Sabtu, 09 Juli 2022

𝐄𝐌𝐏𝐀𝐓𝐈 𝐑𝐎𝐍𝐀𝐋𝐃


Seorang anak laki-laki bernama Ronald yang memiliki guru Bahasa Inggris bernama B.J. Frazer telah mengembangkan metode pengajarannya dalam menilai sebuah karangan yang tidak hanya melihat ejaan dan tata bahasanya, tetapi juga isi dengan menghidupkan sesi drama dalam kelasnya. B.J. Frazer guru menantang murid-muridnya untuk membuat tulisan yang berakar pada topik yang beragam bahkan murid dibiasakan untuk menganalisa karakter yang mereka kisahkan atau perankan dalam sesi drama.

la menuntut kepada murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menghafalkan dialog dan tata bahasanya tetapi mereka juga dituntut untuk menghayati peran yang dimainkannya. Pertanyaan yang bersifat stimulasi dan sering ia ajukan kepada murid-muridnya seperti,

"𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒂𝒓𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒖 𝒎𝒂𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒂𝒍𝒐𝒈 𝒊𝒕𝒖?" telah membuat Ronald berusaha untuk benar-benar mendalami karakter dalam karangannya agar mampu mengetahui motivasinya.

Dengan demikian Ronald tidak hanya belajar bahasa Inggris dengan baik tetapi sekaligus mencoba untuk mengerti dan menempatkan dirinya dalam karakter itu. Setiap kali Ronald membacakan karangan kreatifnya dengan memasukkan unsur hiburan di depan kelas, teman-temannya kagum dan tertawa. Suatu ketika Ronald mencoba audisi untuk sebuah drama drama yang disutradarai oleh Bapak Frazer sendiri dan ia pun sukses terpilih untuk memerankan salah satu peran di drama tersebut.

Pengalaman unik saat bersekolah ini telah mengantarkannya ke gerbang Warner Brothers di Burbank, California. Pada usia 29 tahun, Ronald mengikuti casting film pertamanya, ia gugup menghadapinya. Akhirnya, ia teringat pengalamannya di sekolah dulu dimana keinginannya untuk membuat Bapak Frazer bangga merupakan satu-satunya obat terampuh mengusir kecemasan casting pertamanya.

Ronald kemudian membintangi lebih dari 50 film bahkan dia terpilih menjadi Presiden Screen ActorsGuild. 

Ronald telah menggunakan banyak cara dalam proses belajarnya dimana proses itu disebut empati. Ronald menggambarkan,

"𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐬𝐤𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐚."[]


Dari buku

"Manusia Pembelajar Adalah Manusia Sukses "




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...