"𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘪𝘳𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘶𝘨𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢-𝘕𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢."
Aryani adalah seorang dokter yang tengah mengambil program magister di bidang ilmu gizi di sebuah Rumah Sakit. Dengan paras yang elok tentulah mengundang decak kekaguman para pria di sekelilingnya. Akan tetapi, Aryani tak bergeming, tak satu pun pinangan ia terima. Ia asyik sendiri dengan dunianya, dengan kariernya, dan dengan ilmu yang digelutinya. Tentu saja hal itu membuat para pria semakin penasaran. Akan tetapi, sekali lagi ia tak peduli.
Teka-teki akhirnya terjawab, Aryani mengumumkan bahwa ternyata ia telah menerima sebuah pinangan dan akan segera melaksanakan pernikahan. Tentu saja hal itu membuat para pria yang ingin mendekati makin risau. Sontak saja isu dan gosip menyebar, mulai dari duda sampai pria beristri tiga disebut-sebut sebagai "𝐭𝐞𝐫𝐬𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚". Karena semua orang berpikir pasti ada apa-apanya atau ada aibnya, maka identitas sang calon disembunyikan.
Pada hari yang berbahagia itu terkuaklah segalanya, pria yang berdiri di pelaminan dan mengikat janji setia dengan Aryani adalah orang yang sangat kerap dijumpai di rumah sakit, ia sopir mobil ambulans. Kali ini tidak hanya jantung yang nyaris berhenti berdetak, tetapi juga mendidih isi kepala para undangan rekan-rekan dokter yang mulia. Bagaimana mungkin, seorang sejawat mereka yang cerdas, cantik, sopan jatuh ke pelukan pria dengan level rendah di rumah sakit, supir ambulans!
Dalam tiga bulan pasca pernikahan, berulang kali Aryani disidang baik oleh para senior, rekan sejawat, maupun oleh manajemen rumah sakit. Ia didakwa telah menggadaikan etika dan martabat profesi. Semua orang baik dengan cara yang lembut, sinis, sampai sarkastis berusaha menyadarkan Aryani bahwa pernikahannya adalah sebuah kesalahan fatal yang perlu dikoreksi.
"𝑨𝒓, 𝒅𝒊𝒂𝒈𝒏𝒐𝒔𝒊𝒔 𝒅𝒐𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒌𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒖𝒑𝒆𝒓𝒗𝒊𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒌𝒐𝒌, 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒘𝒊𝒏𝒂𝒏" kata seorang sejawatnya.
"𝑪𝒐𝒃𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒂𝒈𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒖 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒎𝒐𝒐𝒉𝒂𝒏" teman yang lain menambahkan.
Akhirnya ia buka suara,dan dengan anggunnya ia hanya melontarkan dua kalimat sakti,
"𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧? 𝐀𝐩𝐚𝐛𝐢𝐥𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦, 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐬𝐚𝐲𝐚?"
Begitulah.... memang benar Tuhan itu periang dan suka bercanda, ternyata suami Aryani adalah seorang doktor lulusan Australia yang begitu terinspirasi oleh sebuah kewajiban sosial (𝒔𝒐𝒄𝒊𝒂𝒍 𝒐𝒃𝒍𝒊𝒈𝒂𝒕𝒕𝒐𝒓𝒚) di negara itu, di mana semua kaum profesional terdidik berpenghasilan tinggi sekali dalam sebulan haruslah mengabdikan dirinya di sektor pelayanan publik. Mengemudikan ambulans rumah sakit umum daerah adalah salah satunya. la sedemikian tersentuhnya atas kebijakan ini sehingga ketika kembali ke tanah air, ia tidak hanya menawarkan diri bertugas sebulan sekali, melainkan setiap sore seusai ia bertugas di sebuah institusi pendidikan tinggi.[]
𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚖𝚙𝚊𝚞𝚒 𝚙𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊.
𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚎𝚋𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚙𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐𝚒 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊.
Dari buku
LOVE OVERALL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar