"𝙱𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚒𝚙𝚊𝚝 𝚐𝚊𝚗𝚍𝚊."
Pada saat melakukan perjalanan keluar kota, Pak Hing dibekali/ dititipi oleh anaknya sebuah boneka untuk menemaninya dalam perjalanan. Boneka tersebut oleh Pak Hing tidak disimpan dalam tas atau bagasi, melainkan dipegang dan dibawa-bawa ke mana pun, termasuk duduk dalam kabin pesawat. Di deretan tempat duduk sebelahnya, duduk seorang ibu dengan dua orang anaknya yang terus berebut mainan yang mereka bawa. Si ibu tampaknya kewalahan dengan tingkah laku mereka.
Melihat situasi tersebut, Pak Hing mencoba meredakan kerepotan kedua anak tersebut dengan meminjamkan boneka yang dibawanya. Aneh, begitu boneka dipinjamkan, kedua anak tersebut seolah-olah mendapat "teman baru" dan kini mereka pun menjadi tenang dan bersenda gurau, tidak ribut seperti sebelumnya. Ibunya pun kini bisa tenang membaca majalah menikmati sisa perjalanan mereka. Tiba di tempat tujuan, anak-anak tersebut bersama ibunya mengembalikan boneka sambil mengucapkan terima kasih kepada Pak Hing.
Usai dari perjalanan dinas, kembali Pak Hing membawa bonekanya memasuki pesawat dan meletakkannya di meja penyajian makanan yang ada di bangkunya. Pak Hing memain-mainkan boneka yang ada lampu dan suaranya tersebut. Penumpang di sebelahnya, seorang pria setengah baya merasa geli, melihat tingkah laku Pak Hing. Pria tersebut berprasangka bahwa boneka tersebut mungkin untuk anak Pak Hing. Tetapi, mengapa tidak dimasukkan ke koper?pikirnya. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat Pak Hing untuk memainkan boneka sambil mengingat anaknya.
Tak lama kemudian, pria itu mulai penasaran dan tertarik dengan boneka tersebut. Pak Hing pun tanggap, dia meminjamkan boneka tersebut kepadanya. Pria itu pun mulai memegang boneka tersebut dan memainkannya sambil tersenyum, bahkan beberapa kali dia tampak tertawa ketika beberapa kali boneka tersebut mengeluarkan bunyi yang unik.
Turun dari pesawat, mereka berpisah dan laki-laki tersebut mengucapkan terima kasih. Dengan boneka tersebut, dia merasa lebih ringan dan terhibur . Hal serupa dirasakan Pak Hing. Entah mengapa dia pun merasa lebih baik dan bahagia. Boneka tersebut sungguh ajaib karena telah membuat perasaan orang-orang yang memegangnya berubah.
Ada dua dimensi dari memberi (to give), yaitu dimensi tunai dan dimensi non-tunai. Tunai artinya kita memberi dalam bentuk materi, uang dan fasilitas lainnya. Adapun non-tunai, memberi dalam bentuk senyuman, tepukan bahu, jabatan tangan, dan bentuk-bentuk pertolongan lainnya. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa ternyata pemberian yang sifatnya non-tunai jauh lebih berkhasiat dibanding tunai. Pemberian non-tunai ternyata lebih diingat dan lebih tahan lama untuk menjadi obat bagi orang lain yang sedang mengalami permasalahan. Pemberian non-tunai ternyata mampu membina tali persahabatan dan persaudaraan untuk jangka waktu yang lama.[]
"𝑲𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒂𝒈𝒊, 𝒎𝒆𝒔𝒌𝒊 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎𝒂𝒏."
(Zain Hashmi)
Dari buku
"FULFILLING LIFE" Merayakan Hidup Yang Bukan Main
Tidak ada komentar:
Posting Komentar