Minggu, 12 Juni 2022

MODAL KITA 86.400 DETIK


 


Nadia termangu diujung kolam. Sudah dua tahun ia selalu menjuarai lomba renang antar perusahaan. Kali ini ia menduduki peringkat keenam. Nadia tertinggal dua detik dengan peringkat 2, 3, 4 dan 5. Karena tertinggal dua detik, Nadia gagal mempertahankan mahkota juaranya. Hadiah uang tunai 10 juta pun lepas.

Hanya karena tertinggal dua detik,Nadia meneteskan air mata kesedihan ditepi kolam.

Dua detik amatlah berarti bagi para juara. Jangankan terlambat dua detik, terlambat satu detik atau bahkan kurang dari itu akan membuat gelar juara akan lepas. Para pembalap formula satu, pelari cepat, pendayung dan para olahragawan akan berlatih keras hanya untuk mempertahankan gelar juaranya.

Hidup pun sama dengan perlombaan. Bila ingin menjadi juara, kita tak boleh tertinggal walau sedetik.

Pemilik Hidup memberikan perbedaan dalam hal harta. Ada yang hartanya berlimpah, ada yang pas-pasan, ada yang kurang. Sang Khalik juga membuat perbedaan dalam penampilan, ada yang tampan, biasa-biasa, ada juga yang berwajah pas-pasan.

Namun dalam hal waktu, Sang Khalik memberikan persis sama untuk semua orang. Siapapun manusia, mendapat modal waktu yang sama : 24 jam atau 86.400 detik.

Kita mungkin jarang menghitung dengan rinci waktu yang kita gunakan setiap hari tadi yang merupakan modal kita.

Agar modal yang kita terima tadi terus berkembang dan tidak merugi, investasikan setiap detik yang ada untuk sesuatu yang bermanfaat. Tebarkan energi positif, kebaikan dan amal saleh kepada orang-orang disekitar kita. Dimulai dari sekedar senyum dan wajah yang cerah hingga meringankan beban orang lain, lalu berbagi ilmu kepada yang membutuhkan, melakukan pekerjaan yang menantang dan berbagi harta kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung. Semua kegiatan yang menyumbang kepada peningkatan harkat dan martabat masyarakat akan menjadikan modal 86.400 detik kita terus berkembang dan produktif.

Saat Nadia terlambat dua detik, ia kehilangan mahkota juara dan hadiah. Bagaimana dengan kita yang telah mengabaikan ribuan atau jutaan detik? Berapa kerugian yang telah kita derita?

Ayo, kita tutup kerugian masa lalu. Jadikan setiap detik yang kita miliki membawa manfaat bagi kita, keluarga, saudara masyarakat dan bangsa


Dari buku

Menyemai Impian meraih Sukses mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...