BERJALAN-JALAN SAMBIL BELAJAR
"Kalian semua telah bekerja keras pagi ini" kata Guru. "Apa yang ingin kalian lakukan sore ini?"
Sebelum Totto-chan sempat berpikir tentang jawaban itu, terdengar suara serempak
"Jalan-jalan!"
"Baik" kata Guru.
Anak-anak langsung berlarian ke pintu lalu keluar. Totto-chan baru mendengar ada pelajaran berjalan-jalan. Dia pun terheran-heran, dia sangat suka jalan-jalan dan tak sabar ingin segera memulainya.
Seperti yang akan diketahuinya kemudian, jika di pagi hari murid-murid bekerja keras dan menyelesaikan semua tugas dalam daftar yang ditulis guru di papan tulis, biasanya mereka diizinkan berjalan-jalan setelah makan siang. Aturannya sama untuk setiap kelas, baik kelas satu maupun kelas enam.
Mereka keluar dari gerbang - sembilan murid kelas satu bersama guru mereka - lalu menyusuri anak sungai. Dikedua tepi sungai berderet-deret pohon sakura besar yg bunganya sedang mekar.
Mereka akan berjalan-jalan ke kuil Kuhonbutsu.
Setelah berjalan kira-kira sepuluh menit, Guru berhenti.Dia menunjuk beberapa kuntum bunga berwarna kuning dan berkata, "lihat bunga sesawi itu.Kalian tahu, mengapa bunga-bunga mekar?"
Dia menjelaskan tentang putik dan benang sari sementara anak-anak jongkok dipinggir jalan dan mengamati bunga-bunga itu. Guru menjelaskan bagaimana kupu-kupu membantu bunga-bunga menyerbukkan benang sari ke putik. Memang,semua kupu-kupu itu tampak sibuk membantu bunga-bunga.
Kemudian Guru berjalan lagi.Anak-anak berhenti. Seseorang berkata "ternyata benang sari tidak mirip benang ,ya!"
Totto-chan juga berpendapat sama.Tapi seperti anak-anak lain, ia yakin putik dan benang sari sangat penting.
Setelah berjalan lagi kira-kira sepuluh menit, tampaklah Kuil Kuhonbutsu yang dikelilingi pohon-pohon yang tumbuh rapat.Segera mereka menyebar ke berbagai arah. "Mau lihat sumur berisi bintang jatuh?" tanya Sakko-chan. Tentu saja Totto-chan mau, dan segera mengikuti temannya yang mengenakan baju mainnya bergambar kelinci itu.
Sumur itu tampaknya terbuat dari batu dengan pinggiran setinggi dada mereka. Tutupnya dari kayu. Saat mereka membuka tutup itu dan melongok ke bawah Totto-chan melihat di kegelapan sesuatu seperti batu, sama sekali tidak mirip bintang berkelip seperti yang dibayangkan,lalu bertanya"kau pernah lihat bintang itu?"
Sakko-chan menggeleng,"Belum,belum pernah"
Totto-chan heran kenapa bintang itu tidak bersinar. Setelah berpikir sebentar,ia berkata,"Mungkin dia sedang tidur"
Dengan mata bulatnya yang membelalak lebar,Sakko&chan bertanya "memangnya bintang bisa tidur?"
"Kurasa mereka harus tidur di siang hari,lalu bangun dan bersinar pada malam harinya", kata Totto-chan cepat-cepat karena sebenarnya dia tidak yakin.
Lalu anak-anak berkumpul dan berjalan-jalan mengelilingi halaman kuil,kolam sambil meneriakkan "Halo" kepada orang-orang yang sedang berperahu. Mereka bermain engklek dengan keping-keping pualam hitam yang diambil dari makam. Semua serba baru bagi Totto-chan,dan ia menyambut setiap hal baru dengan teriakan- teriakan riang.
"Waktunya kembali ke sekolah" kata guru saat matahari mulai turun.Anak-anak berjalan kembali ke sekolah menyusuri jalan yang diapit deretan pohon sakura dan ladang yang penuh dengan bunga sesawi.
Anak-anak itu tak menyadari bahwa sambil berjalan-jalan -- yang bagi mereka seperti acara bebas dan main-main -- sebenarnya mereka mendapat pelajaran berharga tentang sains, sejarah dan biologi.
"Besok kita jalan-jalan lagi,ya!" teriak Totto-chan kepada mereka semua dalam perjalanan kembali ke sekolah.
"Ya,setuju!" Sahut anak-anak lain sambil melompat-lompat.
Kupu-kupu masih sibuk mondar-mandir melakukan kegiatannya.Kicau burung-burung memenuhi angkasa.
Dada Totto-chan serasa penuh dengan kegembiraan.
Dari buku
TOTTO-CHAN
Gadis cilik di jendela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar