Kamis, 16 Maret 2023

ANTARA PEMIMPIN DAN BOS


Pada tahun 1929, adalah masa-masa terburuk ekonomi dunia. Itu adalah saat dimana terjadi 'Depresi Ekonomi Global'. Saham-saham Wall Street turun tajam. Bahkan banyak surat saham yang kemudian nilainya tidak lebih seperti kertas biasa.

Saat itu, General Motor terpaksa mem PHK setengah dari 92.829 karyawannya. Perusahaan besar maupun kecil bangkrut. Jutaan orang menganggur, kelaparan. Daya beli turun bersama harga dan lowongan pekerjaan.

Konosuke Matsushita yang perusahaannya memproduksi peralatan listrik merek National juga terkena imbasnya. Kondisi tubuhnya mulai rapuh, karena masa kecilnya yang kurang gizi, saat merintis usaha gajinya kecil, bekerja 18 jam sehari, 7 hari sepekan selama 12 tahun.

Dia sedang bersandar ke tembok sambil mendengarkan laporan kondisi perekonomian yang tidak berhenti memburuk dari manajemen yang datang menjenguk kerumahnya. Setelah laporan itu selesai, dia berpikir sejenak.

"Kurangi produksi sampai separuhnya, tapi jangan memecat karyawan. Kita akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan mereka, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari. Kita akan tetap membayar upah seperti yang mereka terima sekarang, tetapi kita akan menghapus semua hari libur. Kita akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang".

Itu adalah perintah yang aneh. Sangat tidak masuk akal. Dalam masa seperti itu, keputusan yang paling tepat bagi para pebisnis adalah mengurangi jumlah karyawan demi efisiensi. Keyakinan Matsushita sudah mantap. Dia tetap memerintahkan manajemennya untuk melakukan apa yang dia minta.

Akhirnya, pelan-pelan, krisis berlalu, dan masa depresi pun berakhir.

Hal itu kemudian memberikan kebaikan juga kepada Matsushita dan perusahaannya. 16 tahun kemudian, saat Perang dunia II berakhir, Jenderal Douglas Mc Arthur memenangkan perang. Dia kemudian menangkapi semua pengusaha Jepang untuk diadili karena keterlibatan mereka selama perang. Tetapi sebenarnya para pengusaha pun terpaksa melakukannya karena dibawah tekanan rezim militer Jepang agar memproduksi senjata dan logistik militer lain. Dan Matsushita termasuk salah satu yang ditangkap.

Pada saat itu, 15.000 karyawan Matsushita membubuhkan tandatangan petisi untuk pembelaan terhadap Matsushita. Jenderal Mc Arthur pun dibuat tercengang oleh petisi tersebut. Kenapa hanya Matsushita yang mendapatkannya? Pada akhirnya Matsushita dibebaskan. Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri yang diizinkan Mc Arthur kembali ke usahanya, selain Matsushita.

Matsushita kemudian terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia. Dia baru pensiun pada 1989 saat berusia 94 tahun. Ketika meninggal pada tahun 1990, tidak hanya para pebisnis yang berduka cita, bahkan presiden Amerika saat itu, George Bush pun turut berdukacita

Matsushita adalah seorang pemimpin sejati. Dia bisa saja pada saat itu menggunakan strategi yang sama, yaitu mengurangi jumlah karyawan. Tetapi dia sendiri mengerti, bahwa situasi sedang sulit. Akhirnya, saat dia butuh bantuan, semua karyawannya membantu.

Itu sebuah pelajaran.[]

𝑩𝒆𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 (𝑳𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓) 𝒅𝒂𝒏 𝑩𝒐𝒔


𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒍𝒉𝒂𝒎𝒊, 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒔𝒑𝒊𝒓𝒂𝒔𝒊. 𝑩𝒐𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉, 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒌𝒖𝒕𝒊. 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒋𝒂𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒋𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂. 𝑩𝒐𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. 𝑷𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒂𝒕𝒊, 𝒅𝒊𝒉𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒅𝒖𝒌𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏. 𝑩𝒐𝒔 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕𝒊, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏.


Dari buku

"Buku untuk Dibaca"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUASA DAN DETOKSIFIKASI

"𝘛𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘮𝘦𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬...