𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑. 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚓𝚒, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚕𝚊. 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚐𝚊𝚒, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚊
Dalam suatu penerbangan dari Johannesburg, seorang wanita Afrika Selatan berkulit putih dan berusia paruh baya mendapati dirinya duduk disamping seorang laki-laki kulit hitam. Segera ia memanggil pramugari dan menyampaikan keluhannya.
"𝑨𝒑𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂, 𝒏𝒚𝒐𝒏𝒚𝒂?" tanya Pramugari
"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 ?", ia berkata ,"𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒉𝒊𝒕𝒂𝒎. 𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒎𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒊𝒋𝒊𝒌𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊.𝑪𝒂𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂!".
"𝑻𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈, 𝒏𝒚𝒐𝒏𝒚𝒂" pramugari itu menjawab."𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏;𝒂𝒌𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂 𝒂𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒌𝒐𝒔𝒐𝒏𝒈 𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒃𝒊𝒔𝒏𝒊𝒔 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒆𝒌𝒔𝒆𝒌𝒖𝒕𝒊𝒇"
Wanita itu melirik sinis pada laki-laki berkulit hitam hina yang ada disampingnya.
Beberapa menit kemudian pramugari kembali dengan berita bagus, yang ia sampaikan pada wanita yang selalu memandang orang-orang disekitarnya dengan senyum kepuasan diri.
"𝑵𝒚𝒐𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕𝒌𝒂𝒏,𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒃𝒊𝒔𝒏𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉.𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒊𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒌𝒕𝒖𝒓 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒃𝒊𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒆𝒌𝒔𝒆𝒌𝒖𝒕𝒊𝒇"
Sebelum wanita itu memiliki kesempatan untuk menjawab, pramugari itu melanjutkan berkata...
"𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒏𝒊,𝒂𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒂𝒑𝒕𝒆𝒏.𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒊𝒕𝒖𝒂𝒔𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂, 𝒌𝒂𝒑𝒕𝒆𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒑𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒊𝒋𝒊𝒌𝒌𝒂𝒏"
Setelah mengatakan hal itu, pramugari berpaling pada laki-laki berkulit hitam yang duduk disamping wanita sombong tadi dan berkata:
"𝑺𝒊𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑨𝒏𝒅𝒂,𝑻𝒖𝒂𝒏, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝑬𝒌𝒔𝒆𝒌𝒖𝒕𝒊𝒇..."
Pada saat yg sama, rupanya penumpang disekelilingnya telah berdiri dan memberikan standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri) saat laki-laki berkulit hitam itu berjalan kearah depan pesawat terbang....[]
𝓜𝓮𝓶𝓪𝓷𝓭𝓪𝓷𝓰 𝓱𝓲𝓷𝓪 𝓴𝓮𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓵𝓪𝓲𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓱𝓪𝓵𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓲𝓷𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓷𝓭𝓲𝓻𝓲
Dari buku
KOIN EMAS DI TEPI JALAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar