Selasa, 28 Maret 2023

NAMA BAIK


Alkisah, angin, air dan nama baik berpergian bersama. Angin, seperti biasa, datang dengan terburu-buru seperti orang marah. Berputar kesana-kemari membawa debu dan kotoran. Sementara air berjalan bagai seorang putri dengan kendi di tangan, sambil meneteskan air nya ketanah. Nama baik? Dia berupa seorang pemuda tampan dengan sikap yang santun, namun sedikit pemalu.

Mereka saling menyukai, meski berbeda satu dengan lainnya. Ketika berpisah, mereka saling bertanya, "Kapan kita bisa bersama-sama lagi?"

Angin menjawab: "Engkau akan menemukanku di ketinggian gunung atau pada Savana yang luas"

Sedangkan air berjanji, "Aku juga akan selalu hadir. Kamu bisa mencariku di sungai, danau atau laut"

Apa jawaban nama baik?

"Kamu tidak akan menemukanku di gunung, padang rumput, sungai atau laut atau dimanapun. Siapa yang kehilangan aku tidak akan mendapatkan kembali".[]

"𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘦𝘮𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘶𝘯𝘶𝘯𝘨-𝘨𝘶𝘯𝘶𝘯𝘨, 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘮𝘶. 𝘋𝘢𝘯 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘪𝘴𝘶𝘬𝘢𝘪, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘢𝘪𝘬. 𝘋𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘪𝘬"


Dari buku

WHEN I AM GETTING OLDER

Senin, 27 Maret 2023

DERAP LANGKAH ULAT BULU

 











Seorang ahli serangga asal Prancis yang bernama Jean Henri Fabre sering kali melakukan penelitian di mana hasilnya mendatangkan inspirasi bagi perbaikan kehidupan banyak orang. Salah satu penelitian Jean yaitu mengamati derap langkah ulat bulu. Jean mengambil beberapa ekor ulat bulu (pemakan daun), dan diletakkan saling membelakangi berbaris membentuk lingkaran. Selanjutnya ulat-ulat tersebut berjalan melingkar dengan derap langkah yang konstan. Oleh Jean, di tengah-tengah lingkaran mereka berjalan, diletakkan daun-daun yang menjadi makanan kesukaan mereka. Ulat-ulat tersebut terus berjalan mengikuti teman-temannya, dan akhirnya mati tanpa menyentuh sedikit pun makanan yang ada di tengah-tengah mereka.


"Kematian Kreativitas"

Itulah yang terjadi pada barisan ulat bulu tadi. Saat mengikuti irama kerja yang rutin, minim inovasi, tidak kreatif, bahkan 'takut keluar jalur' maka akhirnya tidak akan menemukan peluang yang sebenarnya ada didepan mata.

Peluang bukan berada diluar diri seseorang sebagaimana ulat yang berbaris mengelilingi dadaunan tadi, tapi berada dalam cara pandang tiap-tiap orang. Jika seseorang mampu menangkap peluang dan memanfaatkannya maka dia tidak akan mati sia-sia seperti ulat yang mati didekat tumpukan daun sebagai makanannya.

"Kematian Kreativitas" juga akan mengingatkan jika Tuhan mengizinkan, masih ada hari tua untuk dinikmati sebagai penutup sebelum Dia memanggil.[]


"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒈𝒂𝒊𝒓𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒚𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒓𝒖. 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒏𝒊𝒔 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒊𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍, 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊"

(Spirella)


Dari buku

SETENGAH PECAH SETENGAH UTUH

PERANG BATIN

 

Dari tumpukan dagangannya, aku mengambil sebuah patung kodok dari gerabah.

"Yang ini berapa harganya?" tanyaku

"Sepuluh ribu ,Pak" jawab pedagang itu.

"Saya ambil satu" kataku sambil merogoh saku dan menyerahkan uang.

"Tolong dibungkus, ya"

Ibu penjual itu menerima dan melihat uang yang kuberikan sambil memperlihatkan wajah yang bingung, heran dan salah tingkah, lalu menyuruh anaknya membungkus pesananku. Segera aku melupakan keheranan ibu penjual yang baru saja terjadi.

Setelah menerima barang, aku segera berlalu.

Saat berjalan cukup jauh, kudengar ibu penjual mainan tadi memanggilku.

"Ini kembaliannya" katanya sambil terengah sambil menyerahkan beberapa lembaran uang. "Uang yang bapak berikan tadi seratus ribu"

Aku benar-benar tidak tahu kalau telah memberikan uang ratusan ribu, bukan sepuluh ribu.

Segera aku teringat saat ibu penjual itu heran dan bingung saat menerima uang pembelianku.

Ternyata batinnya sedang berperang untuk jujur atau dusta, untuk serakah atau mengembalikan yang bukan haknya.

Meski sedikit terlambat, hatinya berpihak pada yang baik.


𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗿𝘁𝗶 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗸𝗮𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗷𝗮𝗵𝗮𝘁 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗯𝘂𝗿𝘂𝗸❟ 𝗻𝗮𝗺𝘂𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝘁𝗮𝗵𝘂


Dari buku

MEMBUKA MATA

288 Percikan Motivasi & Renungan Inspiratif

Minggu, 26 Maret 2023

SIAPA YANG MENGEPAK PARASUTMU?


"𝑩𝒖𝒌𝒂𝒏𝒌𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒏𝒂𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏? 𝑴𝒂𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒎𝒂."

Setelah melakukan misi penyerangan sebanyak 75 kali, Charles Plumb, lulusan Akademi Angkatan Laut Amerika serikat mengalami musibah. Pesawat yang dipilotinya tertembak oleh misil darat ke udara, sehingga ia harus melepaskan kursi lontarnya dan jatuh di wilayah musuh. Ia lalu ditahan selama 6 tahun di penjara komunis Vietnam sampai akhirnya dibebaskan.

Suatu kali, bersama istrinya, Plumb sedang duduk disebuah Restoran untuk makan siang.

Tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka. "Anda Charles Plumb? Yang menerbangkan pesawat tempur di Vietnam dari kapal induk Kittie Hawk dan tertembak musuh?"

"Anda tahu dari mana?" tanya Plumb.

"Aku yang  mengepak parasut Anda" jawab pria itu.

Terkejut Plumb, dan segera menyalaminya sambil mengucapkan terimakasih.

"Kurasa parasut itu bekerja dengan baik. Buktinya kita bisa bertemu disini"

Malam harinya Plumb merenung. Dia bayangkan pria itu berseragam kelasi, bekerja dengan tekun melipat parasut dalam perut kapal untuk menentukan nasib seseorang yang tidak dikenalnya.

Pada setiap pelatihan, Plumb sering menanyakan "Siapa yang mengepak parasut kalian?" untuk mengingatkan bahwa semua orang membutuhkan parasut.

Parasut itu adalah parasut fisik, parasut mental, parasut emosi dan spiritual untuk mencapai keselamatan.

Dan yang tidak boleh dilupakan adalah kenali orang-orang yang mengepak parasut Anda!"[]


 "𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯. 𝘛𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘭 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢."


Dari buku

The Power of Motivation for Soul

56 kisah motivasi dan pengembangan Diri penyejuk jiwa

Rabu, 22 Maret 2023

MEMBERIKAN WAKTU

 


"𝑲𝒖𝒏𝒄𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒆𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒃𝒊𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖𝒎𝒖."

(Stephen R. Covey)


Waktu sesungguhnya harta milik bersama yang berasal dari Tuhan. Namun begitu kita melakukan rutinitas melalui jadwal kerja yang padat dan menghasilkan keuntungan, maka waktu akan sayang kalau diberikan kepada orang lain dalam bentuk, misalnya, membesuk orang sakit, mengantar pemakaman,acara hajatan tetangga, semuanya menjadi sangat berharga karena dapat memberikan dukungan moral dan kebahagiaan bagi orang lain.


Sebuah kisah menarik tentang sedekah waktu datang dari seorang anak berusia 11 tahun, bernama Hanan.

Setelah mendengarkan khotbah mesjid bahwa setiap orang bisa menjadi dermawan dengan waktu yang dimilikinya, anak itu merasa cukup punya waktu dan bermaksud mendermakan waktunya untuk kebahagiaan orang lain.


Setelah mendapat persetujuan dari orangtuanya, ia memutuskan pergi ke rumah sakit. Di sana ternyata banyak orang yang terkena penyakit kanker yang sangat membutuhkan teman sekadar untuk menemaninya. Hanan memutuskan untuk menemani seorang perempuan tua yang tergolek di atas ranjang sendirian, karena sakit kanker dan sedang menunggu giliran operasi. Begitu Hanan datang kemudian duduk di sampingnya sekaligus menyampaikan maksud Hanan, perempuan tua itu mulai terisak-isak menangis.


"Kenapa Nenek menangis?" tanya Hanan. Perempuan itu menjawab,"Karena Tuhan telah mengabulkan doa-doaku.

Aku akan menjalani operasi kanker otak besok pagi. Operasi ini sangat berbahaya, tetapi aku tidak punya seorang pun untuk menemani sebelum dan sesudah operasi. Aku sangat cemas. Aku berdoa kepada Tuhan agar mengirim seorang anak yang dapat menemaniku dan menghiburku. Dan Tuhan telah mengirimkan kamu, Sayang." Hanan menangis terharu dan memberikan pelukan hangat kepada nenek itu.[]


"𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪, 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵-𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢."

(Ralph Waldo Emerson)



Dari buku

"EMBUN JIWA BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP" Penjernih Pikiran dan Pencerah Jiwa Menuju Titik Tuhan

MENEMUKAN JATI DIRI


"𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚔𝚊𝚙 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞,𝚖𝚊𝚖𝚙𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚊𝚓𝚞, 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚝𝚒 𝚍𝚒𝚛𝚒"


Pemuda ini, seorang siswa SMA, sinis, apatis dan murung. Nampaknya dia mempunyai sangat banyak masalah dan konflik yang tak terpecahkan. Dia menjerumuskan dirinya kesuatu masalah sehingga dipanggil kepala sekolahnya.

Dia duduk dengan muram, dan berkesan menantang karena berpikir akan "dimarahi habis-habisan oleh orang tua brengsek ini"

Tetapi Kepala sekolah itu adalah seorang pria yang santai. Dia duduk bersandar di kursinya dengan ekspresi ramah, tetapi serius, seraya mengamati pemuda galau didepannya.

Akhirnya dia berkata,"Mike, perlihatkan tanganmu". Terkejut,Mike mengulurkan tangannya.

Kepala sekolah melihat tangan Mike penuh selidik, kemudian merenung dengan suara keras "Tangan yang kuat, sensitif-- tangan seorang ahli bedah"

Kemudian dia berkata,"Kau tahu Mike? Mungkin kau terlahir untuk menjadi ahli bedah. Mungkin ada seorang Ahli bedah dalam dirimu. Kita akan bertemu lagi, Mike. Sampai ketemu lagi".

Mike tercengang. Dia merasa terkesan diperlakukan seperti itu. Kebingungan,dia keluar dan menuruni tangga. Dia berhenti dan menatap tangannya.Kemudian dia mendapat salah satu pengalaman luar biasa dan tak tertandingi. Dia mengalami 'terobosan'. Saat itu dia memutuskan bahwa dia bisa menjadi ahli bedah dan dia akan mewujudkannya. Dia memiliki intuisi batin mendalam akan kualitas personal yang sebelumnya tidak pernah dipertimbangkan.

Sungguh Kepala sekolah yang hebat!. Betapa cerdik,betapa pengertian. Pekerjaanya adalah untuk membuat seorang pecundang menjadi pria dewasa, untuk membantu anak-anak mengetahui potensi mereka yang sesungguhnya, pengelolaan yang sesungguhnya...[]


Dari buku

You can if you think you can

Minggu, 19 Maret 2023

ANAK SEKOLAH BUKAN UNTUK DIUSIR

 

"Biang Ribut" begitu mereka memberikan julukan padaku. Aku dianggap sebagai anak yang sering membuat kegaduhan di kelas, berkelahi dengan teman, mengeluarkan kata-kata kotor yang aku sendiri tidak tahu apa sebenarnya yang kukatakan.

Aku hanya ikut-ikutan teman lainnya. Dan karena postur tubuhku paling besar, maka pukulan yang kulakukan tentunya paling keras, sehingga aku satu-satunya anak yang dikeluarkan dari sekolah. Sebenarnya, aku melakukan itu karena dipancing oleh anak lain. Semua mata tertuju hanya padaku, dan tidak ada lagi kebaikan yang bersisa padaku. Nakal, kasar, perusak, tidak sopan dan semua sebutan yang negatif dan akhirnya berujung pada kesimpulan sekolah tidak sanggup mendidikku lagi.

Seorang wali murid yang anaknya ku pukul mengadu ke kepala sekolah dan mengancam akan memperkarakan hal ini jika aku tidak dikeluarkan. Maka ibuku pun akhirnya dipanggil oleh kepala sekolah, dan beliau hanya bisa menangis, karena sekolah meminta Ibu membawaku keluar dari sekolah secepatnya.

Dalam usia 9 tahun, sebagai siswa kelas 3 SD aku tidak paham akan hal itu. Yang kutahu aku tidak boleh lagi bersekolah disini karena semua guru, kepala sekolah dan teman-teman membenciku. Padahal tidak semua. Ada beberapa anak yang masih peduli. Ada beberapa anak yang menganggap aku anak yang baik. Ada guru yang paham tentang mendidik anak bahwa itu adalah kenakalan yang biasa.

Ibuku juga sudah membawaku ke psikolog, dan hasi tes mengatakan bahwa usia mentalku setara dengan anak umur 7 tahun, sedangkan secara kronologis umurku adalah 9 tahun. Aku tidak suka matematika, tapi menyukai puisi, menggambar dan pelajaran IPA. Aku mengalami gangguan fokus dan konsentrasi dibanding teman sekelasku. Aku berada pada peringkat 14 dari 22 siswa sekelas. Kekuranganku adalah kadang tidak bisa mengontrol emosi saat ada anak lain memancing keributan.

Ibu hanya bisa menangis saat pulang sekolah. Ibu sakit hati karena anaknya tidak boleh bersekolah lagi. Padahal ibuku adalah ibu yang luar biasa. Beliau rela menjagaku agar aku tidak menyakiti orang lain. Namun malah disuruh pergi, karena hal itu akan membuat siswa lain iri. Ibu adalah satu-satunya orang yang memahami ku. Ibu hebat yang rela mengorbankan segalanya untuk anaknya.

Tak ada pilihan lain bagi sekolah selain mengeluarkanku dari sekolah yang kubanggakan.

Saat terakhir, didepan kelas aku berkata

"Teman-teman, maafkan saya jika selama ini melakukan kesalahan dan menyakiti kalian. Mulai hari ini saya tidak akan ada di kelas ini lagi. Jadi teman-teman tidak usah takut saya sakiti lagi"

Ruangan hening. Semua tertunduk sedih. Ada 4 atau 5 anak dari 22 siswa yang sering bertengkar dan memancing kemarahanku yang terlihat bersikap acuh.

Ibu memelukku didepan kelas dan kami keluar diantar dengan puluhan pasang mata yang basah.

Aku berjalan tegak meninggalkan sekolah yang kusayangi. Aku berjanji kelak sekolah ini akan mengundangku sebagai orang yang sukses. Lihatlah, aku adalah pribadi yang unik. Pribadi yang menyenangkan dan anak yang penyayang. Ada jiwa lembut dibalik besarnya tubuhku. Aku tahu bahwa aku harus keluar dari sekolah ini, tetapi ada jalan lain yang akan kulalui.

Ada sekolah lain yang mau dengan senang hati menerimaku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Sekolah yang mau memahami anak berkebutuhan khusus sepertiku. Secercah harapan untuk masa depan bahwa apa yang terjadi padaku hari ini, bukanlah sebuah akhir tapi awal dari perjuanganku. Akan ku buktikan bahwa siswa yang diusir dari sekolahnya itu akan menjadi siswa yang dinantikan dan dibicarakan prestasinya pada suatu hari nanti.[]


Ditulis kembali dengan beberapa perubahan dari buku "Bukan untuk Dibaca 3"

 BOCAH KECIL DAN SEKOLAHNYA 


 "𝐊𝐞𝐦𝐚𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤."

(Albert Camus)


Seorang bocah kecil laki-laki masuk sekolah untuk pertama kalinya datang ke sekolahnya.


Meskipun sekolahnya besar, bocah itu dengan mudah menuju ke kelasnya karena adanya jalan lurus dari pintu luar yang langsung menuju ke kelasnya.


Ketika bocah laki-laki kecil itu sudah bersekolah beberapa lama, suatu pagi gurunya berkata:

"Hari ini kita akan melukis"

"Bagus!" pikir bocah laki-laki kecil.

Dia gemar menggambar apa saja: kuda, harimau, sepeda motor, mobil.


Dia mengeluarkan alat lukisnya dan mulai menggambar.

Tetapi gurunya berkata:

"Tunggu! Belum waktunya untuk memulai!"


Dan guru itu menunggu sampai setiap anak tampak siap.

"Sekarang kita akan melukis bunga."

"Bagus!" pikir bocah laki-laki itu.

Dan mulailah dia menggambar kembang-kembang yang indah berwarna merah jambu, oranye dan biru.


Tetapi gurunya berkata,

"Tunggu! Saya akan menunjukkan kepada kalian bagaimana cara melukisnya."


Dan ia menggambar sekuntum bunga di papan tulis. Warnanya merah, dengan tangkai hijau

"Begini. Sekarang kalian dapat memulai."


Bocah laki-laki kecil itu memandang gambar bunga gurunya dan membandingkan dengan lukisannya. Dia lebih menyukai bunganya ketimbang bunga gurunya.

Tetapi dia tidak mengatakannya dan segera membalik kertasnya untuk melukis bunga seperti petunjuk gurunya 


Pada hari lain, saat bocah laki-laki kecil telah dapat membuka sendiri pintu kelasnya dari luar, Gurunya berkata,

"Hari ini kita akan membuat sesuatu dengan tanah liat." 

"Bagus!" pikir bocah laki-laki kecil. Dia suka membuat mainan dari tanah liat: gajah, kuda, kereta api, mobil.


Dan dia mulai mendorong dan menarik bola lempungnya

Tetapi gurunya berkata 

"Tunggu! Belum saatnya mulai". Dan gurunya menunggu sampai semuanya siap

"Nah," kata gurunya, "Kita akan membuat piring."

"Bagus!" pikir bocah laki-laki. Dia mulai membuat beberapa piring dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.


Tetapi gurunya berkata, 

"Tunggu! Saya akan memperlihatkan kepada kalian bagaimana cara membuatnya."

Dan ia memeragakan bagaimana cara membuat sebuah piring yang cekung.


"Begini," kata gurunya, "Sekarang giliran kalian membuat" 


Bocah laki-laki kecil itu menatap piring gurunya 

Kemudian melihat piringnya sendiri, dia lebih menyukai piring-piringnya daripada piring gurunya. Tetapi dia tidak mengatakannya, kembali dia  menggulung lempungnya menjadi bola, dan membuat sebuah piring seperti piring gurunya yang bentuknya cekung.


Dan dalam waktu singkat, bocah laki-laki kecil itu belajar untuk menunggu dan membuat karya-karya yang persis dengan yang dibuat gurunya.

Dan dalam waktu singkat dia tidak pernah lagi membuat karya-karyanya sendiri.


Kemudian terjadilah itu

Bocah laki-laki kecil itu dan keluarganya pindah rumah di kota lain.


Dia harus pergi ke sekolah barunya 

Sekolahnya sekarang lebih besar dari sekolah yang terdahulu.


Untuk menuju ke kelasnya tidak ada pintu lurus dari luar dan harus menaiki beberapa anak tangga serta berjalan menuruni suatu lorong yang panjang untuk sampai ke ruangannya.


Dan pada hari pertama di kelas, gurunya berkata,

"Hari ini kita akan membuat lukisan"

"Bagus!" pikir bocah laki-laki kecil, 


Dan dia menunggu gurunya memberitahu apa yang harus dia lakukan.

Tetapi gurunya tidak mengatakan apa pun. Ia hanya berjalan mengelilingi ruangan.

Ketika ia menghampiri bocah laki-laki kecil itu, la berkata,

"Apakah kamu tidak ingin membuat sebuah gambar?" 

"Ya," jawab bocah laki-laki kecil

"Apa yang harus kami lukis?"

"Aku tidak tahu sampai kamu sendiri membuatnya,"kata gurunya.

"Bagaimana aku membuatnya?" tanya bocah laki-laki kecil itu.

"Bagaimana? Bagaimanapun yang kamu suka," kata gurunya.

"Dan warna apa pun?" tanya bocah laki-laki kecil.

"Warna apa pun," kata gurunya. Lalu, "Kalau setiap orang membuat gambar yang sama dan memakai warna yang sama, bagaimana aku bisa tahu siapa membuat apa, dan mana yang disebut mana?"

"Aku tidak tahu," kata bocah laki-laki kecil.

Dan dia mulai melukis bunga-bunga berwarna merah jambu, oranye dan biru. 


Dia menyenangi sekolah barunya, sekalipun tidak mempunyai pintu yang menuju kelasnya langsung dari luar.[]


"𝙼𝚎𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒, 𝚍𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒, 𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐."

(Benjamin Jowett)


Dari buku

"CHICKEN SOUP FOR THE SOUL". Menjadi "Kaya" dan Bahagia





DIBALIK SEBUAH MUSIBAH


"𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒈𝒂𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏. 𝑺𝒆𝒃𝒂𝒃 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒂𝒈𝒂𝒓𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕."

(Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid.)



Anthony Burgess berusia 40 tahun ketika dia diberitahu kalau dirinya menderita tumor otak yang akan mengakhiri hidupnya dalam waktu setahun.

"Menurut perkiraan dokter, saya hanya mempunyai waktu satu kali musim dingin, satu kali musim semi, satu kali musim panas, untuk menjalani kehidupan saya. Kemudian pada musim gugur saya akan meninggal" demikian tutur Burgess

Vonis itu membuatnya tersadar, bahwa melawan keadaan itu dia harus berjuang sendiri. Sebelumnya Burgess tidak pernah menulis, namun dia mengetahui bahwa dirinya mempunyai potensi untuk menjadi penulis. Karena itu, agar istrinya dapat menikmati royalti dari hasil karyanya, dia segera memasukkan sehelai kertas ke dalam mesin ketiknya dan mulai menulis. Dia tidak yakin apakah bukunya dapat diterbitkan, namun dia tidak melihat ada pilihan lain, dan juga memang ia tak tertarik melakukan pekerjaan selain menulis.


Dalam perjalanan hidupnya yang panjang, kankernya mulai sembuh dan pada akhirnya hilang sama sekali. Sebagai penulis novel, dia telah menulis lebih dari 70 buku. Bukunya "A Clock Work Orange" membuat dirinya dikenal banyak orang.

Rupanya vonis mati karena kanker yang diterimanya membuat dia bangkit dan menjadikan dirinya seorang penulis.


Kita sebenarnya tidak perlu menunggu sampai ada kejadian tragis atau berbahaya yang menyerang kita,  untuk kemudian mau melangkah. Kebanyakan kita, tidak memandang diri sebagai orang kreatif.

Padahal sebenarnya kita adalah orang yang kreatif.[]


Dari buku

"GURU, BAWA AKU KE PINTU TERDEPAN" Menjadi Guru Paling Sukses dan Bahagia

Kamis, 16 Maret 2023

TEBARKAN KATA KATA POSITIF

"𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧"

(Pepatah Jepang)

Mei 1940

Pasukan Inggris kalah telak oleh serangan Hitler dan anak buahnya.Mereka dipukul mundur sampai ke pantai Dunkirk,Perancis.

Tekanan pasukan Jerman ini memaksa Inggris kembali melalui jalur laut dan meninggalkan peralatan perangnya di Perancis.

Usai kekalahan itu mereka pulang dengan putus asa . Rasanya perlu waktu yang lama untuk membangun pasukan tempur yang berani dan tangguh.

Namun Sang Perdana Menteri Winston Churchill menyambut kedatangan mereka dengan pidato yang membakar semangat

"Kita akan berjuang terus,kita akan kembali bertempur di Perancis, kita akan bertempur di segala lautan,kita akan mempertahankan pulau ini, berapapun harganya, kita akan bertempur di ladang, di pelosok jalan, kita tak akan menyerah................"

Churchill tahu seni menolong orang yang sedang terkapar, dan menyalakan semangat yang redup.Dan, akhirnya seluruh dunia tahu bahwa pasukan Inggris menjadi pasukan yang handal dan menjadi salah satu pilar pasukan Sekutu yang tangguh..[]


Betapa luar biasanya dampak dari kata-kata yang membangun. Perkataan yang membangun akan memberi rasa percaya diri dan menolong masa depan seseorang.

Berilah sukses, maka Anda akan diberi sukses

Berilah kebahagiaan,maka Anda akan mendapat kebahagiaan

Jadi, berilah pujian dan tebarkanlah kata-kata positif,maka dunia di sekeliling kita pasti akan berubah dan kita sendiri akan menikmati manfaatnya.......


Dari buku

INSPIRASI 5 MENIT



SAMA-SAMA MENANG


"𝙰𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚓𝚒𝚠𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚑. 𝙺𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐-𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐, 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒𝚙𝚞𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐"
(Elie Wiesel)


Innsbruck, Austria 1964
Monti Eugenio dan Sergio Siorpaes dari Italia difavoritkan untuk memenangi lomba Bobsled (mobil luncur tanpa mesin) pada Olimpiade musim dingin tahun itu.
Pada saat keduanya menunggu putaran kedua, tim Inggris yang kurang diperhitungkan, Tony Nash dan Robin Dixon hampir putus asa. Usai putaran pertama yang menakjubkan, mobil luncur mereka patah baut porosnya, dan besar kemungkinan mereka harus tersisih.
Monti, yang sudah menyelesaikan putaran keduanya segera bertindak cepat. Dilepaskannya baut dari mobil luncurnya dan menawarkan kepada Nash. Hasilnya adalah pada olimpiade tersebut, tim Inggris memenangi medali emas, sementara atlet sportif seperti Monti berada di urutan ketiga. Ada yang menggembirakan, tahun itu Monti memperoleh Medali Piere de Coubertin, sebuah medali untuk insan olahraga yang meneladani semangat sportivitas dalam olimpiade yang oleh Museum Olimpiade disebut sebagai "satu penghargaan paling mulia yang dapat diberikan kepada seorang atlet olimpiade".
Dan empat tahun kemudian, Monti memenangi nomor bobsled berawak-2 dan berawak-4 dalam olimpiade berikutnya.[]


"𝘒𝘦𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢. 𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯, 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪"

Dari buku
EVERYDAY GREATNESS. Inspirasi untuk Mencapai Kehidupan yang Bermakna





ANTARA PEMIMPIN DAN BOS


Pada tahun 1929, adalah masa-masa terburuk ekonomi dunia. Itu adalah saat dimana terjadi 'Depresi Ekonomi Global'. Saham-saham Wall Street turun tajam. Bahkan banyak surat saham yang kemudian nilainya tidak lebih seperti kertas biasa.

Saat itu, General Motor terpaksa mem PHK setengah dari 92.829 karyawannya. Perusahaan besar maupun kecil bangkrut. Jutaan orang menganggur, kelaparan. Daya beli turun bersama harga dan lowongan pekerjaan.

Konosuke Matsushita yang perusahaannya memproduksi peralatan listrik merek National juga terkena imbasnya. Kondisi tubuhnya mulai rapuh, karena masa kecilnya yang kurang gizi, saat merintis usaha gajinya kecil, bekerja 18 jam sehari, 7 hari sepekan selama 12 tahun.

Dia sedang bersandar ke tembok sambil mendengarkan laporan kondisi perekonomian yang tidak berhenti memburuk dari manajemen yang datang menjenguk kerumahnya. Setelah laporan itu selesai, dia berpikir sejenak.

"Kurangi produksi sampai separuhnya, tapi jangan memecat karyawan. Kita akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan mereka, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari. Kita akan tetap membayar upah seperti yang mereka terima sekarang, tetapi kita akan menghapus semua hari libur. Kita akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang".

Itu adalah perintah yang aneh. Sangat tidak masuk akal. Dalam masa seperti itu, keputusan yang paling tepat bagi para pebisnis adalah mengurangi jumlah karyawan demi efisiensi. Keyakinan Matsushita sudah mantap. Dia tetap memerintahkan manajemennya untuk melakukan apa yang dia minta.

Akhirnya, pelan-pelan, krisis berlalu, dan masa depresi pun berakhir.

Hal itu kemudian memberikan kebaikan juga kepada Matsushita dan perusahaannya. 16 tahun kemudian, saat Perang dunia II berakhir, Jenderal Douglas Mc Arthur memenangkan perang. Dia kemudian menangkapi semua pengusaha Jepang untuk diadili karena keterlibatan mereka selama perang. Tetapi sebenarnya para pengusaha pun terpaksa melakukannya karena dibawah tekanan rezim militer Jepang agar memproduksi senjata dan logistik militer lain. Dan Matsushita termasuk salah satu yang ditangkap.

Pada saat itu, 15.000 karyawan Matsushita membubuhkan tandatangan petisi untuk pembelaan terhadap Matsushita. Jenderal Mc Arthur pun dibuat tercengang oleh petisi tersebut. Kenapa hanya Matsushita yang mendapatkannya? Pada akhirnya Matsushita dibebaskan. Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri yang diizinkan Mc Arthur kembali ke usahanya, selain Matsushita.

Matsushita kemudian terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia. Dia baru pensiun pada 1989 saat berusia 94 tahun. Ketika meninggal pada tahun 1990, tidak hanya para pebisnis yang berduka cita, bahkan presiden Amerika saat itu, George Bush pun turut berdukacita

Matsushita adalah seorang pemimpin sejati. Dia bisa saja pada saat itu menggunakan strategi yang sama, yaitu mengurangi jumlah karyawan. Tetapi dia sendiri mengerti, bahwa situasi sedang sulit. Akhirnya, saat dia butuh bantuan, semua karyawannya membantu.

Itu sebuah pelajaran.[]

𝑩𝒆𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 (𝑳𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓) 𝒅𝒂𝒏 𝑩𝒐𝒔


𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒍𝒉𝒂𝒎𝒊, 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒔𝒑𝒊𝒓𝒂𝒔𝒊. 𝑩𝒐𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉, 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒌𝒖𝒕𝒊. 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒋𝒂𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒋𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂. 𝑩𝒐𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒂𝒕𝒊, 𝒅𝒊𝒉𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒅𝒖𝒌𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏. 𝑩𝒐𝒔 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕𝒊, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏.


Dari buku

"Buku untuk Dibaca"

Selasa, 14 Maret 2023

BERMAIN BIOLA DENGAN TIGA SENAR


18 November 1995

Untuk sampai di atas panggung konser,bagi Itzhak Perlman bukan hal yang mudah.Dia berjalan selangkah demi selangkah dengan menggunakan alat penyangga di kedua kakinya dan dengan bantuan kruk.Melihat dia melintasi panggung dengan rasa sakit dan perlahan merupakan suatu pemandangan yang sangat mengagumkan.

Setelah duduk dengan perlahan,dia letakkan kruknya di lantai,melepas ikatan gesper pada kakinya, melipat satu kali ke belakang dan menjulurkan kaki yang lain kedepan, barulah ia mengambil biola dan meletakkannya di bawah dagu serta mengangguk pada konduktor.

Pada saat ini, penonton sudah terbiasa dengan ritual tersebut dan menunggu sampai ia siap bermain.

Saat menyelesaikan beberapa irama pertama,salah satu senar biolanya putus.Setiap orang bisa mendengar putusnya senar itu karena mengeluarkan suara seperti letusan senjata api.

Para penonton cemas  membayangkan dia mengenakan gesper kakinya, mengambil kruk dan turun dari panggung.Tapi dia tak melakukannya.Itzhak menunggu sebentar, memejamkan matanya lalu memberi isyarat pada konduktor untuk mulai lagi.Orkestra mulai lagi dan ia bermain dengan penuh hasrat,penuh kekuatan dan penuh kemurnian yang penonton tidak pernah dengar sebelumnya.

Tentu saja setiap orang tahu bahwa tidaklah mungkin memainkan suatu simponi hanya dengan tiga senar,tapi malam itu Itzhak Perlman menolak anggapan tersebut.Setiap orang bisa melihat ia memodulasi, mengubah dan menyusun kembali simponi di kepalanya.Di satu titik,ia kedengaran seperti sedang menyetel senar senarnya untuk mendapatkan suara-suara baru dari senar-senar yang tidak pernah senar tersebut hasilkan sebelumnya.

Saat selesai,ada suatu keheningan di ruangan.Kemudian orang-orang bersorak-sorai.Ada ledakan tepuk tangan yang luar biasa dari setiap sudut auditorium.Semua penonton berdiri menunjukkan betapa mereka menghargai apa yang telah dilakukan Itzhak.

Itzhak tersenyum dan menyeka keringat dari alis matanya, mengangkat alat gesek biolanya dan berkata dengan tenang, tafakur dan takzim:

"Kalian tahu, kadang-kadang tugas seorang musisi adalah mencari tahu berapa banyak musik yang masih bisa ia buat dengan apa yang masih tersisa pada dirinya"

Inilah orang yang telah mempersiapkan seluruh hidupnya membuat musik dengan biola empat senar, yang tiba-tiba ditengah konser, mendapati dirinya bermain biola hanya dengan tiga senar,maka ia membuat musik dengan tiga senar dan musik yang ia buat malam itu dengan hanya tiga senar ternyata lebih cantik, lebih murni dan lebih bisa dikenang daripada musik yang pernah ia buat sebelumnya dengan empat senar.


"𝙰𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚐𝚊𝚜 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚞𝚜𝚒𝚔, 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒,𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚑𝚊𝚕 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗, 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚞𝚜𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊."


Dari buku

KOIN EMAS DI TEPI JALAN


' T U L I '

"𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒓𝒂𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈. 𝑺𝒖𝒌𝒔𝒆𝒔 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒂𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏"

"Apa kamu sudah gila? Sudah banyak orang mati gara-gara nekad ingin terbang.Bantu ayah saja menebang kayu di hutan, daripada sibuk mengejar impian mu itu"

Demikian kata ayah Edward saat dia menyampaikan keinginannya membuat pesawat terbang.Dia mencoba untuk 'Tuli' (tutup telinga) atas protes ayahnya,meski tetap menuruti kemauan sang Ayah untuk menebang kayu.

Suatu saat Edward membaca pengumuman tentang demo pesawat terbang.Segera dia pergi kesana dan terkagum-kagum melihat pesawat sedang terbang di angkasa.Lalu dia mendekati pilotnya dan menyatakan keinginannya untuk belajar pada mereka.

"Apa kerjamu?" Tanya sang pilot

"Tukang Kayu"

"Mana mungkin seorang tukang kayu jadi pilot, apalagi membuat pesawat terbang"

Kembali Edward bersikap'Tuli' dan terus membawa obsesi nya untuk belajar mengoperasikan dan membuat pesawat terbang.Dia yakin,meski seorang tukang kayu suatu saat akan menjadi ahli pesawat.Karena itu dia mendaftar ke sebuah universitas yang menyediakan mata kuliah penerbangan.

Lulus kuliah, Edward kembali menjadi tukang kayu dan memajukan bisnis perkayuan milik ayahnya.Saat bisnisnya berhasil,dia mulai mengucurkan dana untuk membuat pesawat impiannya.

"Kamu buang-buang uang saja untuk sebuah impian yang mustahil"ujar mereka.Kembali dia menutup telinga,dan bersama seorang partner dia mulai merancang tubuh pesawat.Merancang,gagal,merancang lagi,gagal lagi dan seterusnya.Sampai akhirnya partnernya pun menyerah dan berkata "Aku akan berhenti dari pekerjaan yang sia-sia ini".

Edward sedih karena harus meneruskan percobaannya sendiri, tanpa teman, tanpa dukungan.Tapi dia terus berusaha, meski tekanan dan cemoohan terus berdatangan.Dan...dengan segala jerih payah akhirnya pesawat pertamanya berhasil diterbangkan,saat itu usia William Edward Boeing 35 tahun.

Berkat sikap 'Tuli' nya terhadap omongan orang,Boeing menjadi rajanya pesawat terbang.Selama 100 tahun, perusahaannya telah berhasil menciptakan berbagai model pesawat mutakhir,baik tempur maupun komersil.


Dari buku

NEVER GIVE UP




GELAS YANG (TIDAK) TERISI PENUH

Saat seorang Direktur mengundurkan diri dari sebuah perusahaan, Komisaris perusahaan tersebut mencoba untuk mencari tahu alasan pengunduran dirinya.

Dengan mengalah ia datangi Ibu direktur itu dan jelaskan betapa dibutuhkannya beliau dan pentingnya keberadaannya di perusahaan.Setelah menerima penjelasan itu,Ibu itu mengambil sebuah gelas besar dari belakang meja kerjanya.

Berikutnya dia mengambil tiga buah bola golf (saat muda ibu tersebut adalah pemain golf yang handal) dan memasukkannya kedalam gelas sehingga tidak muat lagi.

"Apakah gelas ini sudah penuh,Pak?" Tanya ibu itu ke Komisaris

"Nampaknya demikian,Bu, Sudah tidak bisa dimasuki lagi gelasnya"jawab Komisaris setengah penasaran, tidak tahu mau dibawa kemana pertanyaannya.

Kemudian ibu itu mengambil kotak kecil dari mejanya dan menuangkan isi nya berupa paper clip kedalam gelas tadi sehingga tidak ada celah diantara bola-bola golf tadi.

"Sudah penuh sekarang,Pak?" 

Komisaris itu menjawab dengan pendek, karena mulai kurang sabar,"Iya Bu, sekarang sudah penuh".

Tak sampai disitu,ibu itu kemudian mengambil air putih yang ada dimeja kerjanya dan menuangkan kedalam gelas yang berisi bola golf dan paper clip tadi, ternyata masih cukup diisi dengan air.Melihat hal itu, Komisaris tadi melihat jam tangannya seolah memberikan isyarat tidak punya waktu lagi.Ibu Direktur itu tanggap dan segera menjelaskan.

"Adapun tiga bola golf tadi suami dan dua anak laki-laki saya.Merekalah yang penting untuk mengisi hidup saya (yang seperti gelas tadi).Bila masih ada rongga, maka baru diisi dengan hal-hal lain yang berarti misalnya pertemanan, persaudaraan dan yang lain yang diwakili oleh paper clip.Sedangkan pekerjaan adalah hal terakhir yang diwakili oleh sir putih tadi".

Jadi, kata dia melanjutkan,"Air tadi hanya dimasukkan secukupnya, tidak boleh membuat paper clip dan bola golf keluar dari gelas.Pekerjaan atau karier saya, tidak boleh mengalahkan pertemanan, persaudaraan, apalagi keluarga saya"

Sang komisaris mulai paham, karena saat itu dia mengetahui bahwa suami direktur itu sedang sakit keras dan meninggal dunia tak lama kemudian.Tak lama kemudian sang istri yang menderita penyakit yang sama menyusul berpulang ke Rahmatullah dan dimakamkan di liang lahat yang sana di pemakaman  Karet.Menjelang akhir hayatnya,sang Komisaris sempat hadir dan membacakan surat Yasin sampai selesai dan mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya.

Sang Komisaris itu mendapat pelajaran berharga dari direkturnya mengenai prioritas antara keluarga, persahabatan dan pekerjaan.

Bahwa pekerjaan tidak boleh mengalahkan persahabatan apalagi keluarga.

Wa Allahu A'lam


Dari buku

INSPIRING ONE



Senin, 13 Maret 2023

MELUPAKAN KEBAIKAN

"𝐊𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢, 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧, 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐢𝐤."


Tahun 1938,

Saat akan ke Swiss untuk bermain ski, Nicholas Winton mendapat kabar terjadi peristiwa yang disebut dengan Kristallnacht (malam pembantaian terhadap orang Yahudi).


Pada saat itu terjadi serangan massal yang dilakukan terhadap bangsa Yahudi di seluruh Jerman. Rumah, rumah sakit, dan sekolah Yahudi dijarah serta dibakar. Lebih dari 1.000 gereja Yahudi dan 7.000 usaha dihancurkan. Hampir 100 orang dibunuh dan 30.000 orang ditangkap serta dikirim ke kamp konsentrasi. 

Cekoslovakia akan menjadi sasaran genosida berikut. Nicholas segera menghubungi temannya yang ada di Praha untuk melakukan penyelamatan.

Pemerintah Inggris mengizinkan pengungsian terhadap anak-anak Yahudi tersebut . Hanya diperlukan 50 pound dan tempat untuk tinggal bagi mereka dan  Nicholas Winton segera bertindak.

Dia mendirikan kantor di ruang makan hotelnya di Praha dan membuat daftar berisi ratusan anak yang akan dia bantu melarikan diri dari Nazi.

Kemudian dia kembali ke Inggris untuk menggalang dana dan mengatur tempat tinggal dan mengatur pelarian 669 anak ke Inggris menyusul orang tua mereka yang dibawa ke kamp konsentrasi.


Nicholas Winton berusaha melupakan dan tidak pernah menyinggung hal ini kepada siapa-siapa karena dia frustrasi karena tidak bisa berbuat lebih banyak sampai istrinya menemukan sebuah scrapbook 

(buku kliping) yang didalamnya berisi ratusan nama dan alamat di loteng rumah mereka.


Limapuluh tahun kemudian,

Pada suatu acara televisi, Nicholas diundang diperkenalkan dengan seorang wanita di sebelahnya oleh pembawa acara. Wanita itu, yang kini berusia lima puluhan, adalah salah satu anak yang diselamatkan Nicholas. Wanita itu mengucapkan terima kasih berulang kali. Dia mencium tangan Nicholas dan mengucapkan banyak terimakasih. Nicholas harus menghapus air matanya karena kebaikan yang dia lakukan menjadi nyata baginya dari sisi kemanusiaan. Pembawa acara lalu bertanya apakah ada orang lain di antara hadirin yang berutang nyawa pada Nicholas Winton. Semua hadirin berdiri. Orang-orang yang telah mempunyai keluarga sendiri: istri, suami, anak, cucu.

Nicholas Winton tidak terlalu yakin apa yang terjadi. Dia melihat ke satu sisi, sisi lain, lalu ke belakang. Lalu dia berdiri dan melihat sekelilingnya.

Seluruh hadirin, setiap orang di studio TV tersebut, berdiri, tersenyum,dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Barulah kemudian Nicholas Winton akhirnya memahaminya bahwa apa yang dilakukannya adalah sangat berarti bagi mereka.[]

𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒐𝒓𝒐𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒎𝒂, 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒋𝒖𝒌𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒏𝒖𝒓𝒂𝒏𝒊.

𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒍𝒊𝒂


Dari buku

"SATU + SATU = TIGA" Belajar Kreatif Dari Karya-karya Masterpiece Dunia






Rabu, 08 Maret 2023

MESKIPUN


"𝘉𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘯𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘮𝘶, 𝘴𝘦𝘰𝘭𝘢𝘩-𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘬𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘬.”

(Kahlil Gibran)


Pada saat mengerjakan karyanya tahun 1898, Jesùs Fructuoso Contreras mengalami kecelakaan.

Pematung kenamaan dari Meksiko itu kehilangan lengan kanannya karena harus diamputasi.

Musibah itu tidak menyurutkan untuk menyelesaikan karyanya hingga selesai. Kini patung hasil karyanya berupa wanita yang berjuang melepaskan dari rantai itu menghiasi Alameda Central Mexico city. Sebagai kenangan akan perjuangan pematungnya, patung itu diberi nama "Malgré Tout" dalam bahasa Prancis atau "Nevertheless" atau "In spite everything" yang berarti "Meskipun".


Istilah "meskipun" sebenarnya menegaskan bahwa setiap manusia masih memiliki potensi dan harapan yang lebih baik meski dalam kekurangan yang amat sangat. Istilah "meskipun" juga, dapat diartikan sebagai upaya membantah setiap  kelemahan diri dan mengubah cara pandang untuk menjadikan setiap kelemahan itu menjadi peluang untuk maju.[]


"𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞. 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊. 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊."

(Abraham Lincoln).


Dari buku

"FULFILLING LIFE" Merayakan Hidup Yang Bukan Main

SEDEKAH TRAVELING DIBAYAR TRAVELING


 "𝑺𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒆𝒌𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒌𝒊-𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒎𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒋𝒂𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒊𝒏𝒋𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒍𝒊𝒑𝒂𝒕𝒈𝒂𝒏𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 (𝒃𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂) 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂; 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒉𝒂𝒍𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒍𝒊𝒂." 

(QS Al Hadid ayat 18)

Saat ada seorang teman berulang tahun pada akhir tahun, Rizki, seorang teman mengatakan minggu depan akan traveling ke Singapura.

Kebetulan beberapa saat sebelumnya saya juga sempat backpacking ke Singapura dan Malaysia. 

Jadilah saya bagikan pengalaman traveling saya kepada Rizki untuk referensi dan pengalaman.

Pada saat itu dia bertanya tentang penukaran uang, seketika saya ingat masih memiliki beberapa Dollar Singapura, tidak banyak hanya U$ Sin 3 namun recehan semua. Ya, saya bilang pada Rizki pentingnya membayar dengan uang pas, terutama kalau naik bus umum.


Di dompet saya pun masih terdapat Ez-link card, kartu elektronik yang dapat digunakan untuk pembayaran transportasi disana, dan di dalamnya masih terdapat saldo beberapa dolar. Selain itu, saya masih memiliki sebuah converter lisktrik karena di Singapura plug-in listriknya berbentuk pipih kaki 3.


Tadinya 3 benda tersebut rencananya akan selalu saya simpan karena memiliki kenangan tersediri bagi saya. Disamping itu, siapa tahu saya bisa memiliki kesempatan ke Singapura lagi, sehingga tidak perlu beli lagi. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, 3 benda itu tidak akan membawa manfaat jika hanya didiamkan begitu saja.


Akhirnya saya tawarkan kepada Rizki untuk memiliki benda-benda tersebut, lumayan dia bisa mengirit pengeluaran & tidak perlu repot-repot membeli ez-link card dan converter listrik. Walaupun sebenarnya dia mampu untuk membelinya.


Malam sebelum keberangkatan Rizki ke Singapura, dia datang ke rumah saya. Kami mengobrol beberapa saat tentang serunya berpetualang disana. Sekaligus saya memberikan dolar, ez-link card, dan converter listrik.

Pada saat memberikan properti tersebut, saya niatkan dalam hati memberikan dengan ikhlas untuk mendapat ridho Allah.


Sepulang Rizki, saat saya buka komputer terdapat chat dari tetangga sebelah rumah. Beliau minta tolong untuk dibuatkan presentasi untuk tiga hari yang akan datang. Karena saya banyak waktu luang, maka saya bersedia membantunya, toh hanya membuat disain presentasi sekalian mempererat silaturahmi dengan tetangga.

Besoknya beliau mengajak saya datang ke kantornya dengan menggunakan taksi. Sepanjang perjalanan kami berdiskusi banyak hal, sampai pada akhirnya beliau bilang kalau anaknya ingin ikut ke Bali, tapi tidak ada teman selama beliau bertugas disana. Dan muncullah kejutan dari Allah di pagi hari itu. "Chan, kamu mau gak ikut Bali?"


Beberapa saat saya terdiam, merasa takjub Allah membalas sedekah saya dalam waktu yang begitu cepat, dengan jumlah balasan jauh berkali-kali lipat lebih besar. Salah satu hobi saya adalah traveling dan memang belum pernah ke Bali sebelumnya. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyetujuinya.


Memang benar apa yang tertulis dalam Al-Quran bahwa balasan orang yang bersedekah itu jauh lebih besar berkali-kali lipat. Saya traveling di Bali seperti naik kelas. Maksudnya kalau sebelumnya traveling nginap di hostel, makan cari yang paling murah, naik angkutan yang paling murah juga. Disini saya nginap di hotel, makan enak, dan lebih sering naik taksi.[]


Dari buku

"SEDEKAH SUPER STORIES 1"

Selasa, 07 Maret 2023

JALAN SETAPAK WASHINGTON


 










"𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒅𝒂𝒓𝒊𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒖𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕."

(Leroy Eims)

George Washington, ketika masih menjadi rektor sebelum memegang tampuk jabatan sebagai Presiden AS, setiap pagi selalu mengamati halaman kampus untuk melihat tingkah laku mahasiswa dan dosen yang memasuki kampusnya. Hari itu, suasana halaman kampus berbeda karena baru ditata ulang halaman dan tamannya. Begitu menikmati pengamatannya, dia sampai tidak sadar ketika seorang staf Bagian Umum sudah mengetuk pintu berkali-kali hendak lapor. Begitu pintu dibuka, staf tersebut melaporkan, "Pak Rektor yang terhormat, ternyata taman yang baru kita buat kemarin tidak memiliki jalan atau akses menuju ruangan kuliah mereka, mohon izin dari Pak Rektor supaya saya dapat membuat papan larangan untuk tidak menginjak rumput." George Washington lalu melihat ke taman, dan memang benar ada begitu banyak mahasiswa yang menginjak taman, padahal di seputar taman tersebut sudah ada jalan walaupun sedikit memutar. Kemudian, sang rektor berkata kepada orang dari Bagian Umum tersebut, "Begini saja, jangan buat papan larangan menginjak rumput, tetapi buatlah jalan setapak di atas taman tersebut dengan penataan yang baik, berliku-liku memotong taman tersebut, dan dihiasi dengan batu-batu koral."

Seminggu kemudian, seperti biasa Washington melihat kembali ke taman, dan tidak ada tanda larangan. Namun, kini semua mahasiswa melewati jalan setapak yang baru dibuat tanpa ada seorang pun yang menginjak taman.


Memimpin adalah bagaimana memberikan pengaruh positif kepada orang lain agar mau mengikuti dan melaksanakan tugas yang sudah disepakati bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan tulus dan ikhlas.[]


"𝚂𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚒𝚖𝚙𝚒𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚗𝚓𝚞𝚔𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊."

 (John C. Maxwell)



Dari buku

"FULFILLING LIFE" Merayakan Hidup Yang Bukan Main

BONEKA AJAIB


"𝙱𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚒𝚙𝚊𝚝 𝚐𝚊𝚗𝚍𝚊."


Pada saat melakukan perjalanan keluar kota, Pak Hing dibekali/ dititipi oleh anaknya sebuah boneka untuk menemaninya dalam perjalanan. Boneka tersebut oleh Pak Hing tidak disimpan dalam tas atau bagasi, melainkan dipegang dan dibawa-bawa ke mana pun, termasuk duduk dalam kabin pesawat. Di deretan tempat duduk sebelahnya, duduk seorang ibu dengan dua orang anaknya yang terus berebut mainan yang mereka bawa. Si ibu tampaknya kewalahan dengan tingkah laku mereka.

Melihat situasi tersebut, Pak Hing mencoba meredakan kerepotan kedua anak tersebut dengan meminjamkan boneka yang dibawanya. Aneh, begitu boneka dipinjamkan, kedua anak tersebut seolah-olah mendapat "teman baru" dan kini mereka pun menjadi tenang dan bersenda gurau, tidak ribut seperti sebelumnya. Ibunya pun kini bisa tenang membaca majalah menikmati sisa perjalanan mereka. Tiba di tempat tujuan, anak-anak tersebut bersama ibunya mengembalikan boneka sambil mengucapkan terima kasih kepada Pak Hing.

Usai dari perjalanan dinas, kembali Pak Hing  membawa bonekanya memasuki pesawat dan meletakkannya di meja penyajian makanan yang ada di bangkunya. Pak Hing memain-mainkan boneka yang ada lampu dan suaranya tersebut. Penumpang di sebelahnya, seorang pria setengah baya merasa geli, melihat tingkah laku Pak Hing. Pria tersebut berprasangka bahwa boneka tersebut mungkin untuk anak Pak Hing. Tetapi, mengapa tidak dimasukkan ke koper?pikirnya. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat Pak Hing untuk memainkan boneka sambil mengingat anaknya. 

Tak lama kemudian, pria itu mulai penasaran dan tertarik dengan boneka tersebut. Pak Hing pun tanggap, dia meminjamkan boneka tersebut kepadanya. Pria itu pun mulai memegang boneka tersebut dan memainkannya sambil tersenyum, bahkan beberapa kali dia tampak tertawa ketika beberapa kali boneka tersebut mengeluarkan bunyi yang unik.

Turun dari pesawat, mereka berpisah dan laki-laki tersebut mengucapkan terima kasih. Dengan boneka tersebut, dia merasa lebih ringan dan terhibur . Hal serupa dirasakan Pak Hing. Entah mengapa dia pun merasa lebih baik dan bahagia. Boneka tersebut sungguh ajaib karena telah membuat perasaan orang-orang yang memegangnya berubah.


Ada dua dimensi dari memberi (to give), yaitu dimensi tunai dan dimensi non-tunai. Tunai artinya kita memberi dalam bentuk materi, uang dan fasilitas lainnya. Adapun non-tunai, memberi dalam bentuk senyuman, tepukan bahu, jabatan tangan, dan bentuk-bentuk pertolongan lainnya. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa ternyata pemberian yang sifatnya non-tunai jauh lebih berkhasiat dibanding tunai. Pemberian non-tunai ternyata lebih diingat dan lebih tahan lama untuk menjadi obat bagi orang lain yang sedang mengalami permasalahan. Pemberian non-tunai ternyata mampu membina tali persahabatan dan persaudaraan untuk jangka waktu yang lama.[]


"𝑲𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒂𝒈𝒊, 𝒎𝒆𝒔𝒌𝒊 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎𝒂𝒏."

(Zain Hashmi)


Dari buku

"FULFILLING LIFE" Merayakan Hidup Yang Bukan Main

Senin, 06 Maret 2023

SYNDROME LOWELL

Pada tahun 1877 seorang astronom Italia Percival Lowell membuat hipotesis atas penemuannya tentang kehidupan di planet Mars.

Lowell lalu menghabiskan waktunya untuk meneliti "Planet Merah" tersebut pada simulasi planet yang dibuatnya, membaca literatur-literatur, bahkan menghabiskan sisa hidupnya untuk melihat melalui teleskopnya dari wilayah Arizona tentang garis-garis yang silang menyilang di Mars. Akhirnya, dari hasil penelitiannya yang sudah teruji dan tidak dapat dibantah lagi, dia menyimpulkan bahwa garis itu adalah kanal-kanal air di Planet Mars dan hal itu menandakan adanya kehidupan lain selain di bumi. Tidak hanya itu, Lowell juga melihat adanya garis horizontal yang menandakan adanya cakrawala, yang dapat membedakan siang dan malam. Penemuan yang dihasilkan dari pengujian dan kerja keras dengan memakai teleskop, telah menjadikan Percival Lowell sebagai astronom yang sangat disegani dan dikagumi. Tidak ada yang menandingi kepiawaian beliau sebagai seorang astronom pada zamannya tersebut.


Penelitian terkini tentang penyebaran planet-planet yang ada dengan menggunakan peralatan yang lebih canggih, semakin membuktikan bahwa kanal-kanal yang dimaksud Lowell seabad yang lalu ternyata tidak ada. 

Ternyata Lowell menderita kelainan mata yang sangat jarang ditemukan, yaitu si penderita bisa melihat aliran-aliran darahnya sendiri di matanya. Kanal-kanal seperti aliran sungai tersebut ternyata aliran darahnya sendiri yang berdenyut-denyut. Inilah yang dipersepsi Lowell sebagai aliran sungai di Mars. Penyakit ini kini dikenal sebagai "Syndrome Lowell" dan telah menggugah dunia kedokteran khususnya kedokteran mata untuk menelitinya lebih lanjut.


Memaksakan kehendak!

Itulah yang dilakukan oleh seseorang yang menganggap pendapatnya sendiri paling benar tanpa melakukan introspeksi.

Jika seseorang ingin mengubah pandangan orang lain atau tingkah lakunya, ikuti dulu irama kerjanya, amati dan mengerti dulu karakter orangnya, berdiam bersama pendapatnya sejenak, lalu bersama-sama mengajak orang tersebut untuk berubah. Seseorang baru mau mengerti dan bersedia mengikuti orang lain ketika keberadaan dirinya diterima terlebih dahulu.  Sebaliknya, seseorang akan menolak untuk mengikuti orang lain, ketika orang tersebut "berbicara sendiri" tanpa mau menyatu dengan lawan bicaranya.  sendiri" tanpa mau menyatu dengan lawan bicaranya. Upaya untuk mau mengerti orang lain sebenarnya bermula dari dalam hati kita sendiri dan bersedia untuk mengubah diri sendiri sebelum orang lain. Kejujuran dan ketulusan dalam membangun hubungan dengan orang lain, tentu sangat mendukung terbentuknya hubungan persahabatan yang langgeng.[]


"𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒋𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒂𝒕𝒊, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒘𝒂𝒕𝒂𝒌. 


𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒘𝒂𝒕𝒂𝒌, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒉𝒂𝒓𝒎𝒐𝒏𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂. 


𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒉𝒂𝒓𝒎𝒐𝒏𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒏𝒕𝒓𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂. 


𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒏𝒕𝒓𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒂𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂."

(Kong Hu Cu)




Dari buku

"FULFILLING LIFE" Merayakan Hidup Yang Bukan Main





ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...