Saat seorang Direktur mengundurkan diri dari sebuah perusahaan, Komisaris perusahaan tersebut mencoba untuk mencari tahu alasan pengunduran dirinya.
Dengan mengalah ia datangi Ibu direktur itu dan jelaskan betapa dibutuhkannya beliau dan pentingnya keberadaannya di perusahaan.Setelah menerima penjelasan itu,Ibu itu mengambil sebuah gelas besar dari belakang meja kerjanya.
Berikutnya dia mengambil tiga buah bola golf (saat muda ibu tersebut adalah pemain golf yang handal) dan memasukkannya kedalam gelas sehingga tidak muat lagi.
"Apakah gelas ini sudah penuh,Pak?" Tanya ibu itu ke Komisaris
"Nampaknya demikian,Bu, Sudah tidak bisa dimasuki lagi gelasnya"jawab Komisaris setengah penasaran, tidak tahu mau dibawa kemana pertanyaannya.
Kemudian ibu itu mengambil kotak kecil dari mejanya dan menuangkan isi nya berupa paper clip kedalam gelas tadi sehingga tidak ada celah diantara bola-bola golf tadi.
"Sudah penuh sekarang,Pak?"
Komisaris itu menjawab dengan pendek, karena mulai kurang sabar,"Iya Bu, sekarang sudah penuh".
Tak sampai disitu,ibu itu kemudian mengambil air putih yang ada dimeja kerjanya dan menuangkan kedalam gelas yang berisi bola golf dan paper clip tadi, ternyata masih cukup diisi dengan air.Melihat hal itu, Komisaris tadi melihat jam tangannya seolah memberikan isyarat tidak punya waktu lagi.Ibu Direktur itu tanggap dan segera menjelaskan.
"Adapun tiga bola golf tadi suami dan dua anak laki-laki saya.Merekalah yang penting untuk mengisi hidup saya (yang seperti gelas tadi).Bila masih ada rongga, maka baru diisi dengan hal-hal lain yang berarti misalnya pertemanan, persaudaraan dan yang lain yang diwakili oleh paper clip.Sedangkan pekerjaan adalah hal terakhir yang diwakili oleh sir putih tadi".
Jadi, kata dia melanjutkan,"Air tadi hanya dimasukkan secukupnya, tidak boleh membuat paper clip dan bola golf keluar dari gelas.Pekerjaan atau karier saya, tidak boleh mengalahkan pertemanan, persaudaraan, apalagi keluarga saya"
Sang komisaris mulai paham, karena saat itu dia mengetahui bahwa suami direktur itu sedang sakit keras dan meninggal dunia tak lama kemudian.Tak lama kemudian sang istri yang menderita penyakit yang sama menyusul berpulang ke Rahmatullah dan dimakamkan di liang lahat yang sana di pemakaman Karet.Menjelang akhir hayatnya,sang Komisaris sempat hadir dan membacakan surat Yasin sampai selesai dan mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya.
Sang Komisaris itu mendapat pelajaran berharga dari direkturnya mengenai prioritas antara keluarga, persahabatan dan pekerjaan.
Bahwa pekerjaan tidak boleh mengalahkan persahabatan apalagi keluarga.
Wa Allahu A'lam
Dari buku
INSPIRING ONE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar