan yang menimpa 1,5 penduduk Polandia. la pun mengulurkan tangan kepada bagian administrasi makanan dan bantuan Amerika Serikat untuk meminta pertolongan. Presiden Amerika Serikat saat itu, Herbert Hoover, setuju untuk membantu. Dengan segera, Herbert Hoover mengirimkan berton-ton bahan makanan untuk rakyat Polandia yang kelaparan. Bencana kelaparanpun dapat dihindari, Paderewski pun lega. Paderewski memutuskan untuk pergi menemui Hoover secara pribadi. Paderewski ingin berterima kasih langsung kepada Hoover.


Ketika Paderewski mengucapkan terima kasih kepada Hoover atas sikap mulianya, Hoover langsung menyela dan berkata, "Anda tidak harus berterima kasih kepada saya, Pak Perdana Menteri. Anda mungkin sudah melupakan, tetapi saya tidak akan pernah dapat melupakan. Beberapa tahun yang lalu, Anda membantu biaya kuliah dua mahasiswa muda di Stanford University, dan saya adalah salah satu dari mereka."


Just do it, lakukan saja...

Kebanyakan dari kita hanya berpikir, jika saya membantu mereka, apa yang akan terjadi pada saya? Kalau seseorang benar-benar baik dan bijak, ia akan berpikir, jika saya tidak membantu mereka, apa yang akan terjadi pada mereka?

Orang-orang yang baik dan bijak tidak akan melakukan kebaikan dengan mengharapkan balasan. Mereka melakukan karena merasa itu adalah hal benar yang harus dilakukan.[]


"๐‹๐š๐ค๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ž๐ฌ๐ฎ๐š๐ญ๐ฎ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง ๐›๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐ฌ๐ข๐š๐ฉ๐š ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐š๐ญ๐š๐ฎ ๐š๐ฉ๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ฅ๐š๐ค๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ž๐›๐š๐ ๐š๐ข ๐›๐š๐ฅ๐š๐ฌ๐š๐ง๐ง๐ฒ๐š, ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ข ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐ฌ๐ข๐š๐ฉ๐š ๐€๐ง๐๐š."

(Harold S. Kushner)


Sumber:

1.Buku "Dari Kuntum menjadi Bunga jilid 1" Seri Kumpulan Kisah Inspiratif 

2.https://europebetweeneastandwest.wordpress.com/2021/06/05/rescue-mission-herberta-c-hoovera-an-american-on-behalf-of-poland-rendezvous-with-an-obscure-destiny-30/


Keterangan foto: Presiden AS Herbert Hoover mengenakan jas hitam diapit Perdana Menteri & pianis terkenal Ignacy J Paderewski dan pemimpin militer Jozef Pilsuski di Warsawa





EMPATI ABE LINCOLN

"๐™น๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š—๐š๐š›๐š’๐š๐š’๐š” ๐š–๐šŽ๐š›๐šŽ๐š”๐šŠ; ๐š–๐šŽ๐š›๐šŽ๐š”๐šŠ ๐š‘๐šŠ๐š—๐šข๐šŠ ๐š‹๐šŽ๐š›๐š๐š’๐š—๐š๐šŠ๐š” ๐š๐šŽ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐šŒ๐šŠ๐š›๐šŠ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐šœ๐šŠ๐š–๐šŠ ๐šœ๐šŽ๐š™๐šŽ๐š›๐š๐š’ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐šŠ๐š”๐šŠ๐š— ๐š”๐š’๐š๐šŠ ๐š•๐šŠ๐š”๐šž๐š”๐šŠ๐š— ๐š”๐šŠ๐š•๐šŠ๐šž ๐š”๐š’๐š๐šŠ ๐š‹๐šŽ๐š›๐šŠ๐š๐šŠ ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š– ๐šœ๐š’๐š๐šž๐šŠ๐šœ๐š’ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐šœ๐šŠ๐š–๐šŠ."

(Abraham Lincoln)


Bulan Juli 1863 berlangsung Pertempuran Gettysburg  antara Pasukan Union dan Konfederasi.

Pada malam tanggal 4 Juli, Pasukan Konfederasi pimpinan Robert E. Lee mulai bergerak mundur ke bagian selatan saat awan disertai guntur menggayuti negara itu dengan hujan. Lee mencapai Potomac dengan tentaranya yang kalah, saat banjir besar melanda sungai dan tidak bisa dilalui di depannya. Sementara itu, Pasukan Union yang menang berada di belakangnya terus mendesak. Lee masuk perangkap. Dia tidak bisa melepaskan diri. Bagi Lincoln, ini adalah satu kesempatan emas untuk menangkap Lee dan mengakhiri perang dengan segera.

Maka, Lincoln memerintahkan pimpinan pasukan Union, George G.Meade agar tidak menghubungi dewan perang tetapi segera saja menyerang Lee. Lincoln mengirim perintah via telegram dan kemudian mengirim utusan khusus kepada Meade untuk segera bertindak.


Namun Jenderal Meade melakukan hal yang berlawanan dengan perintah Lincoln. Dia ragu-ragu dan menunda serta membuat berbagai alasan. Dia menolak sama sekali untuk menyerang Lee. Akhirnya air sungai surut dan Lee menyelamatkan diri melewati Potomac dengan pasukannya.


Lincoln marah sekali. "Apa maksudnya ini? Mereka sudah dalam genggaman kita. Dalam keadaan demikian, hampir semua jenderal sudah pasti mampu mengalahkan Lee. Kalau saja saya berada di sana, saya sendiri yang sudah menghantamnya."

Tiga hari kemudian, melalui jenderal Halleck, Lincoln mengatakan apa yang dilakukan oleh Meade membuat ketidakpuasan dalam benak Presiden. Atas perbuatan tersebut kemudian Jenderal Meade mengundurkan diri.

Dalam rasa kecewa yang mendalam, Lincoln duduk dan menulis surat kepada Meade:


๐‘พ๐’‚๐’”๐’‰๐’Š๐’๐’ˆ๐’•๐’๐’, ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐‘ฑ๐’–๐’๐’Š ๐Ÿ๐Ÿ–๐Ÿ”๐Ÿ‘

๐‘ด๐’‚๐’š๐’๐’“ ๐‘ฑ๐’†๐’๐’…๐’†๐’“๐’‚๐’ ๐‘ด๐’†๐’‚๐’…๐’†

๐‘บ๐’‚๐’š๐’‚ ๐’ƒ๐’‚๐’“๐’– ๐’”๐’‚๐’‹๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’Š๐’‰๐’‚๐’• ๐’”๐’–๐’“๐’‚๐’• ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’‘๐’‚๐’…๐’‚ ๐‘ฑ๐’†๐’๐’…๐’†๐’“๐’‚๐’ ๐‘ฏ๐’‚๐’๐’๐’†๐’„๐’Œ, ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’Š๐’๐’•๐’‚ ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’“ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’…๐’Š๐’ƒ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’”๐’Œ๐’‚๐’ ๐’…๐’‚๐’“๐’Š ๐’Œ๐’๐’Ž๐’‚๐’๐’…๐’, ๐’Œ๐’‚๐’“๐’†๐’๐’‚ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’…๐’Š๐’‚๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’‚๐’‘ ๐’•๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’…๐’Š๐’Œ๐’†๐’„๐’‚๐’Ž— ๐‘บ๐’‚๐’š๐’‚ ๐’”๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’•— ๐’”๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’• —๐’ƒ๐’†๐’“๐’•๐’†๐’“๐’Š๐’Ž๐’‚ ๐’Œ๐’‚๐’”๐’Š๐’‰ ๐’Œ๐’†๐’‘๐’‚๐’…๐’‚ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’‚๐’•๐’‚๐’” ๐’Œ๐’†๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’”๐’Š๐’๐’‚๐’ ๐’๐’–๐’‚๐’“ ๐’ƒ๐’Š๐’‚๐’”๐’‚ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’Š๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’Š ๐’‘๐’†๐’“๐’‹๐’–๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’๐’†๐’ˆ๐’‚๐’“๐’‚ ๐’…๐’Š ๐‘ฎ๐’†๐’•๐’•๐’š๐’”๐’ƒ๐’–๐’“๐’ˆ; ๐’…๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’Œ๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’š๐’†๐’”๐’‚๐’ ๐’•๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’–๐’‚๐’• ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’“๐’‚๐’”๐’‚ ๐’”๐’†๐’…๐’Š๐’Œ๐’Š๐’• ๐’”๐’‚๐’Œ๐’Š๐’• ๐’‰๐’‚๐’•๐’Š— ๐‘ป๐’†๐’•๐’‚๐’‘๐’Š ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’”๐’†๐’๐’…๐’Š๐’“๐’Š ๐’”๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’• ๐’•๐’†๐’“๐’•๐’†๐’Œ๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’‰๐’Š๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’‚ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’…๐’‚๐’‘๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’‰๐’‚๐’ ๐’…๐’Š๐’“๐’Š ๐’–๐’๐’•๐’–๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’๐’ˆ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’Œ๐’‚๐’๐’๐’š๐’‚.

๐‘บ๐’†๐’Œ๐’‚๐’๐’Š ๐’๐’‚๐’ˆ๐’Š, ๐’‹๐’†๐’๐’…๐’†๐’“๐’‚๐’๐’Œ๐’– ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’•๐’†๐’“๐’‰๐’๐’“๐’Ž๐’‚๐’•, ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’š๐’‚๐’Œ๐’Š๐’ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’š๐’‚๐’…๐’‚๐’“๐’Š ๐’ƒ๐’†๐’”๐’‚๐’“๐’๐’š๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’Ž๐’‚๐’๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’•๐’†๐’“๐’‹๐’‚๐’…๐’Š ๐’‚๐’Œ๐’Š๐’ƒ๐’‚๐’• ๐’‘๐’†๐’๐’‚๐’“๐’Š๐’‚๐’ ๐‘ณ๐’†๐’†— ๐‘ซ๐’Š๐’‚ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‚๐’…๐’‚ ๐’…๐’‚๐’๐’‚๐’Ž ๐’‹๐’‚๐’๐’ˆ๐’Œ๐’‚๐’–๐’‚๐’ ๐’Ž๐’–๐’…๐’‚๐’‰ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚, ๐’…๐’‚๐’ ๐’‹๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’๐’ˆ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’๐’š๐’‚, ๐’”๐’†๐’‰๐’–๐’ƒ๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’†๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’”๐’Š๐’๐’‚๐’-๐’Œ๐’†๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’”๐’Š๐’๐’‚๐’ ๐’•๐’†๐’“๐’‚๐’Œ๐’‰๐’Š๐’“ ๐’Œ๐’Š๐’•๐’‚, ๐’‘๐’†๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‚๐’Œ๐’‰๐’Š๐’“— ๐‘บ๐’†๐’‘๐’†๐’“๐’•๐’Š ๐’”๐’†๐’Œ๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’ˆ, ๐’‘๐’†๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’๐’‚๐’๐’ˆ๐’”๐’–๐’๐’ˆ ๐’๐’‚๐’Ž๐’‚ ๐’•๐’‚๐’๐’‘๐’‚ ๐’ƒ๐’‚๐’•๐’‚๐’” ๐’˜๐’‚๐’Œ๐’•๐’–. ๐‘ฑ๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’…๐’‚๐’‘๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’๐’š๐’†๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘ณ๐’†๐’† ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’‚๐’Ž๐’‚๐’ ๐‘บ๐’†๐’๐’Š๐’ ๐’๐’‚๐’๐’–, ๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’Š๐’Ž๐’‚๐’๐’‚ ๐’Ž๐’–๐’๐’ˆ๐’Œ๐’Š๐’ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’…๐’‚๐’‘๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’Œ๐’–๐’Œ๐’‚๐’๐’๐’š๐’‚ ๐’…๐’Š ๐’”๐’†๐’ƒ๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’•๐’‚๐’ ๐’”๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’Š, ๐’Œ๐’†๐’•๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’‰๐’‚๐’๐’š๐’‚ ๐’…๐’‚๐’‘๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’˜๐’‚ ๐’”๐’†๐’“๐’•๐’‚ ๐’…๐’–๐’‚ ๐’‘๐’†๐’“๐’•๐’Š๐’ˆ๐’‚ ๐’…๐’‚๐’“๐’Š ๐’Œ๐’†๐’Œ๐’–๐’‚๐’•๐’‚๐’ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’Ž๐’Š๐’๐’Š๐’Œ๐’Š ๐’”๐’‚๐’‚๐’• ๐’Š๐’•๐’–? ๐‘ป๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’‚๐’”๐’–๐’Œ ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’–๐’๐’•๐’–๐’Œ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’“๐’‚๐’‘, ๐’…๐’‚๐’ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’“๐’‚๐’‘ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’…๐’‚๐’‘๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’Œ๐’–๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’‚๐’๐’š๐’‚๐’Œ ๐’‰๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’Œ๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’ˆ. ๐‘ฒ๐’†๐’”๐’†๐’Ž๐’‘๐’‚๐’•๐’‚๐’ ๐’†๐’Ž๐’‚๐’” ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’•๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’‰๐’Š๐’๐’‚๐’๐’ˆ, ๐’…๐’‚๐’ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’”๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’• ๐’”๐’†๐’…๐’Š๐’‰ ๐’Œ๐’‚๐’“๐’†๐’๐’‚๐’๐’š๐’‚—๐‘บ๐’‚๐’š๐’‚ ๐’Ž๐’๐’‰๐’๐’ ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’“ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’‚๐’‘ ๐’Š๐’๐’Š ๐’”๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’Š ๐’•๐’–๐’๐’•๐’–๐’•๐’‚๐’ ๐’‰๐’–๐’Œ๐’–๐’Ž, ๐’‚๐’•๐’‚๐’– ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’๐’Š๐’‚๐’š๐’‚๐’‚๐’ ๐’•๐’†๐’“๐’‰๐’‚๐’…๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š๐’“๐’Š ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’”๐’†๐’๐’…๐’Š๐’“๐’Š— ๐‘ฒ๐’‚๐’“๐’†๐’๐’‚ ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’•๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’†๐’•๐’‚๐’‰๐’–๐’Š ๐’ƒ๐’‚๐’‰๐’˜๐’‚ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’‘๐’–๐’‚๐’”, ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’‘๐’Š๐’Œ๐’Š๐’“ ๐’”๐’†๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ๐’๐’š๐’‚ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’“๐’‚๐’Ž๐’‚๐’‰ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’†๐’“๐’Š ๐’•๐’‚๐’‰๐’– ๐‘จ๐’๐’…๐’‚ ๐’‚๐’๐’‚๐’”๐’‚๐’๐’๐’š๐’‚.


Namun, Meade tidak pernah menerima surat tersebut, karena tidak pernah dikirimkan padanya. Surat itu ditemukan diantara kertas-kertas saat Abraham Lincoln wafat.


Lincoln berpikir dia bisa duduk tenang dalam Gedung Putih, memerintahkan Meade untuk menyerang, tapi andai dia di Gettysburg, melihat banjir darah, teriakan tentara yang luka seperti yang dilihat Meade, mungkin dia juga tidak akan begitu bersemangat untuk menyerang mereka.

Semuanya sudah terjadi, Kalau surat itu tetap dikirimkan, hal itu akan melegakan perasaan Abe, tapi itu akan membuat Meade berusaha mempertahankan dirinya  dan menambah tidak baik dalam perjuangan.

Lincoln menyisihkan surat itu, karena dia sudah belajar dari pengalaman pahit bahwa kritik yang pedas hampir selalu berakhir dengan sia-sia.[]

"๐„๐ฆ๐ฉ๐š๐ญ๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ฅ๐ข๐ก๐š๐ญ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ฆ๐š๐ญ๐š ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง, ๐ฆ๐ž๐ง๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ซ๐ค๐š๐ง ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ฅ๐ข๐ง๐ ๐š ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง, ๐๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ซ๐š๐ฌ๐š๐ค๐š๐ง ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ก๐š๐ญ๐ข ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง."

(Alfred Adler)


Dari buku "Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain"


Keterangan foto: Surat dari Abe Lincoln kepada Jenderal Meade yang tidak pernah dikirimkan...



Rabu, 19 Maret 2025

PUASA DAN DETOKSIFIKASI


"๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข. ๐˜๐˜ต๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜™๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ฏ."

(Umar Sulaiman)


Pada tahun 1997 Dr.Siti Setiati, SpPD, K.Ger dari Klinik Layanan Terpadu usia lanjut RSCM melakukan penelitian mengenai Puasa dan Kesehatan.

Ia memanfaatkan puasa Ramadhan sebagai sarana penelitiannya yang melibatkan 43 pasien rawat jalan di Poliklinik ๐‘ฎ๐’†๐’“๐’Š๐’‚๐’•๐’“๐’Š (Ilmu tentang hal-hal yang berhubungan dengan Lansia) Penyakit Dalam RSCM. Kesimpulan dari penelitiannya, puasa memperbaiki fungsi ginjal dengan mekanisme yang belum terjelaskan.


Tahun berikutnya, penelitian dilanjutkan dengan mengambil 63 pasien Poli-klinik Geriatri berusia yang 55-76 tahun dan dengan syarat sahur dan berbuka secukupnya, tidak berlebihan.


Adalah ๐’Ž๐’‚๐’๐’๐’๐’…๐’Š๐’‚๐’๐’…๐’†๐’‰๐’Š๐’… (MDA), yaitu salah satu radikal bebas atau substansi tak stabil hasil oksidasi yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat proses penuaan, yang menjadi penelitiannya bersama masukan kalori. Hasilnya, puasa sebulan membuat pasokan kalori turun 15%. Kadar MDA turun 90%.


Setahun kemudian, pada 1999, Dr.Siti melakukan penelitian lagi. Respondennya adalah 15 pria sehat. la menggunakan metode self-control selama puasa. Selama masa puasa, responden tidak boleh merokok dan menjaga menu seimbang ketika sahur dan berbuka.


Penelitian kali ini kembali membuktikan penurunan kadar radi-kal bebas sampai 90%. Selain itu, total antioksidan (senyawa yang melawan radikal bebas) naik sekitar 12%.


Manfaat puasa tak hanya itu. Seorang spesialis penyakit dalam, Julwan Pribadi, yang turut meneliti bersama Dr.Siti di bagian Penyakit Dalam FKUI mencatat indikator penting dalam puasa. Kesimpulan sang spesialis penyakit dalam ini, ketika puasa, daya ingat responden meningkat. Puasa juga melebarkan diameter pembuluh darah. Artinya, puasa menjauhkan risiko pengapuran pembuluh darah (๐’‚๐’•๐’†๐’“๐’-๐’”๐’Œ๐’๐’†๐’“๐’๐’”๐’Š๐’”) yang memicu penyakit jantung.


Kesimpulan penelitian Dr Siti Setiati adalah ada mata rantai antara puasa dan peningkatan kualitas hidup. Pembatasan jumlah kalori yang masuk ke tubuh ketika berpuasa telah memaksa tubuh memacu produksi antioksidan. Secara bersamaan, antioksidan menekan kandungan zat perusak radikal bebas. Alhasil, organ tubuh (ginjal, jantung, otak) berfungsi lebih baik. Sel-sel tubuh juga tidak mengalami kerusakan atau penuaan dini.


Inilah nikmat Allah Yang Maha Pemurah. Dia seolah menyiksa hamba-Nya dengan puasa. Karena dengan puasa itu manusia harus melalui lapar dan haus seharian, selama 30 hari pada bulan Ramadhan.


Sebenarnya Allah memberikan nikmat-Nya pada puasa. Karena dengan puasa manusia mengalami proses detoksifikasi, yaitu proses pengeluaran racun-racun alami dari dalam sel-sel tubuh. Proses detoksifikasi selama berpuasa ini adalah hal yang familier di kalangan praktisi kesehatan.[]


Sumber

1.Buku "99 Fenomena Menakjubkan dalam Al-Qur'an"

2.https://health.detik.com/doctors-life/d-2101300/dr-siti-setiati-suka-dengan-pasien-tua-karena-wisdom-nya



2 JAM, 2KALI LIPAT

"๐‘จ๐’๐’๐’‚๐’‰ ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’๐’– ๐’Ž๐’†๐’๐’๐’๐’๐’๐’ˆ ๐’‰๐’‚๐’Ž๐’ƒ๐’‚ ๐‘ต๐’š๐’‚, ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’ˆ๐’Š ๐’”๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‰๐’‚๐’Ž๐’ƒ๐’‚ ๐’”๐’–๐’Œ๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’๐’๐’๐’๐’ˆ ๐’”๐’‚๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’š๐’‚"

(HR.Muslim)


"Buat apa,Pak?" tanya istri Didik saat disuruh mentransfer uang satu setengah juta rupiah.

"Sudah cukup lama kita tidak membantu Arif dan keluarganya, hitung hitung bagi rezeki"

Tak lama kemudian, ada bunyi handphone menandakan ada SMS masuk yang memberitahukan bahwa istrinya telah mentransfer uang ke rekening Arif.

Didik kemudian menelpon Arif menanyakan kabar dan memberi tahu kalau istrinya baru saja mentransfer uang.

"Subhanallah, Alhamdulillah. Terimakasih Mas. Saya tak tahu harus berucap apa?"

"Memang ada apa,Rif?"

"Beberapa hari ini saya lagi bingung soal uang. Danu anak saya diterima di SMP Negeri, tapi harus membayar uang pendaftaran satu setengah juta rupiah. Saya sudah mencari kemana-mana, tapi tidak dapat. Alhamdulillah, Allah menggerakkan hati mas Didik, padahal saya belum cerita soal ini"

Dalam hati Didik merasa kagum atas skenario Allah ini "Sudahlah, diterima saja . moga-moga berguna buat keponakanku"

Pembicaraan kedua saudara itu berakhir dengan ucapan syukur dan terimakasih berulang ulang dari Arif

Hari itu, Didik harus melakukan presentasi mengenai pipanisasi gas di kantor rekanan perusahaan Oil and Gas miliknya.

Semua statemen nya dicatat oleh seluruh yang hadir di ruangan. Usai berbicara sejam ditambah sedikit diskusi, Didik berpamitan untuk meninggalkan ruangan karena ada acara lain yang harus dihadiri.

Saat meninggalkan ruangan, terdengar ada suara hak sepatu wanita dibelakangnya seolah mengejar.

Benar saja, wanita itu menyusul

"Maaf pak Didik, saya Amel. Boleh saya minta tandatangan pak Didik?"

"Buat apa Mel?"

"Ini ada uang kehadiran yang Bos titipkan kepada saya untuk pak Didik" jelas Amel.

Didik pun menandatangani sebuah kwitansi berwarna hijau dan tertera nominalnya Rp.3.000.000. Setelah kwitansi itu ditandatangani, maka Amel menyerahkan selembar amplop yang berisi cek senilai tiga juta rupiah.

Saat kembali ke mobil, Didik menelpon istrinya "Ma, ingat tidak, dua jam yang lalu aku memintamu mentransfer uang satu setengah juta ke rekening Arif. Subhanallah, dalam tempo 2 jam Allah telah membalas dua kali lipat sedekah kita"

Pagi itu Didik dan istrinya telah menyaksikan sebuah janji Allah yang nyata,bahwa ๐ฉ๐ž๐ซ๐ง๐ข๐š๐ ๐š๐š๐ง ๐๐ข ๐ฃ๐š๐ฅ๐š๐ง ๐€๐ฅ๐ฅ๐š๐ก ๐ฌ๐ž๐๐ข๐ค๐ข๐ญ๐ฉ๐ฎ๐ง ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฆ๐ž๐ง๐๐š๐ญ๐š๐ง๐ ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž๐ซ๐ฎ๐ ๐ข๐š๐ง, ๐š๐ค๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ข ๐ฆ๐š๐ฅ๐š๐ก ๐›๐ž๐ซ๐ญ๐š๐ฆ๐›๐š๐ก ๐๐š๐ง ๐›๐ž๐ซ๐ญ๐š๐ฆ๐›๐š๐ก.[]


Dari buku

CAHAYA LANGIT

hidup tak selamanya hitam



BENIH KEJUJURAN

"๐Š๐ž๐ฃ๐ฎ๐ฃ๐ฎ๐ซ๐š๐ง ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ก๐š๐๐ข๐š๐ก ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฌ๐š๐ง๐ ๐š๐ญ ๐ฆ๐š๐ก๐š๐ฅ. ๐‰๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ก๐š๐ซ๐š๐ฉ๐ค๐š๐ง๐ง๐ฒ๐š ๐๐š๐ซ๐ข ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ฎ๐ซ๐š๐ก๐š๐ง."

(Warren Buffett)


Saat sang bos perusahaan akan mengundurkan diri, para eksekutif muda terkejut, tapi sang bos melanjutkan

"Saya akan berikan kepada kalian masing-masing sebuah benih hari ini.Tugas kalian adalah menyiram, merawat. Tahun depan kalian bawa tanaman dari benih ini dan dari situ saya akan menentukan pemilik tanaman itu sebagai CEO berikutnya"

Jim adalah salah seorang yg mendapat benih tanaman itu. Begitu sampai dirumah, ia segera menanam di pot, memberi pupuk dan menyiram tiap hari.

Tiga minggu kemudian, kawan-kawannya sibuk menceritakan tanaman dari benih yang diterimanya. Namun Jim tak bisa bercerita apapun, karena benih yang ditanamnya tidak tumbuh.

Enam bulan kemudian teman-temannya bercerita dengan bangga mengenai tanamannya, sedangkan Jim semakin sedih, karena tanamannya sudah diberi pupuk, disiram dan dirawat, namun tetap tak bisa tumbuh.

Setahun kemudian Jim memutuskan untuk tidak berangkat menunjukkan tanamannya. Namun istrinya tetap menyuruh membawa pot kosongnya dengan jujur seperti yang ada.

"Saya lihat benih yang kalian telah  menjadi tanaman yang bagus" kata bos mereka " dan saya akan tunjuk seorang dari kalian menjadi CEO yang baru".Tiba-tibs dia melihat Jim memegang pot kosong dan memerintahkan direktur keuangan membawanya kedepan.

Bos itu kemudian menyuruh duduk para eksekutifnya, kecuali Jim

"Pada hari ini saya nyatakan Jim adalah CEO perusahaan kita yang baru..."

"Ketahuilah" kata bosnya " Tahun lalu yang saya berikan kepada kalian adalah benih yang sudah direbus, sehingga tak mungkin bisa tumbuh karena sudah mati. Kalian mengetahui benih itu tak bisa tumbuh, kemudian menggantinya agar bisa tumbuh. Namun Jim adalah satu-satunya yg berani membawakan benih yang saya berikan. Oleh karenanya dia pantas mendapat jabatan CEO perusahaan kita....."[]


๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ค๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ

๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ข๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ

๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต๐˜ช, ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ

๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ

๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ซ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด, ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ


Dari buku "BUKAN UNTUK DIBACA"



Selasa, 18 Maret 2025

SEMUANYA ADA DI DALAM

 "๐‘ป๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’‚๐’…๐’‚ ๐’‚๐’‘๐’‚ ๐’‘๐’–๐’ ๐’…๐’Š ๐’๐’–๐’‚๐’“ ๐’…๐’Š๐’“๐’Š๐’Ž๐’– ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’ƒ๐’Š๐’”๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’–๐’‚๐’•๐’Ž๐’– ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ, ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’Œ๐’–๐’‚๐’•, ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’Œ๐’‚๐’š๐’‚, ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’„๐’†๐’‘๐’‚๐’•, ๐’‚๐’•๐’‚๐’– ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’‘๐’Š๐’๐’•๐’‚๐’“. ๐‘บ๐’†๐’Ž๐’–๐’‚๐’๐’š๐’‚ ๐’‚๐’…๐’‚ ๐’…๐’Š ๐’…๐’‚๐’๐’‚๐’Ž. ๐‘ฑ๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’๐’„๐’‚๐’“๐’Š ๐’‚๐’‘๐’‚ ๐’‘๐’–๐’ ๐’…๐’Š ๐’๐’–๐’‚๐’“ ๐’…๐’Š๐’“๐’Š๐’Ž๐’–."

(Miyamoto Musashi)


Pertarungan pertama yang dilakukan oleh Takezo adalah pada saat berusia 13 tahun, dimana ia berhasil mengalahkan seorang samurai senior.

Dari situ ia memutuskan untuk menjadi shugyosha (samurai pengembara) untuk mengasah keterampilan seni bela diri pedang dan terlibat dalam duel-duel mematikan membuat sosoknya seperti kelebatan bayangan dewa.

Adalah Sasaki Kojiro, seorang samurai terkenal dengan tekniknya "memutar pedang dengan kecepatan burung melayang-layang" yang mempertemukannya dengan Miyamoto Musashi, nama Takezo kemudian.

Pertarungan keduanya terjadi pada 13 April 1612, di pulau Funa dengan kemenangan Musashi.

Ketika samurai terbesar telah disingkirkan, inilah momentum untuknya meneguhkan kekuasaan, namun pada diri Musashi ada kekuatan lebih besar yang selama ini terbiarkan, yaitu diri sendiri.

                                 -o0o-


Jika yang kita kejar adalah banyaknya kekayaan, besarnya kekuasaan, apakah semua itu akan menenangkan kita?

Mari kita teruskan pertanyaan ini untuk berbagai hal yang sedang kita kejar dan temukan bahwa segala hal yang kita kejar untuk "memuasi" diri akan bermuara di dalam diri kita. 

Bukan kekayaan atau pangkat itu sendiri yang membahagiakan, tapi bagaimana kita memaknai dan menggunakannya.[]


"๐Š๐ž๐ญ๐ข๐ค๐š ๐ฌ๐ž๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฌ๐ฎ๐Ÿ๐ข ๐ฆ๐š๐ฌ๐ฎ๐ค ๐ค๐ž ๐ค๐ž๐๐š๐ข ๐ฆ๐ข๐ง๐ฎ๐ฆ๐š๐ง, ๐ค๐ž๐๐š๐ข ๐ฆ๐ข๐ง๐ฎ๐ฆ๐š๐ง ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ซ๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ข๐›๐š๐๐š๐ก๐ง๐ฒ๐š. ๐“๐š๐ฉ๐ข ๐ค๐ž๐ญ๐ข๐ค๐š ๐ฌ๐ž๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฉ๐ž๐ฆ๐š๐›๐ฎ๐ค ๐ฆ๐š๐ฌ๐ฎ๐ค ๐ค๐ž ๐ซ๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ข๐›๐š๐๐š๐ก๐ง๐ฒ๐š, ๐ซ๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐ค๐ž๐๐š๐ข ๐ฆ๐ข๐ง๐ฎ๐ฆ๐š๐ง๐ง๐ฒ๐š."

(Jalaluddin Rumi)


Sumber:

1.Buku "Musashi"

2.Buku "The Lone Samurai"

3.https://kemenag.go.id/kolom/dari-samurai-musashi-kita-belajar-mengenali-diri-6hFPA


Keterangan foto: Patung Miyamoto Musashi di pulau Ganryu atau pulau Funa



PLACEBO EFFECT

 "๐˜’๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข."

(Marcus Aurelius)


๐‘บ๐’–๐’‘๐’†๐’“๐’„๐’๐’๐’”๐’„๐’Š๐’๐’–๐’” atau kesadaran super adalah aspek pikiran yang diyakini berada di atas kesadaran manusia.

Pikiran bawah sadar manusia adalah jumlah total pengalaman semasa hidupnya yang akan terekam kuat di dalamnya. Oleh Pikiran sadar yang menerima dan melihat fakta, Pikiran bawah sadar ini akan menjadi sebuah perintah yang harus diterima.


Sebuah percobaan dilakukan untuk melihat betapa dahsyatnya kekuatan pikiran bawah sadar manusia adalah apa yang dinamakan ๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’ ๐‘ฌ๐’‡๐’‡๐’†๐’„๐’•.

๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’ adalah sejenis obat netral yang sama sekali tidak memiliki efek apa pun terhadap tubuh manusia. ๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’ sering digunakan untuk mengetahui reaksi sesungguhnya ketika seseorang meminum obat.

๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’ ๐‘ฌ๐’‡๐’‡๐’†๐’„๐’• ini lalu digunakan oleh University of California untuk melakukan riset. Kepada sekelompok orang yang baru saja dicabut giginya, beberapa dari mereka menerima obat ๐’Ž๐’๐’“๐’‘๐’‰๐’Š๐’๐’† untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan sebagian lagi menerima 

๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’, yang mana sang pasien tidak mengetahui hal ini dan mereka mengira meminum obat yang sama (๐’Ž๐’๐’“๐’‘๐’‰๐’Š๐’๐’†) dengan pasien lainnya. Hasilnya adalah seluruh pasien merasakan pengurangan rasa sakit yang sangat signifikan, termasuk para pasien yang meminum ๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’. Kemudian eksperimen dilanjutkan, pasien yang meminum ๐‘ท๐’๐’‚๐’„๐’†๐’ƒ๐’, diberitahukan bahwa mereka akan diberi obat lain lagi yang akan mengembalikan rasa sakit pada gigi mereka, dan merekapun tiba-tiba kembali merasakan sakit dengan segera.


Pikiran bawah sadar kita tidak memiliki kapasitas untuk menolak atau mengurangi setiap instruksi dan informasi yang diberikan oleh pikiran sadar kita, bahkan informasi yang salah sekalipun akan dicerna sebagai suatu fakta kebenaran.

Dengan memanfaatkan dan mendayagunakan kekuatan pikiran bawah sadar kita, maka kita sedang menyusun suatu fondasi yang sangat kokoh untuk bangunan keyakinan kita terhadap kekuatan diri pribadi.[]


"๐‰๐ข๐ค๐š ๐๐ข ๐ฉ๐ข๐ค๐ข๐ซ๐š๐ง ๐›๐š๐ฐ๐š๐ก ๐ฌ๐š๐๐š๐ซ ๐€๐ง๐๐š ๐ญ๐ž๐ฅ๐š๐ก ๐ญ๐ž๐ซ๐ญ๐š๐ง๐š๐ฆ ๐ฌ๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐ข๐ง๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐๐ข๐›๐ฎ๐ญ๐ฎ๐ก๐ค๐š๐ง ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฆ๐ž๐ฐ๐ฎ๐ฃ๐ฎ๐๐ค๐š๐ง ๐œ๐ข๐ญ๐š-๐œ๐ข๐ญ๐š ๐€๐ง๐๐š, ๐ฆ๐š๐ค๐š ๐ฌ๐ž๐ญ๐ข๐š๐ฉ ๐ก๐š๐ซ๐ข ๐€๐ง๐๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ซ๐š๐ฌ๐š๐ค๐š๐ง ๐๐ž๐ฌ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ค๐ฎ๐š๐ญ ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ฎ๐ง๐œ๐ฎ๐ฅ ๐๐š๐ซ๐ข ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐๐ข๐ซ๐ข ๐€๐ง๐๐š ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฌ๐ž๐ ๐ž๐ซ๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐œ๐š๐ฉ๐š๐ข ๐œ๐ข๐ญ๐š-๐œ๐ข๐ญ๐š ๐ญ๐ž๐ซ๐ฌ๐ž๐›๐ฎ๐ญ."


Sumber 

Buku "Unlimited Happiness" Mendayagunakan Kecerdasan Spiritual






LIFE IS BEAUTIFUL

"๐Š๐š๐ฅ๐š๐ฎ ๐ฌ๐š๐ฃ๐š ๐ค๐ข๐ญ๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐ฒ๐š๐๐š๐ซ๐ข ๐›๐š๐ก๐ฐ๐š ๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ ๐ข๐ง๐ข ๐ข๐ง๐๐š๐ก, ๐ค๐ข๐ญ๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐ฎ๐š๐ญ ๐๐ฎ๐ง๐ข๐š ๐ข๐ง๐ข ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐ฅ๐ž๐›๐ข๐ก ๐ข๐ง๐๐š๐ก!"

(Joel Randymar)


Dari judulnya saja, mungkin kita bisa menebak bahwa film ini berkisah tentang kebahagiaan.

Dengan mengambil setting di Italia pada awal Perang Dunia II, film ini bercerita mengenai seorang lelaki bernama Guido Orefice yang sangat menikmati kehidupannya. Terlepas dari masalah apa pun yang dihadapinya ia tak lupa bernyanyi dan menari. Baginya hidup benar-benar untuk dinikmati dan tak ada waktu sedikit pun bersusah hati.

Padahal, saat itu orang-orang keturunan Yahudi menjadi buruan dari tentara Jerman 

Suatu ketika Guido, beserta istri dan anak lelakinya, Joshua ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Sadar  akan apa yang dialaminya dan tak ingin sang anak yang baru berusia 6 tahun itu tahu apa yang sesungguhnya terjadi, Guido mengarang cerita bahwa mereka sedang melakukan permainan. Semua yang ada di kamp itu, baik orang Yahudi maupun tentara Jerman, adalah para pemainnya. Kepada Joshua, Guido mengatakan bahwa mereka harus mengikuti peraturan yang amat ketat kalau ingin memenangkan hadiah pertama, yaitu sebuah tank sungguhan. Dengan senang hati Joshua mengikuti permainan itu (meski sebenarnya sangat berbahaya) sampai selesai. Dan hadiah utamanya pun diperoleh: naik tank tentara Amerika bersama ibunya. Itu terjadi setelah kekalahan tentara Jerman dan matinya Guido karena ditembak.



Dari film yang memperoleh 3 penghargaan academy award dan 56 penghargaan internasional ini memberi pelajaran kepada kita bahwa kebahagiaan tidak harus diperoleh dari sesuatu yang berharga. Guido membuktikan kamp konsentrasi pun bisa dijadikan sebagai tempat permainan yang menyenangkan. 

Film ini juga memberikan pelajaran bahwa kebahagiaan itu tidak harus menunggu waktu yang tepat. Dalam suasana perang yang entah kapan akan berakhir pun mereka bisa menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan bisa juga didapatkan oleh seorang yang statusnya adalah tawanan.

Semua keinginan tidak harus terpenuhi agar menjadi bahagia, karena terlalu mencurahkan perhatian pada target-target akan menjadikan kita tegang, frustrasi, cemas, gelisah, dan takut. 

Terpenuhinya keinginan tersebut yang bersifat sementara tidak sama dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan itu berada di dalam hati kita, bukannya di luar sana.[] 


"๐˜ˆ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ช๐˜ญ, ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข."

(Oliver Wendell Holmes)


Dari buku "Life is Beautiful"





Senin, 17 Februari 2025

DOMPET YANG JATUH


 

"๐™ฟ๐šŠ๐š๐šž๐š‘๐š’ ๐š“๐šŠ๐š—๐š“๐š’๐š–๐šž ๐š๐šŠ๐š— ๐š”๐š˜๐š—๐šœ๐š’๐šœ๐š๐šŽ๐š—. ๐™น๐šŠ๐š๐š’๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š๐š’๐š™๐šŽ ๐š˜๐š›๐šŠ๐š—๐š ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š‹๐š’๐šœ๐šŠ ๐š๐š’๐š™๐šŽ๐š›๐šŒ๐šŠ๐šข๐šŠ ๐š˜๐š›๐šŠ๐š—๐š ๐š•๐šŠ๐š’๐š—."

(Roy T.Bennett)


Bagaimanapun Sosako Kobayashi, Kepala Sekolah Tomoe Gakuen membuat Totto-chan merasa aman, hangat, dan senang. Dia ingin bersama Kepala Sekolahnya yang baru itu selamanya, demikian pula sebaliknya...

Suatu saat, karena tidak hati-hati saat di kakus, dompet Totto-chan jatuh dan masuk ke septic tank.

Totto-chan sedih, karena itu adalah dompet kesayangannya.


Segera ia pergi ke gudang peralatan untuk mengambil gayung kayu bertangkai panjang yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman. Panjang tangkai gayung itu hampir dua kali tinggi badannya, tapi itu sama sekali tidak menyurutkan tekad Totto-chan. Ia berjalan ke belakang sekolah sambil.menyeret gayung itu dan mencoba menemukan lubang untuk mengosongkan bak penampung kotoran.

Setelah menemukan penutup lubang berbentuk bundar tak jauh dari kakus, ia membukanya.

Mulailah dia mencedoki kotoran dan menuangkan ke tanah sekitar lubang sambil mengamati apakah dompetnya nampak diantara kotoran tersebut.

Lama ia mencedoki kotoran dan menimbunnya dekat lubang.


Tumpukan kotoran di tanah sudah cukup tinggi ketika Kepala Sekolah kebetulan lewat. 

"Kau sedang apa?" tanyanya kepada Totto-chan. 

"Dompetku jatuh," jawab Totto-chan, sambil terus mencedok. Ia tak ingin membuang waktu. 

"Oh, begitu," kata Kepala Sekolah, lalu berjalan pergi dengan santai.

Waktu berlalu. Totto-chan belum juga menemukan dompetnya. Gundukan berbau busuk itu semakin tinggi. 

Kepala Sekolah datang lagi. "Kau sudah menemukan dompetmu?" tanyanya. 

"Belum," jawab Totto-chan dari tengah-tengah 

gundukan. Keringatnya berleleran dan pipinya memerah. 

Kepala Sekolah mendekat dan berkata ramah, "Kau akan mengembalikan semuanya kalau sudah selesai, kan?" Kemudian pria itu pergi lagi, seperti sebelumnya.

Sekarang gundukan itu benar-benar sudah menggunung dan bak penampung nyaris kosong, namun dompet Totto-chan belum juga ditemukan, tapi Totto-chan tidak peduli. Ia puas karena telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencari dompet itu. Kepuasan Totto-chan jelas adalah hasil rasa 

percaya diri yang ditanamkan Kepala Sekolah dengan mempercayainya dan tidak memarahinya.

Kebanyakan orang dewasa, jika mendapati Totto-chan dalam situasi seperti itu, akan bereaksi dengan berteriak, 

"Apa-apaan ini?" atau "Hentikan, itu berbahaya!" atau malah menawarkan bantuan. 

Bayangkan, Kepala Sekolah hanya berkata, "Kau akan memasukkan semua kembali kalau kau sudah selesai, kan?" 


Totto-chan memenuhi janjinya. Ia memasukkan semua kembali ke dalam bak penampungan. Mengeluarkan isi bak itu sungguh kerja yang keras, tapi memasukkannya kembali ternyata jauh lebih cepat. Tentu saja, Totto-chan juga memasukkan tanah basah. Kemudian ia meratakan tanah, menutup kembali lubang itu dengan rapi, lalu mengembalikan gayung kayu yang dipinjamnya ke gudang tukang kebun.


Saat sampai dirumah, Totto-chan menceritakan semua itu kepada ibunya 

"Sungguh Kepala Sekolah yang hebat", kata ibunya dalam hati.

Sejak kejadian tersebut, Totto-chan makin sayang dan percaya pada Kepala Sekolahnya.[]


"๐‘ป๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’–๐’๐’ˆ๐’Œ๐’Š๐’ ๐’‚๐’…๐’‚ ๐’‘๐’†๐’“๐’”๐’‚๐’‰๐’‚๐’ƒ๐’‚๐’•๐’‚๐’ ๐’•๐’‚๐’๐’‘๐’‚ ๐’‚๐’…๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’‘๐’†๐’“๐’„๐’‚๐’š๐’‚๐’‚๐’ ๐’…๐’‚๐’ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’‚๐’…๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’‘๐’†๐’“๐’„๐’‚๐’š๐’‚๐’‚๐’ ๐’•๐’‚๐’๐’‘๐’‚ ๐’Š๐’๐’•๐’†๐’ˆ๐’“๐’Š๐’•๐’‚๐’”"

(Samuel Johnson)


Dari buku

"Totto-chan" Gadis cilik di Jendela

UMAT ISLAM YANG KAYA

 ูˆَ ุงู„ู„ู‡ُ ูู‰ِ ุนَูˆْู†ِ ุงْู„ุนَุจْุฏِ ู…َุง ูƒَุงู† ุงْู„ุนَุจْุฏُ ูู‰ِ ุนَูˆْู†ِ ุฃَุฎِูŠْู‡ِ

"๐‘จ๐’๐’๐’‚๐’‰ ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’๐’•๐’Š๐’‚๐’”๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’๐’๐’๐’๐’ˆ ๐’‰๐’‚๐’Ž๐’ƒ๐’‚-๐‘ต๐’š๐’‚, ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’Ž๐’‚ ๐’‰๐’‚๐’Ž๐’ƒ๐’‚ ๐’•๐’†๐’“๐’”๐’†๐’ƒ๐’–๐’• ๐’Ž๐’†๐’๐’๐’๐’๐’๐’ˆ ๐’”๐’‚๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚๐’๐’š๐’‚.”

(HR. Muslim)


Aris (panggil saja demikian) barangkali boleh dikatakan orang yang kaya. Diusianya yang belum menginjak 40 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan asing, lebih dari 200 negara telah dia kunjungi. Semua itu karena dia hanya memburu materi. Dia katakan satu sen pun harus dikejar, apalagi pada saat terjadi krisis global seperti ini.


Namun hal itu berubah saat dia sedang bertugas di pedalaman Maroko, Afrika Utara 

Aris singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.

Aris dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak ada seorang pun yang menyilakan menyantap makanan, termasuk Aris. Tak lama kemudian seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Aris pun dipersilakan untuk makan.

Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang terakhir tadi menyampaikan kabar bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.


Malam itu Aris mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang ia dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.


Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo, Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana. Umumnya Taksi disana itu milik perorangan, dan kondisinya sudah tua.

"Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?" Aris membuka percakapan dengan sang pengemudi. Dalam kepalanya Aris membayangkan betapa kecilnya penghasilan sebagai pengemudi taksi.

"Pekerjaan mengemudi ini adalah paruh waktu" kata pengemudi itu dalam bahasa Inggris yang patah-patah.

"Jadi, kamu punya pekerjaan lain selain mengemudi?" Kejar Aris.

"Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi sopir taksi!"

"Begitu sulitkah hidup disini, sehingga kalian harus bekerja rangkap  mencari nafkah sampai malam?" Tanya Aris lagi.

"Tidak, hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami". Jelas sang sopir.

"Lalu mengapa engkau menjadi pengemudi ?" tanya Aris penasaran.

"Saudaraku, hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan," jelas sang sopir.


Degg...! Kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Aris. Betapa hebat dan suci niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Aris bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.[]


Dari buku 

"Cahaya Langit" Hidup Tidak Selamanya Hitam



SAYA TAHU ITU SEBUAH KESALAHAN

"๐Œ๐ž๐ฆ๐›๐ฎ๐š๐ญ ๐ฉ๐ž๐ซ๐›๐ž๐๐š๐š๐ง ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐›๐š๐ ๐ข๐š๐ง ๐๐š๐ซ๐ข ๐ฉ๐ž๐ฆ๐›๐ž๐ฅ๐š๐ฃ๐š๐ซ๐š๐ง. ๐๐ž๐ ๐ข๐ญ๐ฎ ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐š ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐ฎ๐š๐ญ ๐ค๐ž๐ฌ๐š๐ฅ๐š๐ก๐š๐ง."

(Nancy Gibbs)

Pembantaian My Lai atau My Lai Massacre adalah pembunuhan massal yang dilakukan pasukan Amerika di Vietnam Selatan. Di Distrik Son Tinth tersebut, sekelompok tentara dibawah pimpinan letnan William Calley menyerbu sebuah desa dengan perintah membunuh semua pria, wanita maupun anak-anak.

Kejadian pada 16 Maret 1968 itu adalah sebuah kejahatan perang yang kemudian menyeret sang komandan kedepan mahkamah militer dan memenjarakannya.


Tigapuluh tahun kemudian, sebuah perusahaan televisi berupaya melacak sebanyak mungkin prajurit yang bisa mereka temukan, untuk melihat dampak dari perbuatan seperti itu terhadap kehidupan mereka.Hasilnya adalah para prajurit itu mengalami masalah sosial, psikologis, dan hubungan antar-manusia yang sangat besar. 

Hanya satu orang yang tidak mengalaminya, orang itu hidup bahagia. la adalah prajurit berkulit hitam yang masuk militer karena ingin meninggalkan hidup miskin. la nyaris tak berpendidikan, namun ketika perintah datang dari komandannya untuk membunuh semua penduduk desa.

Ia menolak melakukannya, meski tahu bahwa pembangkangan demikian akan berarti 2-3 tahun hukuman dalam penjara militer yang jauh lebih buruk ketimbang penjara sipil. la tahu hukuman apa yang menantinya, namun ia tidak tega melakukannya.

"Mengapa dahulu Anda tidak melakukannya? Mengapa Anda tidak bisa menyerbu dan menembak orang? Itu kan perintah." Tanya wartawan 

la menjawab, "Saya hanya tahu bahwa ini salah." la tidak bisa mengatakan kenapa, namun nuraninya mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal ini. la memang masuk penjara militer selama 2-3 tahun, namun sepanjang sisa hidupnya, ia hidup bahagia.[]

"๐‘ฒ๐’†๐’•๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’“๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’†๐’”๐’‚๐’๐’‚๐’‰๐’‚๐’ ๐’”๐’‚๐’š๐’‚, ๐’”๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’†๐’๐’‚๐’‰ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’•๐’–๐’Ž๐’ƒ๐’–๐’‰."

(Hugh Prather)

Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2"



Senin, 13 Januari 2025

BANGUNLAH CINTA, SETELAH JATUH CINTA

 "๐˜Š๐˜ช๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข๐˜ด๐˜ช; ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต."

(Johann Wolfgang von Goethe)


Begitu mudahnya, untuk jatuh cinta, kadang cukup diperlukan waktu 10 menit. Bisa melalui pandangan, pembicaraan atau kontak fisik.

Namun untuk membangun cinta diperlukan waktu yang lebih banyak. Dalam kurun 7 hari dalam sepekan dan 24 jam dalam sehari semuanya harus diamati, dinilai dan disimpulkan.

Di sinilah letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Saat jatuh cinta, kita dalam keadaan saling menyukai. Namun, bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel, kesal, marah. Dalam keadaan tersebut, cinta tidak Iagi berwujud pelukan, belaian atau usapan namun berbentuk iktikad baik untuk memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima oleh mereka yang membangunnya.

Karena jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan membenci. 

Oleh karena itu perlu diingatkan tentang komitmen apakah dulu ingin mencari teman atau musuh dalam membangun cinta?

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Namun sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Itu artinya mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, bertenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah, dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup? 

JATUH CINTA-lah. Tetapi sesudah itu BANGUN-lah CINTA.[]

"๐™ฒ๐š’๐š—๐š๐šŠ ๐š๐šŽ๐š›๐š‹๐šŠ๐š’๐š” ๐šŠ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š“๐šŽ๐š—๐š’๐šœ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐šŠ๐š—๐š๐š”๐š’๐š๐š”๐šŠ๐š— ๐š“๐š’๐š ๐šŠ ๐š๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐šž๐šŠ๐š ๐š”๐š’๐š๐šŠ ๐š–๐šŽ๐š›๐šŠ๐š’๐š‘ ๐š•๐šŽ๐š‹๐š’๐š‘ ๐š‹๐šŠ๐š—๐šข๐šŠ๐š”, ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š–๐šŽ๐š—๐šŠ๐š—๐šŠ๐š– ๐šŠ๐š™๐š’ ๐š๐š’ ๐š‘๐šŠ๐š๐š’ ๐š”๐š’๐š๐šŠ ๐š๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐šŠ๐š ๐šŠ ๐š”๐šŽ๐š๐šŠ๐š–๐šŠ๐š’๐šŠ๐š— ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š– ๐š™๐š’๐š”๐š’๐š›๐šŠ๐š— ๐š”๐š’๐š๐šŠ."

(Nicholas Sparks)


Dari buku

"Secangkir Kopi Inspirasi"



KENCAN DENGAN WANITA LAIN

"๐‘จ๐’Œ๐’– ๐’•๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’‚๐’‘ ๐’”๐’†๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‘๐’“๐’Š๐’‚ ๐’”๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’‚๐’Š ๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’Ž๐’Š๐’”๐’Œ๐’Š๐’ ๐’‹๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐’Š๐’‚ ๐’‘๐’–๐’๐’š๐’‚ ๐’Š๐’ƒ๐’– ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‰๐’†๐’ƒ๐’‚๐’•".

(Abraham Lincoln)


Beberapa waktu lalu istri saya usul agar saya berkencan dengan seorang wanita lain, besok malam.

"Kamu akan mencintainya," kata istri saya.

"Apa-apaan sih," protes saya. "Mengapa kamu tidak ikut?

"Itu acaramu berdua dengan dia," jawab istri saya.

Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang telah menjanda dan kini tinggal dengan seorang anak asuh. Meski tinggal satu kota, saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan keluarga .

Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton film. Berdua saja.


"Istrimu?" tanya ibu dari ujung telepon. Ibu saya adalah tipe orang yang selalu curiga kalau menerima telpon tengah malam. 


"Tak ada salahnya kita sekali-sekali ke luar berdua saja," jawab saya.

"Ibu mau sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama.

Rupanya, dia masih curiga. 

Besoknya, sepulang kantor saya ke rumah ibu.

Beliau terlihat agak canggung, tapi berdandan resmi sekali. Mengenakan gaunnya yang terbaik. Gaun yang dipakai pada pesta ulang tahun perkawinan terakhir ketika ayah masih ada. Ibu menyambut saya dengan senyum lebar.

"Ibu bilang ke kawan-kawan tentang rencana kita ini. Mereka semua kaget dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu seraya masuk mobil. "Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya."

Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasananya elegan dan menyenangkan. Ibu menggandeng lengan saya ketika masuk ruangan, persis seperti First Lady. Jalannya anggun. Saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya, walau dengan kacamata tebal. Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ibu. Dia sedang memandangi saya dengan senyum kasih.

"Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil," katanya.

"Sekarang Ibu santai saja, giliran saya melayani Ibu," jawab saya.

Sambil makan, kami membicarakan banyak hal sehari- hari. Tidak ada topik yang istimewa, tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami terlambat untuk menonton film.

Saat mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi lagi dengan kamu, tapi lain kali ibu yang bayar."

Saya setuju.

"Bagaimana kencanmu?" tanya istri saya di rumah. "Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu mau ngomong apa?"

Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung. Begitu tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk menolongnya. Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu dan saya makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada selembar kertas diselipkan di situ, bertuliskan:

"Ibu sudah bayar makan malam kita karena rasanya tak mungkin kita makan bersama lagi. Walaupun begitu, ibu sudah bayarkan untuk dua orang, barangkali untuk kau dan istrimu. Anakku, besar sekali arti undanganmu malam itu."

Pada detik itulah saya mengerti apa arti pentingnya kita mengatakan kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan kita itu. Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada Tuhan dan keluarga. Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat karena mengatakan 'nanti'.[]


"๐™ผ๐šŽ๐š—๐š“๐šŠ๐š๐š’ ๐š’๐š‹๐šž ๐š™๐šŽ๐š—๐šž๐š‘ ๐š ๐šŠ๐š”๐š๐šž ๐šŠ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐šŠ๐š๐šž ๐š™๐šŽ๐š”๐šŽ๐š›๐š“๐šŠ๐šŠ๐š— ๐š‹๐šŽ๐š›๐š๐šŠ๐š“๐š’ ๐š๐šŽ๐š›๐š๐š’๐š—๐š๐š๐š’ ๐š”๐šŠ๐š›๐šŽ๐š—๐šŠ ๐š‹๐šŠ๐šข๐šŠ๐š›๐šŠ๐š—๐š—๐šข๐šŠ ๐šŠ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šŒ๐š’๐š—๐š๐šŠ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š–๐šž๐š›๐š—๐š’."

(Mildred B. Vermont)

Dari buku "Bukan untuk Dibaca" The Most Inspiring Story



TARIAN HUJAN

"๐‘ท๐’†๐’“๐’‹๐’–๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’Ž๐’‚๐’Œ๐’Š๐’ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‚๐’• ๐’Ž๐’‚๐’๐’‚๐’Œ๐’‚๐’๐’‚ ๐’Œ๐’Š๐’•๐’‚ ๐’Ž๐’–๐’๐’‚๐’Š ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’†๐’๐’–๐’‰ ๐’…๐’‚๐’ ๐’Ž๐’–๐’๐’‚๐’Š ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’๐’…๐’Š๐’๐’ˆ๐’Œ๐’‚๐’๐’๐’š๐’‚ ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ ๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’๐’‚๐’Š๐’ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’•๐’†๐’“๐’๐’Š๐’‰๐’‚๐’• ๐’๐’†๐’ƒ๐’Š๐’‰ ๐’“๐’Š๐’๐’ˆ๐’‚๐’."

(Harry Slyman)


Suku Maasai yang tinggal di wilayah Kenya, Afrika Tengah mempunyai kebiasaan ritual menyanyi sambil menari untuk minta hujan pada saat kemarau yang panjang. Tujuannya adalah agar para dewa menurunkan hujan 

Namun, satu mukjizat terjadi di sebuah suku kecil Maasai, dibandingkan dengan suku Maasai yang lain.  Setiap kali mereka menari dan menyanyi, 100% hujan pasti turun.

Berita mengenai kemampuan ajaib suku kecil ini tersiar sampai-sampai ahli arkeologi, ahli cuaca dari dunia barat datang ke suku tersebut untuk meneliti keajaiban tersebut.

Setelah melakukan penelitian selama berbulan-bulan akhirnya para ahli sepakat bahwa suku yang satu ini memang mampu mendatangkan 100% hujan di tanah mereka. Rahasianya adalah: dibandingkan suku Maasai lainnya, mereka ada yang menari selama tiga hari kemudian berhenti, ada juga yang menari sampai lima hari dan kemudian berhenti ketika hujan tidak kunjung datang. Suku Maasai yang selalu berhasil mendatangkan hujan, rupanya tidak melakukan hal yang terlalu berbeda, bahkan lagu dan cara menarinya sama persis dengan suku Massai lainnya. Satu-satunya perbedaan adalah, setiap kali mereka menari dan menyanyi, mereka tidak akan berhenti sampai hujan turun. Jika dibutuhkan waktu tiga hari sampai hujan turun, mereka akan menari selama tiga hari. Jika dibutuhkan waktu tujuh hari untuk mendatangkan hujan, mereka akan menari selama tujuh hari sampai turunnya hujan. Prinsip sederhana yang mereka pegang adalah ๐Œ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ซ๐ฎ๐ฌ ๐ฆ๐ž๐ง๐š๐ซ๐ข ๐ฌ๐š๐ฆ๐ฉ๐š๐ข ๐ก๐ฎ๐ฃ๐š๐ง ๐ญ๐ฎ๐ซ๐ฎ๐ง! Kalau belum juga turun ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ซ๐ฎ๐ฌ ๐ฆ๐ž๐ง๐š๐ซ๐ข! 

Rahasia sederhana inilah yang sering kali menjadi rahasia bagi para juara sejati di bidangnya.

                                ---o0o---

Begitu banyak orang ingin menjadi juara dalam hidup ini namun hanya sedikit yang memiliki keyakinan yang sedemikian kuat, mampu bertahan menghadapi kegagalan demi kegagalan. Mereka mampu bertahan karena mereka memegang prinsip "Saya Yakin oleh sebab itu Saya Melihat", bukannya seperti umumnya rata-rata orang yang berprinsip "Saya Melihat baru Saya Percaya". 

Buatlah keyakinan Anda menjadi sesuatu yang tidak tergoyahkan bahkan oleh kegagalan demi kegagalan, niscaya Anda akan bertemu dengan mimpi Anda dalam waktu yang dekat[]

"๐™น๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š—๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š‹๐šŽ๐š›๐š•๐šŠ๐š–๐šŠ- ๐š•๐šŠ๐š–๐šŠ ๐š๐š’ ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š– ๐š–๐šŠ๐šœ๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐™ฐ๐š—๐š๐šŠ, ๐š‹๐šŽ๐š›๐š๐š˜๐š”๐šž๐šœ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š™๐šŠ๐š๐šŠ ๐šŠ๐š™๐šŠ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š’๐š—๐š๐š’๐š— ๐™ฐ๐š—๐š๐šŠ ๐š”๐šŽ๐š›๐š“๐šŠ๐š”๐šŠ๐š— ๐š‹๐šŽ๐š›๐š’๐š”๐šž๐š๐š—๐šข๐šŠ. ๐™ป๐šž๐šŠ๐š—๐š๐š”๐šŠ๐š—๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐šŽ๐š•๐šž๐š›๐šž๐š‘ ๐šŽ๐š—๐šŽ๐š›๐š๐š’ ๐™ฐ๐š—๐š๐šŠ ๐šž๐š—๐š๐šž๐š” ๐š–๐šŽ๐š—๐šŒ๐šŠ๐š›๐š’ ๐š“๐šŠ๐š ๐šŠ๐š‹๐šŠ๐š— ๐šŠ๐š๐šŠ๐šœ ๐š๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š‘๐š’๐š๐šž๐š™ ๐š’๐š—๐š’."

(Dr.Denis Waitley)

Dari buku

"CHAMP!ON" 101 Tip Motivasi dan Inspirasi SUKSES Menjadi Juara Sejati


Keterangan foto: Tarian Suku Maasai



Edisi Hari Buku Nasional AYAH, AKU, DAN BUKU

Saat sudah bisa membaca, saya mendapat rak khusus berisi buku kanak-kanak dari Ayah.  Beliau tidak mau jika buku-buku saya tercecer. Oleh ka...