"𝑲𝒖𝒏𝒄𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒆𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒃𝒊𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖𝒎𝒖."
(Stephen R. Covey)
Waktu sesungguhnya harta milik bersama yang berasal dari Tuhan. Namun begitu kita melakukan rutinitas melalui jadwal kerja yang padat dan menghasilkan keuntungan, maka waktu akan sayang kalau diberikan kepada orang lain dalam bentuk, misalnya, membesuk orang sakit, mengantar pemakaman,acara hajatan tetangga, semuanya menjadi sangat berharga karena dapat memberikan dukungan moral dan kebahagiaan bagi orang lain.
Sebuah kisah menarik tentang sedekah waktu datang dari seorang anak berusia 11 tahun, bernama Hanan.
Setelah mendengarkan khotbah mesjid bahwa setiap orang bisa menjadi dermawan dengan waktu yang dimilikinya, anak itu merasa cukup punya waktu dan bermaksud mendermakan waktunya untuk kebahagiaan orang lain.
Setelah mendapat persetujuan dari orangtuanya, ia memutuskan pergi ke rumah sakit. Di sana ternyata banyak orang yang terkena penyakit kanker yang sangat membutuhkan teman sekadar untuk menemaninya. Hanan memutuskan untuk menemani seorang perempuan tua yang tergolek di atas ranjang sendirian, karena sakit kanker dan sedang menunggu giliran operasi. Begitu Hanan datang kemudian duduk di sampingnya sekaligus menyampaikan maksud Hanan, perempuan tua itu mulai terisak-isak menangis.
"Kenapa Nenek menangis?" tanya Hanan. Perempuan itu menjawab,"Karena Tuhan telah mengabulkan doa-doaku.
Aku akan menjalani operasi kanker otak besok pagi. Operasi ini sangat berbahaya, tetapi aku tidak punya seorang pun untuk menemani sebelum dan sesudah operasi. Aku sangat cemas. Aku berdoa kepada Tuhan agar mengirim seorang anak yang dapat menemaniku dan menghiburku. Dan Tuhan telah mengirimkan kamu, Sayang." Hanan menangis terharu dan memberikan pelukan hangat kepada nenek itu.[]
"𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪, 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵-𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯, 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢."
(Ralph Waldo Emerson)
Dari buku
"EMBUN JIWA BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP" Penjernih Pikiran dan Pencerah Jiwa Menuju Titik Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar